Jaehyun sedang melajukan mobilnya ditengah hujan deras di sore hari dengan kecepatan kencang karena sebuah pesan yang dikirimkan mantannya yaitu haechan, haechan baru saja diputuskan oleh pacarnya yang baru tiga bulan berpacaran, dan saat ini sedang berada di halaman kampus dalam keadaan basah kuyup dan sambil menangis terisak
Jaehyun pun sampai disana dan mengajak haechan untuk masuk ke dalam mobilnya, memberinya handuk kecil dan jaket agar si manis merasa lebih hangat
Walaupun sudah putus namun hubungan mereka masih dekat sebagai teman, tetapi mungkin tidak dengan jaehyun yang masih senantiasa mencintai dunianya itu. Melihat dunia kecilnya terus menangis, hatiku ikut merasa sakit
Dihentikannya mobil itu di jalanan sepi untuk sekedar menenangkan haechan, di usapnya lembut surai hitam yang basah milik lelaki yang lebih muda berparas manis di depannya. Jaehyun menghadapkan haechan ke samping untuk melihatnya, matanya sembab, rambut berantakan dengan pipi chubby yang dan hidung yang merona karena terlalu banyak menangis
Oh shit, kenapa malah terlihat sexy? - batin jaehyun
"Udah dong nangisnya Chan"
"Hilang tuh muka manisnya, pantes aja kamu diputusin"
"Ihh mas jae mah nyebelin" Protes haechan lalu melayangkan pukulan kecil ke dada jaehyun yang malah terlihat gemas di mata yang lebih tua
"Iya cupcupcup, cerita dulu coba kenapa bisa kaya gini? mas ga fokus nyetirnya kalo kamu nangis terus"
"Selingkuh" Mendengar jawaban si kecil, jaehyun pun menggeser duduknya lalu merengkuh tubuh mungil itu ke dalam pelukannya lalu mengusap usap pelan punggung haechan untuk menenangkannya. Haechan membalas pelukan itu, dia merasa hangat dan rindu pelukan dari sang mantan
"Mas, ceweknya dia cantik"
"Cantik banget mas"
"Dia pinter dan badannya juga bagus banget"
"Mas jae, haechan jelek banget ya sampai diselingkuhin gitu?"
"Haechan jelek"
"Haechan nggak cantik kaya dia hiks"
"Dia perempuan mas..." Haechan mendongak sambil terus memeluk lelaki di depannya, menatap wajah tampan jaehyun dengan air mata yang terus mengalir deras seperti hujan diluar sana
Jaehyun melepaskan pelukan mereka lalu mengangkat tubuh mungil itu untuk duduk dipangkuannya, merapikan rambut yang lebih muda, mengelus pelan pipi gembul milik haechan, merapatkan tubuh keduanya lalu mengecup kening si manis. Haechan hanya diam mematung diperlukan seperti itu dengan pipi yang sudah merona
"Cantik"
"Kamu cantik, haechan"
"Nggak ada yang bisa ngalahin cantiknya kamu, kamu jenius, kamu berharga, nggak ada yang bisa ngalahin indahnya kamu"
"Tubuh kamu juga..." Jaehyun semakin merapatkan tubuhnya dan memeluk pinggang haechan
"Indah Chan, indah banget. Aku udah pernah liat heheh"
"Ishh mas.." Haechan malu, dia memeluk leher yang lebih tua lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher jaehyun. Tidak bohong kalau haechan tidak senang, dia sangat suka dipuji seperti ini
"Gemes banget sih kamu"
"Udah ya cantik, nggak usah dipikirin lagi"
"Jangan nangisin cowok brengsek itu, yang boleh nangisin kamu juga mas doang"
"Mas juga sama sama brengsek dong, bikin aku nangis"
"Beda lah"
"Kamu kan nangisnya sambil keenakan kalau sama mas"
