Prolog

7.8K 232 5
                                    

2019.....

"Qobiltu nikahaha wa tajwijaha bil mahril madzkuur haalan."

Dengan sekali tarikan nafas, pemuda itu berhasil mengucapkan kalimat sakral tersebut dan sudah sah menikahi seorang gadis pilihan orangtuanya.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!!"

Setelahnya ucapan rasa syukur pun terdengar di ruangan itu, berdoa untuk kebahagiaan pernikahan yang mereka hadiri ini.

"Alhamdulillah."

Muhammad Abyan Al-Akbar, merupakan putra sulung dari kyai Sultan Mafiq Al-Akbar, pemilik pesantren di Jawa yaitu pesantren Darussalam Al-Akbar. Kyai Sultan lebih sering dipanggil Abu Sultan oleh para santriwan maupun santriwatinya.

Lalu gus muda yang merupakan pengantin pria tersebut menoleh ke arah sampingnya, yang dimana tak ada siapapun duduk disana. Memang pernikahan ini dilakukan tanpa adanya kehadiran sang pengantin wanita. Tamu yang hadir pun tak sampai dua puluh orang, karena memang pernikahan ini dirahasiakan dari publik untuk sementara waktu.

Pernikahan ini sendiri terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh Abi nya dengan sahabatnya, yaitu Ayah Fadhlan yang kini telah menjadi mertuanya.

Sebenarnya Abyan sempat menolak perjodohan ini, alasan pertama karena ia mengetahui jika perempuan yang kini menjadi istrinya itu baru berusia 15 tahun, berjarak 4 tahun dengan dirinya yang kini berusia 19 tahun. Kedua adalah ternyata sang istri tidak tahu sama sekali jika hari ini ia telah dinikahi olehnya. Jelas Abyan sebelumnya terkejut dengan dua fakta tersebut, namun akhirnya karena di bujuk terus oleh Abi Sultan, ia pun mau untuk menerima perjodohan ini.

Kini semua orang tengah duduk didalam ruang keluarga, berbincang-bincang tentang segala hal.

"Jadi Nak Abyan besok sudah berangkat ke Mesir?" tanya Ayah Fadhlan.

"Iya Ayah," jawab Abyan.

"Alhamdulillah kalo begitu, ayah doakan semoga kuliahnya lancar disana ya Nak," ucap Ayah Fadhlan.

"Aamiin, insyaallah Ayah," jawab Abyan.

"Kuliahnya yang fokus Abyan, supaya bisa cepet lulus, terus ketemu istri kamu," ucap Abi Sultan.

"Bener tuh kata Abi, kamu juga jangan khawatir, banyak yang jagain istri kamu disini," sahut Umi Ainun, yang merupakan cinta pertama Abyan, sang ibunda.

"Iya Umi Abi, insyaallah Abyan akan fokus sama kuliah," ucap Abyan.

"Benar Nak Abyan kamu tenang saja, Bunda akan jagain istri mu sampai kamu pulang ke sini lagi," ujar Bunda Asyila, yang merupakan ibu mertuanya.

"Iya Bunda, Abyan titip dulu ya," kata Abyan tersenyum.

"Farhad juga ikut bantu Mas," ucap seorang remaja laki-laki, ia adalah Farhad Ahmad Rafatah Al-Akbar, yang merupakan putra kedua Abi Sultan.

"Gak perlu Had, kamu fokus belajar saja," tolak Abyan membuat semuanya tertawa karena melihat wajah Farhad yang masam.

🪐🪐🪐

"Samlekom."

"Assalamualaikum, itu yang bener Non."

"Siap! Assalamualaikum Mbok Irah."

"Pake sagala hormat atuh Non Khanza teh."

Khanza Zahaya Humairah, bersama dengan asisten rumah tangganya itu tertawa ringan. Gadis yang berseragam putih biru itu baru saja pulang dari sekolahnya.

Kekasih Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang