🍂 - 06

177 27 3
                                    

" A price to pay "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" A price to pay "

.
×
.
×
.
×

"Mulai besok, kamu handle kerjaan Mama yang di sektor sini"

"Gue ga inget gue pengen megang perusahaan lo"

"KUNIKUZUSHI?!"

Scara memutar bola matanya malas lalu melipat tangan didepan dada, mengabaikan fakta bahwa Mamanya sudah siap memukul menggunakan sebilah rotan.

"Udahlah, gue muak sama omongan lo, perusahaan tai tai anjing, gue gamau megang perusahaan lo"

Plak

Daripada memukul menggunakan rotan, Baal lebih dulu menampar Scara, tamparan yang keras itu membuat pipi kanan Scara terasa perih seperti terbakar.

"SEKALI LAGI KAMU NGOMONG GA SOPAN KAYAK GITU MAMA BAKAL—"

"APA? MAMA MAU APA? NGUNCIIN GUE DIGUDANG? NAMBAH JAM LES? MAU BANDINGIN GUE SAMA KAK EI LAGI?! APA MA? APALAGI?!"

Baal terdiam merasa tertohok dengan ucapan Scara, pemuda itu meraih kasar berkas Baal yang diatas meja lalu mengangkatnya tinggi-tinggi didepan wajah Baal.

"CUMA KARNA KERTAS INI, LO MEMPERLAKUKAN ANAK LO KAYAK ROBOT! CUMA KARNA KERTAS INI, LO KEHILANGAN SISI MANUSIA LO TERHADAP ANAK LO SENDIRI! ARE YOU FUCKING DUMB?! LO NGERTI GA KENAPA PAPA NINGGALIN LO? ITU KARNA TERLALU GILA SAMA PEKERJAAN DAN LUPA KALO LO PUNYA KELUARGA YANG HARUS LO PERHATIIN!"

Plak

Sebuah tangan sekali lagi menampar pipi Scara, namun kali ini Scara terkejut karna tangan itu berasal dari orang yang tak pernah sedikit pun bertegur sapa dengannya— Ei.

"Kuni, you are too much! Dont you dare say anything about that!"Bentak Ei, Scara yang masih terkejut dari tamparan Ei itu pun hanya terpatung karna bentakan Ei barusan, sesaat kemudian rahangnya mengeras lalu menatap tajam kakaknya.

"I am too much? Gue ga sudi denger ucapan kayak gini dari orang yang hidupnya sempurna, dari orang yang ga pernah ngerasain dipukulin cuma karna nilai yang kurang dari 2 poin, ga pernah dikunciin di gudang seharian dan ga dikasih makan! LO TAHU APA HAH?"Bentak Scara dalam satu nafas, Ei terdiam, ingin rasanya gadis itu membantah tapi ucapan Scara tidak sepenuhnya salah.

"I am done with this fucking family!"

Scara menyambar berkas yang sebelumnya dia kumpulkan beserta kunci mobilnya namun Ei menahan tangannya, tentu saja Scara menepisnya.

"GAUSAH HALANGIN GUE ANJING"

"KUNI, LO CABUT ITU GA MENYELESAIKAN APAPUN!"

"DAN GUE STUCK DI TEMPAT INI JUGA GA AKAN MEMBUAT HIDUP GUE LANTAS MEMBAIK!"

"KUNI!"

Scara tidak menggubris panggilan Ei dan terus melangkah keluar rumah, Ei bersiap mengejar namun Baal menahannya, manik Ei membulat sempurna.

Wanita itu menangis?.

"Ei, Mama mohon bawa Kuni pulang".

= 🍁 =

"Kita cabut sekarang Mon, kemasi barang-barang lo"

Jujur, Mona masih terkejut karna Scara tiba-tiba datang kekosannya dalam keadaan terluka dan wajah penuh amarah, tapi Mona tak berani bertanya hanya menurut dengan perintah Scara dan segera mengemasi barang-barangnya.

"Mon, lo takut sama gue?"

Suara Scara dikala mobil mereka berhenti karna lampu merah tiba-tiba membuyarkan lamunan Mona, gadis itu buru-buru menggeleng, karna dia bukan takut tapi dia hanya terkejut.

Tangannya menyentuh tangan Scara lalu tersenyum, berusaha menyalurkan kehangatan tulus untuknya.

Mona sadar betul, kekasihnya tengah merasakan emosi yang bergejolak serta bercampur-aduk, dia marah sekaligus sedih, tapi Scara tak mudah mengekspresikan perasaan tersebut.

"Gue cuma kaget kok, gue ga takut sama lo"

Scara balas menggenggam tangan Mona erat, sejak tadi matanya sudah berkaca-kaca, dadanya begitu sesak mengingat ucapan Ei dan Baal setengah jam yang lalu.

"Mon, habis ini kita bakal hidup susah dan gue ga terbiasa sama itu.."

Scara menatap Mona lekat.

"Lo ga akan ninggalin gue kan?"Tanya Scara dengan suara parau, Mona terkekeh.

"Astaga Scar, gue harus jawab pertanyaan ini sampe berapa kali dah? Gue ga akan ninggalin lo, gue akan ikut kemana pun lo pergi"

"Gue takut Mon"

"Ngga Scara, gue ga bakal ninggalin lo, udah itu fokus dulu sama jalannya, udah ijo tu"

Scara menghela nafas lalu kembali berfokus menyetir namun satu tangannya masih menggenggam Mona seakan Mona akan hilang jika dia melepaskan sejenak saja.

Mona sendiri memaklumi Scara yang masih terguncang karna pertengkarannya dengan keluarganya, walau Mona tidak pernah melihatnya secara langsung karna Scara selalu melarang Mona bertemu Mamanya.

Jalanan kota Inazuma cukup sepi, mengingat sekarang nyaris tengah malam dan Scara hanya berbekal share loc dari Ajax untuk menuju kosan Mondstadt yang dia maksud.

Hening, hanya ada suara rintik hujan serta bunyi lampu sein mobil yang berkedip setiap kali Scara berbelok.

Ditengah heningnya malam, tiba-tiba sebuah cahaya yang terang mengarah kearah mobil Scara dengan kecepatan tinggi, naas Scara tak sempat menghindar alhasil mobilnya menghantam truk oleng dihadapannya.

Semua terjadi begitu cepat, pandangannya gelap sejenak sebelum akhirnya dengan sedikit mengabur Scara memandangi dihadapannya, ada Mona yang terbujur dalam tindihan mobilnya yang terbalik.

"Mo...na.."

Tangannya berusaha keras meraih Mona yang cukup jauh dari tempatnya terkapar, sesaat kemudian semuanya gelap.

Tubuhnya bagai hancur lebur, tapi bagaimana dengan Mona?

Apa dia baik-baik saja?.

Apa dia baik-baik saja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lengkara || PungudProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang