duo

991 115 21
                                    

Plis jangan kaget kalo makin kesini ceritanya makin freak 😂

Happy reading!

.

.

.

.

.

***

"Hali, masih lama nggak?" 

Taufan bertanya dengan tidak sabarnya dari ambang pintu kantor OSIS. Ia baru saja selesai membereskan barang-barangnya dan kini tengah menunggu sahabatnya itu untuk pulang bersama. 

Sebagai informasi, Halilintar dan Taufan adalah ketua dan wakil OSIS di SMA mereka. Sebenarnya anggota OSIS nggak cuma mereka doang , tapi sialnya selalu mereka yang pulang paling malem gara-gara ngurusin dokumen.

"sabar dih! masih banyak nih yang harus ditanda tangan!" Halilintar mendengus tanpa menghentikan pekerjaannya untuk menandatangani setumpuk formulir yang ada di mejanya. 

"tanda tangan doang lama, payah nih" ejek Taufan.

"heh diem! kalo aku gak bantuin kamu dari tadi, aku harusnya udah selesai tau!" 

Taufan mengangkat bahu "kan tugas ketua bantuin anak buahnya, aku juga mau bantuin kok. Tapi sayangnya, yang ini tugasnya ketua osis" 

Ia berkata dengan nada mengejek, nyaris membuat Halilintar melempar kamus padanya. 

"eh ngomong-ngomong.. aku mau nanya deh" 

"Hm" Halilintar hanya merespon tanpa mengalihkan pandangan dari kertas-kertas itu.

"si anak aneh itu.. kamu gak takut?"

"takut? kenapa harus takut?" Halilintar bertanya balik.

Taufan memandangi lantai dengan tatapan tak seperti biasanya, kedua lengannya pun terlipat di dadanya.

"Kamu ngapain coba pakek kenalan sama dia tadi pagi? harusnya kita cukup tau aja" ujar Taufan.

Kali ini Halilintar mengangkat kepalanya dan meliriknya dari balik kacamata yang dikenakannya.

"Kamu itu mau ngomong apa sih?"

"Nggak..maksudku.." Taufan menghentikan kata-katanya, ia menggigit bibir bawahnya gelisah.

"Lupakan aja.. Cepet selesaiin kerjaanmu. Udah malem banget ini"

Halilintar mengeryitkan dahi saat Taufan tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. Namun ia memilih untuk tak bertanya lebih jauh mengingat masih ada setumpuk kertas yang harus ia selesaikan segera.







***











Pekerjaannya selesai tepat pukul 9 malam. Kini Halilintar dan Taufan pun bersama sama berjalan pulang, menelusuri lorong-lorong sekolah yang gelap dan sepi.

Beginilah keseharian duo OSIS itu. Apalagi festival sekolah sudah dekat dan mereka jadi lebih sibuk dari hari-hari biasanya karena banyak dokumen para murid dan sponsor yang harus mereka tangani.

Saat mereka melewati deretan ruangan club, ternyata masih ada satu ruangan yang lampunya menyala. Diperhatikan lebih dekat, itu adalah Club Melukis.

Club Melukis memang biasanya bekerja sampai larut, namun mereka jarang melewatinya. Biasanya mereka akan melewati tangga darurat yang langsung menuju ke gerbang sekolah.

【Alter Ego】 Camelot Regnum 1st  (Thorn x Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang