CHAPT 38

1.9K 154 8
                                    


MATE FROM THE DARK







Seperti apa yang telah dikatakan oleh Arthur, Valerie benar-benar pergi ke laut Ginevra setelah tak berhasil mengenyahkan bayangan Drake dari benaknya. Bunga tidur itu terus berputar di otak Valerie, hingga membuat gadis itu nyaris disangka orang gila karena berteriak terus-terusan.

Dia menyelam hingga sejauh empat ratus meter di bawah permukaan air tanpa bantuan pernapasan tambahan dari sang adik—Thalassa.

Bahkan sesekali Vale membiarkan paru-parunya dimasuki air laut.

Beruntung saat insiden itu terjadi, ada Rigel yang tengah melamun di dermaga. Juga Aash yang sedang berpatroli.

Aash langsung membawa Vale ke daratan serta mengeluarkan air dari dalam paru-parunya. Setelah itu mereka berdua mengantar Vale kembali ke Northern Hill atas perintah Drake.

Lelaki itu, tak bisa sepenuhnya lepas tangan akan Valerie.

******

"Drake!"

Drake tengah berdiri di balkon lantai tiga ketika Vale mendatanginya. Jujur saja dia khawatir jika terjadi hal tidak-tidak pada Valerie. Tapi akhirnya dia bisa bernapas lega begitu tahu gadis itu baik-baik saja.

Valerie merapatkan kain tebal yang membungkus tubuhnya kemudian melangkah mendekat, dia berdiri di samping lelaki yang berstatus sebagai pasangan abadinya itu.

"Ada yang ingin aku bicarakan," kata Vale melirik Drake takut-takut.

"Bisa kau melihatku sebentar, Drake? Ada yang ingin aku bicarakan."

Drake membuang napas "bukankah yang berbicara mulutmu? Tanpa melihatmu aku tetap bisa mendengar. Katakan saja," Drake membalas. Suaranya yang amat datar itu menikam dada Vale membuatnya ragu.

Valerie memalingkan wajahnya sebentar, mengusap air matanya yang tiba-tiba meleleh disaat yang kurang tepat.

Sedangkan Drake, selalu merasakan ngilu di dada setiap kali Vale menangis atau gadis itu merasa sakit.

"Aku ingin meminta maaf padamu. Atas semua yang telah aku lakukan. Aku tahu kau tak mungkin semudah itu memberiku maaf, tapi aku akan tetap berjuang untuk itu, Drake. Aku tak akan menyerah."

"Aku paham kau juga tak mungkin peduli dengan alasanku kembali mengungkit luka lama itu. Tapi sebenarnya aku ingin memelukmu saat kau datang. Tapi—" Vale menggeleng lemah

"Entah kenapa otakku selalu penasaran. Jadi akhirnya kata itu kembali keluar,"

"Kalau waktu empat tahun masih kurang untuk merenung. Aku akan dengan senang hati menambahnya, kau tinggal bilang saja mau berapa tahun lagi." Ujar Drake, matanya menatap hamparan langit malam dengan sorot amat datar.

"Tapi tentu saja setelah itu kau akan menemukan orang lain dalam hubungan ini,"

Seketika, Vale menoleh. Matanya memicing, tak paham dengan ucapan Drake.

"Orang lain? Bahkan sekarang aku tidak bisa melihat laki-laki lain kecuali kau."

"Drake!" Vale memutar tubuhnya hingga menghadap Drake, tapi lelaki itu tetap tak mau menatapnya.

"Kalau kau memang sulit memberiku maaf, aku minta tolong jangan membuatku berhalusinasi. Itu menyiksa batinku, Drake." Suara gadis itu mulai bergetar.

"Aku tidak pernah berniat seperti itu." Drake menjawab lugas

Vale menunduk, mengusap kasar air matanya sebelum kembali mengangkat pandangan. "aku ingin tinggal di sini."

"Tinggal saja. Bukankah Josephine sudah bilang bahwa kastil ini terbuka untukmu?"

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang