Pernahkah kalian percaya dengan istilah kesempatan kedua?
Ia akan datang dengan perlahan, mengunjungimu diantara dua pilihan yang terbentang.
Karena sejatinya, kesempatan kedua tidak datang kepada setiap orang.
.
.
.Jika ada yang bertanya kepada Jaehyun apa yang ia inginkan saat ini, maka tanpa berpikir dua kali pria tampan itu akan menjawab bahwa ia ingin memutar waktu.
Ia ingin kembali ke masa-masa indahnya, masa-masa pernikahannya dengan Renjun yang penuh cinta dan bahagia. Masa-masa ketika Ayahnya masih hidup dan ia belum mendapat tanggung jawab untuk memimpin perusahaan besar keluarganya. Masa-masa ketika ia masih memiliki banyak waktu luang yang ia habiskan hanya untuk bermanja kepada suaminya yang tercinta.
Namun waktu tidak dapat diubah.
Begitu pula dengan keputusan Renjun, beserta surat perceraian yang diantarkan oleh pengacaranya satu jam yang lalu. Jaehyun tidak tahu pasti sejak kapan rumah tangga mereka yang awalnya indah itu berubah hancur dan kaku.
Mungkin semenjak Ayahnya meninggal, dan Jaehyun sebagai satu-satunya penerus mendapatkan tanggung jawab untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan besar itu. Atau mungkin ketika Renjun mulai mendapat banyak jadwal konser yang menyebabkan lelaki mungil itu lebih banyak menghabiskan waktunya di luar negeri daripada di rumah.
Atau mungkin ketika Jaehyun di kala malamnya yang sepi karena Renjun sudah jarang menghabiskan waktu di rumah, memutuskan untuk membawa pulang sekretarisnya yang cantik dan menawan. Atau mungkin saja ketika di siang hari dan bukan lagi kehadiran Renjun yang ia inginkan saat malam tiba, melainkan sang sekretaris yang kini lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya.
Jika Jaehyun boleh jujur, dengan lapang dada dia mengakui bahwa dirinya adalah pria yang hina.
Renjun dengan profesinya sebagai seorang penyanyi dan komposer terkenal, dikelilingi oleh banyak sosok tampan, cantik dan menarik. Lelaki itu masih bisa mempertahankan cincin pernikahan mereka di jari manisnya selama dua tahun masa-masa sulit itu, walau Jaehyun sudah jarang menghubunginya. Meskipun Jaehyun sudah mulai bersikap dingin kepadanya, meskipun Renjun sadar bahwa ada bau lain yang hinggap di kamar mereka. Namun Jaehyun entah sejak kapan melepaskan cincin itu, meletakkannya didalam laci kantornya hingga tertutup oleh segala file dan berkas-berkas yang memenuhi laci itu.
Renjun bahkan masih bisa tersenyum ketika ia menangkap basah Jaehyun dan Naeun di kamar mereka. Lelaki itu bahkan mengantarkan Naeun hingga pintu depan, dan tetap berpesan agar wanita itu waspada di jalan.
Namun matanya berubah dingin dan menusuk ketika Jaehyun menghampirinya.
"Is she the slut that warms your bed when I'm not here? I never expected your standards to drop that low, Jung"
Pertengkaran hebat pun tidak dapat dihindarkan.
Mereka saling menuduh, saling melempar cacian dan saling menyalahkan satu sama lain. Tatapan benci dan teriakan marah seakan menghapus semua kebersamaan mereka selama lima tahun pernikahan itu berlangsung. Tidak ada kata-kata sayang atau rayuan dari Jaehyun untuk menenangkan emosi Renjun, yang keluar hanyalah kata-kata kasar dan penuh emosi.
"Cukup! Aku muak dengan semua ini!" Teriak Renjun malam itu dengan matanya yang sudah memerah karena emosi, serta napasnya yang sudah tidak beraturan karena luapan amarah yang menggebu.
Dengan paksa dan untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Renjun melepaskan cincin pernikahan mereka. Melemparkannya tepat ke wajah Jaehyun yang mulai memucat saat menyadari situasinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Renjun | (Renjun X Everyone)
Fanfictionᴡᴀʀɴɪɴɢ! ʙxʙ ᴀʀᴇᴀ! ʜᴏᴍᴏᴘʜᴏʙɪᴄ? ᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ɢᴏ ᴀᴡᴀʏ :)) Kumpulan drabble, one shoot, two shoot dan short story :)) Rated : T - M Harap bijak dalam memilih bacaan :)) Start : 12-02-2022 End :