6

4K 177 19
                                    

---Selamat Membaca---

Khanza terbangun dari tidurnya saat ia merasakan ada tepukan pelan di bahu nya, dan saat matanya terbuka sepenuhnya ternyata yang menepuk bahunya adalah Syifa.

"Khanza ayo ke masjid, kita sholat maghrib berjamaah," ajak Syifa. "Ambil wudhu dulu aja di sini, takutnya di masjid nanti antri," lanjutnya.

"Iya," jawab Khanza lalu bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai, Khanza dan Syifa pun keluar dari kamar asrama dan berjalan menuju ke masjid. Selama berjalan bersama hanya ada keheningan saja di antara keduanya, Khanza yang memang masih belum beradaptasi dan Syifa yang sedikit pendiam.

"Eee jadi canggung gini, maaf ya Khanza aku gatau harus bicara apa sama kamu," ucap Syifa, ia takut Khanza salah paham padanya sebab mengira ia sombong karena diam saja.

"Gapapa, aku ngerti kita kan baru kenal," kata Khanza.

"Jangan ngira aku sombong ya," ucap Syifa.

"Tenang aja Syifa, gak akan kok," kekeh Khanza.

"Nah itu masjidnya, ayo," tunjuk Syifa.

"Iya."

Syifa dan Khanza pun masuk ke dalam masjid, dan keduanya menjadi pusat perhatian para santriwati karena mereka semua penasaran dengan santri baru yang tak lain adalah Khanza.

Syifa kemudian mengajak Khanza untuk menempati tempat yang dekat dengan Salma dan juga Zia di sana.

"Khanza sini," ujar Zia menepuk lantai di sebelahnya.

Khanza pun lantas duduk di tempat yang Zia tunjukkan, di antara 3 teman kamarnya, Zia lah yang paling banyak bicara padanya.

Mereka pun melaksanakan sholat maghrib berjamaah, dan setelah selesai di lanjut dengan mengaji bersama sampai waktu sholat isya.

Lalu setelah adzan berkumandang untuk waktu sholat isya, mereka semua kembali melaksanakan kewajibannya. Kemudian setelah selesai, para santriwan dan santriwati pun kembali ke asramanya masing-masing. Termasuk Khanza dan ketiga teman barunya itu yang saat ini sudah berada di kamar asrama mereka.

"Kamu kayaknya salah satu santriwati baru yang beruntung deh Za," ucap Zia ambigu.

"Beruntung gimana Zi?" tanya Khanza.

"Iya beruntung, soalnya baru hari pertama kamu masuk sini, terus sholat di masjid, langsung dapet imam nya Gus Abyan," jawab Zia.

"Gus Abyan itu siapa Zi?" tanya Khanza.

"Putra sulungnya Abi Sultan, yang tadi anter kita ke sini sambil bawa koper kamu" bukan Zia yang menjawab namun Salma.

"Owh ternyata dia," jawab Khanza. Ternyata Gus Abyan itu adalah pria yang tadi di kenalkan oleh ayahnya.

"Loh jadi tadi Gus Abyan yang jadi imam nya Zi?" tanya Syifa.

"Iya Syif, Gus Abyan yang jadi imam nya. Kamu gak sadar?"  jawab Zia.

"Enggak sadar aku, pantesan suaranya beda. Jadi tau kenapa Salma dari tadi senyum terus," kata Syifa.

Kekasih Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang