Heart to Heart

18 14 3
                                    

💜Happy Reading💜

"Jika suara hatiku belum bisa kamu dengar, aku siap untuk menyuarakannya untukmu."

~Park Jimin

"Jika sikap yang aku tunjukkan belum bisa menyampaikan pesanku, aku tidak keberatan untuk mengungkapkannya secara langsung."

~Min Yoona

***

Jimin mengedipkan matanya berulang kali berusaha mengurangi rasa pusing di kepalanya. Sedangkan Yoona masih sibuk mengompres dahi Jimin dengan handuk yang dibasahi air hangat.

Yoona bingung harus mulai dari mana untuk bertanya, dia takut membuat Jimin semakin pusing. Namun rasa penasaran itu begitu menguasai dirinya, apa yang membuat Jimin seperti ini.

"Oppa."

"Hmm."

"Bagaimana Oppa bisa sakit seperti ini, kenapa tidak bilang saat tadi aku menelponmu."

"Tadi masih baik-baik saja Yoona, Oppa tidak apa-apa mungkin hanya terlalu lelah."

"Ani, aku tidak percaya. Tadi Yoongi Oppa sempat menelponku, dia bertanya apa aku sedang ada masalah denganmu atau tidak, tidak mungkin Yoongi Oppa bertanya seperti itu jika tidak ada yang terjadi."

"Chagiya, apa boleh aku memelukmu?"

"Jawab dulu pertanyaanku baru setelah itu kamu boleh memelukku sampai kamu puas," ucap Yoona kemudian meletakkan baskom yang berisi air hangat dan handuk di nakas samping kasur Jimin.

"Kepalaku pusing Yoon, punggungku panas jika terus rebahan seperti ini," ucap Jimin sembari memijat keningnya.

"Baiklah baiklah, Oppa boleh memelukku tapi harus janji Oppa akan mengatakan semuanya setelah merasa baikan."

"Iya, akan aku beritahukan semuanya," ucap Jimin kemudian memeluk erat tubuh Yoona membuat Yoona mampu merasakan bagaimana tingginya suhu tubuh Jimin.

Jimin merebahkan kepalanya di pundak gadis itu sembari memejamkan mata. Pikiran tentang bagaimana jika gadis yang kini dipeluknya itu pergi kembali teringat di benaknya membuat Jimin tanpa sadar meneteskan air mata.

Yoona dapat merasakan air mata Jimin membasahi pundaknya, namun bukan karena enggan tapi Yoona ingin memberi waktu untuk Jimin meluapkan apa yang dirasakan.

'Jangan pernah pergi Yoon.'

'Kamu rumahku.'

'Kamu harus tetap menungguku."

Gumaman itu terus terucap dari mulut Jimin. Meski mendengarnya Yoona tak menjawab apapun, dia masih berusaha mencerna setiap kata yang dirinya dengar.

'Apa penyebab Oppa sakit ada hubungannya denganku?'  batin Yoona berharap menemukan jawaban atas pertanyaan itu.

Cukup lama Jimin memeluk Yoona sembari terisak, saat merasa kepalanya mulai membaik, Jimin melepas pelukan itu.

"Yoona, boleh tinggalkan aku sendiri dulu? Nanti malam kamu bisa kembali kesini, sekarang beristirahatlah di kamar Yoongi Hyung."

Love & SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang