Chapter 6

647 46 2
                                    

Gun yang duduk disamping Perth hanya diam melihat cara Perth membuat Zee tenang . Pria manis yang membantu Zee yaitu Gun Nappat . Perth tetap membujuk Zee agar mau melihatnya .

" Hey , kau tak ingin melihat ku " ucap Perth dengan lembut

" Jangan menyembunyikan wajah mu. Biarkan aku melihatnya apakah ada luka " ucap Perth

Zee takut melihat Perth dengan Aura amarah , maka dari itu Zee hanya menggelengkan kepalanya .

" Baiklah , jika tak ingin melihatku . Maka hari ini tak akan ada orang yang meminum susu " Perth memakai cara licik agar Zee mau melihatnya

Mendengar kata susu , Zee langsung menatap wajah Perth .

" Perth , Zee mau susu " ucap Zee menarik baju Perth dan merenggek

" Kau anak yang baik , bukan . Maka dengarkan perkataan ku " Perth mencubit kecil pipi Zee

" Khab " ucap Zee dengan nada yang sangat lembut dan kembali menyembunyikan wajahnya di balik jaket Perth.

Perth tersenyum dan seketika sadar bahwa dirinya tak hanya berdua saja , tetapi ada satu pria lagi bersama mereka .

" Kau ..... Sebutkan nama mu " ucap Perth

" A-aakku .... Namaku Gun Nappat " Mendengar perkataan Perth dan langsung menyebutkan namanya

" Gun Nappat " ucap Perth

" iya .... " ucap Gun

Perth melirik Gun dengan lirikan mematikan , Gun yang mendapat lirikan tersebut merasa sangat takut .

" Aku bukan salah satu dari mereka yang menyakiti kekasih , Tuan . Tolong jangan celakai ku " Gun memberitahu Perth

" Perth ..... " Zee menarik baju Perth , membuat Perth memalingkan wajahnya kearah Zee

" Gun bukan orang jahat Perth , jangan marah padanya . Gun yang telah menolongku Perth " Zee berusaha menjelaskan kepada Perth

" Kau yakin " ucap Perth

" Khab , Zee sangat yakin " Zee menganggukkan kepalanya

" Baiklah " Perth kemudian diam dan memfokuskan pandangan ke depan

" Eeeee..... Perth , bolehkah gun ikut bersama kita ? " tanya Zee pada Perth

" Tentu saja , seperti keinginanmu " ucap Perth

" Terima kasih " ucap Zee dengan senyuman

Setelah percakapan tadi Zee tertidur , sedangkan Perth fokus pada ponselnya dan gun sendiri hanya diam melihat ke arah luar jendela . Selama kurang lebih 30 menit , akhirnya mereka sampai di mall .

" Bangunlah , kita sudah sampai " ucap Perth membangunkan Zee dengan suara yang lembut

" Perth , kita sampai " ucap Zee dengan mengucek matanya

" Hemmmm " Perth hanya berdehem

Perth lalu membawa Zee turun dari mobil dan berjalan memasuki mall sedangkan gun mengikut dibelakang PerthZee .

" Perth , turunkan aku " ucap Zee

" Ada apa " tanya Perth

" Perth semua orang melihat kita " ucap Zee

" Abaikan orang-orang itu " ucap Perth dengan menatap Zee

Zee menunduk tak berani membantah perkataan Perth . Lagi pula Zee sangat senang jika Perth begitu peduli padanya .

Mark , Mean dan Plan mereka sudah menunggu cukup lama . Mark yang melihat Perth yang tengah mencari mereka , langsung memanggil Perth

" Perth " Mark mengangkat tangannya

Perth melihat ke arah meja nomer 15 yang telah di pesannya . Perth berjalan menuju meja tersebut dengan Zee yang masih berada di gendongannya .

" Mean , aku tak salah lihat bukan " Plan bertanya pada kekasihnya

" Kau tak salah lihat , sayang " ucap Mean

" Shia .... Perth , semua orang melihat mu " ucap Mark

" Perth , kau benar-benar mengambil kesempatan " Mean menggoda Perth

" Sudah cukup cepat pesan makanan untuk ku " ucap Perth lalu mendudukkan Zee di sampingnya , sedangkan Gun duduk di samping Mark yang kebetulan tersisa 1 kursi kosong .

" Perth ... Perth ... " Zee menarik - narik baju Perth

Perth yang awalnya sedang berbicara dengan Mean langsung menoleh ke arah Zee , lalu menaikkan satu alisnya sebagai tanda tanya .

" Susu hangat " ucap Zee dengan tersenyum memperlihatkan giginya

" Sejak tadi pagi kau hanya memikirkan susu hangat " ucap Perth

" Perth sudah janji akan membelikan banyak susu " ucap Zee dengan cemberut

" Ingatan yang cukup bagus " ucap Perth

" Sudahlah Perth , pesankan saja . Lagi pula susu hangat tak membuat uangmu habis , bukan " ucap Plan di susul gelak tawa

Tak menunggu lama Perth langsung memanggil Pelayan untuk memesan susu hangat . Saat ini dirinya benar-benar seperti mengurus seorang bayi , tetapi lebih imut dibandingkan bayi kecil . Beberapa menit kemudian , dari jauh sudah terlihat seorang pelayan membawa susu hangat putih. Zee tersenyum lebar melihat susu hangat yang dibawa oleh pelayan .

" Tuan , silahkan susu hangatnya " Pelayan menyodorkan susu itu pada Perth

Perth pun mengambilnya dan memberikan susu itu kepada Zee .

" Ini Susu hangat milik mu " ucap Perth

" Yeeyyyy .... susu hangat . Terima kasih , Perth " Zee tersenyum lebar

" Narak " ucap Plan gemas melihat tingkah Zee

" Satu Pabrik pun kau mampu membelinya Perth " ucap Mean

" Kau dan Plan pasangan prik " ucap Perth pada MeanPlan

" Hey , pria tua .... Itu yang membuat hubungan kami bertahan " ucap Plan dengan ejekan

" Berani sekali kau memanggil ku Tua " ucap Perth

" Tentu saja , kau lebih tua dari ku dan mean kan " ucap plan

" Kau ..... " Perth geram

" Phi , hentikan " ucap Mean

" Apa , kau ..... " Perth menunjuk Mean

" Eisttttttttt ..... Jangan marah itu faktanya " ucap Mean

" Kalian berdua " ucap Perth

" Hahahah ..... " Zee tertawa meendengar perkataan Mean dan Plan

" Apa yang membuatmu tertawa ? " tanya Perth pada Zee saat melihat Zee ikut menertawakannya

" eemmm .... eemmm.... " Zee menghentikan tawanya dan segera menggeleng kepala dengan mata yang melotot

" Phi , daripada kau marah cepat sentuh makananmu " ucap Mark ikut mengejek Perth dengan gelak tawa

Mean Plan dan Mark merasa senang karna berhasil mengejek Perth , biasanya mereka tak berani melakukannya . Perth sampai kehabisan kata-kata , memang benar dirinya lebih tua dari mereka .























Hai , kalian kangen sama author atau ceritanya nih☺️
Makasih yang udah sabar nungguin ceritanya.
Jangan lupa follow ,vote , and komen yah😉

My Little Brother Is My Daddy || PerthZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang