Selamat hari kamis!
No comment 😂
Btw maaf kalo gambarnya gelap..
Pict cr : GMMTVHappy reading!
.
.
.
.
.
Sejak perbincangan dengan Thorn di hari itu, Halilintar semakin dibuat penasaran dengan anak itu.
Di sela-sela waktunya, Halilintar sering mencuri kesempatan untuk berbicara dan berpapasan dengan Thorn.
Tak hanya itu, ia juga mulai sering menghampiri Thorn di kelasnya walaupun kebanyakan waktu Gempa akan mengusirnya karena dianggap menganggu.
Taufan, selaku sahabat Halilintar pun hanya diam seribu bahasa saat sahabatnya itu mulai berusaha mendekati Thorn. Ia memilih untuk tak dekat-dekat, dan hanya diam di kelas saat Halilintar mendatangi kelas sebelah.
Seperti hari ini.
Halilintar mendatangi kelas sebelah begitu bel istirahat berdering. Namun sayangnya, Thorn tidak nampak dimanapun. Rupanya Gempa telah mengajaknya keluar entah kemana, dan Halilintar akhirnya tidak jadi menemui anak itu.
Sialnya, di perjalannya kembali ke kelas. Ia malah bertemu dengan seorang guru yang dengan seenaknya menyuruhnya mengantarkan dokumen ke ruang lukis.
Selaku murid, tentunya Halilintar tak dapat menolak. Ia memasang senyum saat menerima dokumen itu, namun kenyataannya ia berwajah masam sepanjang perjalanannya menuju ruang lukis.
Sesampainya di ruang lukis, Halilintar bertemu dengan Pak Will dan langsung menyerahkan dokumen itu. Saat itu, tidak ada siapa siapa disana kecuali Pak Will yang tengah melihat lihat lukisan di tangannya, sehingga Halilintar tidak langsung keluar dan memilih untuk melihat lihat beberapa lukisan yang terpajang disana.
Salah satu lukisan menarik perhatiannya. Ia tertegun begitu lama di depan lukisan itu, mengagumi setiap lekuk dan keindahannya. Dirinya seakan ikut terbawa dalam suasana yang terggambar di lukisan itu.
The starry Night oleh Vincent Van Gogh.
Ia bukanlah orang yang memiliki minat pada bidang seni, namun siapa yang tidak tau lukisan satu ini? Salah satu lukisan karya Van Gogh yang paling terkenal di seluruh dunia dan memiliki makna pilu nan sedih dibaliknya.
"kau suka lukisan itu?"
Halilintar menengok saat mendengar suara pak Will. Ia tersenyum simpul kemudian mengangguk, lalu perhatiannya kembali tertuju pada lukisan didepannya.
"kau tau siapa yang membuat replika sempurna itu?"
Halilintar menggeleng.
"anak baru, Thorn Rolland.."
"whoa.." hanya itu yang keluar dari mulut Halilintar saat mengetahui bahwa ini merupakan hasil karya orang yang ia kenal. Rasa kagum dan heran bercampur jadi satu dalam benaknya.
"anak itu lebih berbakat dari kelihatannya.." pak Will bangkit dari duduknya dan berdiri di samping Halilintar, turut mengamati lukisan itu.
"aku sempat menanyakan pada guru-guru lain mengenai anak itu. Dan jawaban mereka sama... anak itu sempurna di semua mata pelajaran. Bahasa, seni, menghitung, olahraga.."
KAMU SEDANG MEMBACA
【Alter Ego】 Camelot Regnum 1st (Thorn x Halilintar)
Fanfiction"There are guys in me.." *** Pair : Thorn x Halilintar cover by : @Seadetester127 Boboiboy hanya milik monsta !