Hongjoong sudah menduga, ada yang salah dengan laki-laki itu semenjak ia kembali dari Amerika. Tingkah laku, gaya berpakaian dan berbicara nya sangatlah berbeda.
Ia mengira bahwa itu semua hanya perubahan wajar yang masuk akal terjadi. Hongjoong pikir perubahan laki-laki itu semata-mata hanya terpengaruh oleh teman barunya.
Namun nyatanya ia salah...
Laki-laki yang ia tunggu, bukanlah orang yang sama dengan yang ada di hadapannya kini...
— 𝐧𝐨𝐭 𝐲𝐨𝐮 —
4 tahun yang lalu...
"Mungkin cukup lama, aku nggak tau pasti soal itu."
Jemari itu bertaut, saling menggenggam satu sama lain menggambarkan betapa enggan nya untuk melepaskan dan menunggu seseorang dalam kurun waktu yang tidak pasti.
"Kalo masih ada urusan, selesaikan aja dulu. Aku bisa menunggu lebih lama asalkan semuanya beres."
Yang lebih muda mendekap lawan bicaranya dengan penuh perasaan. Sudah tiba saatnya, ia harus mengucapkan salam perpisahan.
"Aku akan kembali, untuk sesuatu yang udah aku nantikan bertahun-tahun."
***
Setelah 4 tahun lamanya, Hongjoong kembali ke Korea Selatan, tanah kelahirannya yang sudah sangat ia rindukan.
Hal yang perlu ia lakukan di Amerika sudah selesai. Kini waktunya menyelesaikan niat yang sudah terpendam selama bertahun-tahun dengan sabar.
Dari Bandara, Hongjoong langsung pulang ke rumah kesayangannya. Membayangkan raut penuh kerinduan di wajah orangtuanya membuatnya meringis menahan sendu.
"Terimakasih banyak, Pak", Hongjoong turun dari taksi dan menyeret dua kopernya perlahan. Ia tidak memberitahu jika akan pulang, Satpam rumah yang melihatnya pun dibuat menganga tak percaya melihat Tuan Mudanya sudah kembali.
"Jangan berisik, nanti aku ketahuan", satu jari diletakkan didepan mulut mengisyaratkan untuk diam. Satpam tersebut hanya manggut-manggut mengiyakan dengan senyum yang merekah.
Ah, benar juga! Ada satu hal yang terlupa. Hongjoong tidak boleh masuk sekarang karena ada sesuatu yang tidak boleh laki-laki itu ketahui.
"Eumm, Tuan Muda..."
"Panggil Hongjoong aja, aku nggak suka dipanggil begitu."
Tanpa babibu lagi bahu Hongjoong dirangkul lalu diajak menuju taman. Nampak beberapa tukang kebun sedang menjalankan pekerjaannya disana.
"Kenapa nggak langsung masuk aja?" Tanya Hongjoong dengan raut penuh tanda tanya.
"Kamu ndak mau nyapa orang-orang disini dulu? Kita semua kangen banget loh sama kamu."
Entahlah, tetapi Hongjoong merasa curiga. Gerak-geriknya saja sudah tidak wajar. Tetapi apa daya, Hongjoong mengangguk mengiyakan karena tak ingin berburuk sangka juga.
"Kak Hongjoong?! Ayahh, Kak Hongjoong udah pulang!" Pekik seorang anak laki-laki dengan girangnya. Tingkah lakunya masih sama menggemaskannya seperti 4 tahun lalu, Cya namanya.
"Kamu ih, nggak jadi surprise kan", diusaknya rambut Cya saking gemasnya.
Beberapa orang disana langsung menghentikan aktivitasnya dan menyambut Tuan Muda mereka yang sudah lama dinanti kepulangannya.
Semenjak Hongjoong pergi ke Amerika, rumah ini yang menjadi tempat mereka mencari nafkah tidak semenyenangkan dulu. Biasanya beban pekerjaan tidak terasa karena ada Hongjoong yang berkeliaran kesana kemari, membantu atau sekadar mengajak ngobrol juga bercanda membuat rasa lelah mereka hilang seketika.
Saat Hongjoong tidak ada disini, rumah ini menjadi sangat tidak nyaman untuk disinggahi. Bukannya ketenangan justru keributan yang menjadi asupan sehari-hari mereka.
"Kok ndak bilang udah pulang? Nanti kita bisa sambut sama-sama", Ayah Cya yang merupakan tukang kebun disana bertanya dengan antusias.
"Hehe... sengaja, mau surpri—"
"TERSERAH KAU INGIN KEMANA!! KALAU PERLU TIDAK USAH KEMBALI DAN PERGI SAJA DENGANNYA!!"
Deg
Kekhawatiran Satpam tadi menjadi kenyataan. Sekarang apa yang harus ia jelaskan tentang hal gila yang baru saja Hongjoong lihat didepan mata?
Tbc
Cringe sendiri, aku gak pinter nyusun kata-kata makanya banyak yang berantakan :'
—❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Not You | Joonghwa [HIATUS]
Fanfiction"Gue emang egois. I'm ok, silahkan kalo lo mau benci Seonghwa si pembohong ini." status: □ on going ■ on hold □ completed © iglessciee ᵗʰᵘʳˢᵈᵃʸ ' ¹ᵒ ᶠᵉᵇʳᵘᵃʳʸ ²ᵒ²²