16. Kemarahan Zovan

8.3K 1.1K 244
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU😡

**✿❀ ❀✿**

Amy duduk di tepi ranjang sambil menunduk. Raut wajahnya saat ini terlihat sedih sekaligus marah. Zovan yang baru menutup pintu kamar, segera menghampiri gadis itu dan duduk disebelahnya sembari mengelus rambutnya.

"Pengantinku yang cantik, ada apa denganmu hm?" Zovan bertanya.

Amy akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Zovan dengan wajah memelas. "Kakak.. Aku merasa sangat dipermalukan hari ini. Bukankah kamu berjanji untuk membuatku menjadi pengantin yang paling mengagumkan di hari pernikahan kita? Lalu kenapa hari ini, semua perhatian hanya tertuju pada kak Adaline? Apa ada yang salah denganku?"

Zovan terdiam mendengar keluhan istri barunya itu. Memang benar, hari ini adalah hari pernikahan mereka yang sudah dipersiapkan semegah mungkin, tapi kenapa rasanya semua itu hanya untuk menjadi panggung pertunjukan milik Adaline?

Saat ini Zovan tiba tiba teringat pada kejadian di ruang tunggu sebelumnya. Setelah mempermalukannya, Adaline langsung berkeliling dan mengatakan pada semua orang bahwa mereka akan bercerai?

"Dia memang tidak menyadari posisinya. Aku akan bicara padanya lagi nanti" kata Zovan, berusaha menenangkan kesedihan Amy.

Amy langsung tersenyum, dalam hatinya dia bersorak karena wanita itu akan segera mendapat pelajaran. "Kamu memang yang paling menyayangiku kak" katanya senang.

"Tentu saja" Zovan mengangguk penuh keyakinan. Kemudian tiba tiba dia menelan salivanya, "Kemudian daripada memusingkan wanita tidak tau diri itu, bukankah lebih baik kita menikmati malam pertama kita?" ucapnya.

Amy tertawa kecil dan melingkarkan lengannya di leher Zovan. "Tentu saja itu lebih baik" katanya dengan nada menggoda.

Mendengar itu, Zovan juga tertawa kecil dan segera mendorong pengantin kecil barunya itu ke ranjang.

Malam itu mereka menikmatinya kenikmatan yang sangat mereka nantikan, tanpa dapat menebak apa yang akan terjadi besok.

**✿❀ ❀✿**

Brakk-!!

Suara pintu yang dibuka tiba tiba terdengar keras. Tapi Adaline yang sedang duduk di depan cermin dengan pelayan yang sedang menata rambutnya tidak menoleh sama sekali, seolah tidak mau terganggu oleh tindakan yang sia sia itu.

"Anda bangun sangat pagi hari ini ya, Count. Tidakkah anda merasa lelah setelah terjaga semalaman?" tanya Adaline sambil menatap pantulan wajah Zovan di cermin.

Setelah diingat ingat, dia merasa terganggu sekali semalam. Rasanya menjijikkan sekali mendengar suara dua anjing melolong sembari menggesekkan kemaluan mereka padahal dari awal keduanya tidak pernah punya rasa malu.
[Upsiee WKWKWKWK]

Mendengar pertanyaan sarkas dari Adaline, Zovan melangkah maju dengan raut wajah yang semakin kesal. Tangannya dengan kasar mendorong pelayan yang sedang menata rambut Adaline ke samping kemudian mengambil tempat itu sambil menatap pantulan wajah Adaline di cermin.

"Ada apa dengan dirimu? Kenapa kau tiba tiba menjadi seperti ini? Apakah karena cemburu jadi kamu kehilangan akalmu? Kau tidak seharusnya begini!" ucap Zovan kesal. Dia akhirnya mengakui bahwa Adaline mengalami perubahan kepribadian yang sangat drastis hingga dia sendiri tak dapat menanganinya.

Adaline menutup matanya sesaat lalu menghembuskan nafasnya sekali sebelum akhirnya berdiri dan berbalik untuk menatap Zovan.

"Memang menurut ingatan anda, saya yang seharusnya itu seperti apa?" Adaline balas bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang