"Hoamm" Haechan terbangun dari tidurnya, langsung melihat jam yang ada disampingnya yang menunjukkan jam 9 pagi. GAWATT haechan kesiangan. Dia langsung bangun namun tertahan oleh tangan besar, Mark Lee suaminya
"Selamat pagi cantik" Mark membawa haechan kedalam pelukannya lalu turun ke perut sang istri dan menaikkan sedikit baju haechan dan mengelus perut haechan yang sudah mulai terlihat buncit itu lalu mengecupnya berkali kali "Selamat pagi malaikat kecil"
"Selamat pagi juga mas, kenapa ga bangunin aku sih" Ucap haechan sambil menggembungkan pipinya menatap mark kesal
"Ini hari minggu sayang" Jawab mark santai lalu mengecup bibir haechan, ia terkekeh pelan, bahkan bangun tidur saja istrinya sudah sangat menggemaskan
"Terus kenapa kalau minggu? aku jadinya belum masak" Haechan semakin mengerucutkan bibirnya lalu melepas pelukan mark tapi tetap ditahan oleh Mark
"Aku hari ini ga kemana mana, cuddle seharian aja yuk" Ucap mark semakin mengeratkan pelukannya tidak membiarkan haechan pergi walaupun hanya ke dapur
"Mas pikir aku masak buat kamu gitu? Aku masak buat baby sama aku, huhh kalau baby kelaparan gimana???MAS MAU AKU SAKIT YAA" Ucap haechan, ia kini sudah kesal ditambah kondisinya yang sedang hamil lima bulan moodnya tetap saja cepat sekali berubah langsung melepas pelukan sang suami
"Gak gitu sayang, iya maaf ya gak perlu teriak kasian baby nanti kaget. Kita pesen makanan aja, gak usah masak" Ucap mark menenangkan haechan dengan mengusap usap punggung si manis
"GAK!! AKU MAU MASAK! Kenapa mau pesen dari luar?? emangnya masakan aku ga enak?mas gak suka makan masakan aku???" Satu isakan mulai terdengar, Mark panik haechan tiba tiba menangis sambil membelakanginya. Moodnya berubah drastis hanya karna urusan memasak
"Engga gitu sayang, kamu lagi hamil loh nanti kalau kenapa napa gimana? Udah jangan nangis dong maaf ya" Mark memeluk haechan dari belakang namun haechan memberontak
"Hikss aku bisa masak kok, bilang aja mas ga mau makan masakan aku huhuuu mas jahat" Haechan sudah masuk ke dalam selimut menutupi seluruh tubuhnya dan menangis semakin kencang seperti anak kecil yang tidak di belikan mainan
Mark membiarkan haechan sendiri dan pergi mandi, istrinya memang seperti itu walaupun tidak hamil dan Mark sudah biasa haechan akan diam sebentar dan mendekatinya kalau sudah baikan
Mark sudah selesai mandi, haechan masih berada dalam selimut sudah tidak menangis tetapi masih ngambek dengan suaminya itu. Tapi mark tetaplah mark, ia tidak tega lalu memeluk haechan dari belakang, haechan tetap memberontak tapi mark langsung membalikkan badan haechan, mengusap air mata istrinya. Haechan sangat berantakan rambutnya basah karena keringat, pipi dan hidungnya memerah tapi di mata mark justru terlihat sexy dan manis disaat yang bersamaan
"Masih marah hm?" Ucap mark namun yang diajak bicara hanya menunduk dan tidak mau menjawab
Mark menarik tengkuk haechan, mencium dan melumat bibir istrinya yang sudah menjadi candu untuknya, melihat haechan tidak memberontak mark melanjutkan aksinya menggigit pelan bibir mungil haechan lalu memasukkan lidahnya, haechan sudah terbuai dia ikut menikmatinya dan membalas ciuman Mark
Mark mengukung tubuh mungil haechan dibawahnya, menciumnya lagi namun kali ini haechan yang memimpin ciuman mereka, menggigit bibir bawah mark lalu memasukkan lidahnya dan saling bertukar saliva
"Humhh ngh mas"
Mark turun ke leher haechan, memberi cukup banyak tanda disana dan tangannya yang lain tidak tinggal diam. Tangan Mark masuk ke dalam baju haechan, mengusap perut buncit itu lalu naik ke dada istrinya, memainkan putingnya dengan gemas lalu menghentikan kegiatannya sebentar dan saling menatap satu sama lain. Mark takut haechan menolak namun setelah mendapat anggukan dari si manis mark melanjutkan kegiatannya
Mark membuka baju haechan dan langsung melahap dada haechan yang sedikit berisi itu, menyusu seperti bayi dan tangan lainnya memilin bahkan mencubit puting haechan
"Nghh masa gatal hng" ucap haechan sambil menunjuk selangkangannya
Mark langsung membuka celana haechan dan dalamannya lalu membuka semua pakaiannya lalu mengecup perut haechan
"Ini gatal hm?" Ucap mark sambil menggenggam erat penis kecil milik haechan membuat haechan melenguh sambil menatap mark sayu
"Bear, kita langsung aja ya kalau sakit bilang, mas takut baby kenapa napa" Tanya Mark dan mendapat jawaban anggukan dari si manis
Haechan membuka kakinya lebar memperlihatkan lubangnya yang sudah berkedut ingin dimasukkan penis suaminya yang besar itu
Mark mengecup lubang indah haechan, memasukkan satu jari didalam sana lalu langsung menambah tiga jari lagi
"Ahh pelan mas" haechan kaget saat empat jari besar mark langsung masuk kedalam lubangnya
Serasa cukup mark memposisikan penisnya didepan lubang sang istri, memasukkannya perlahan hingga masuk sempurna agar haechan tidak kesakitan
"Bergerak mas" Mendengar haechan sudah nyaman, Mark langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Menghentakkan penisnya semakin dalam
"Ngahhh mas ohh" Mark sudah menggerakkan pinggulnya dengan cepat mengenai titik kenikmatan haechan berkali kali lalu mencium bibir haechan melumatnya dan menggigit pelan sambil terus menghentakkan penis besarnya didalam lubang haechan
"Arghh ouhh yaa disitu mass ahh" Badan haechan terhentak, ia meremas sprei kuat kuat kepala mendongak dan air liurnya menetes membuat mark semakin bersemangat menghujam lubang istrinya
"Nghh ahh akhh markkk" seisi kamar penuh dengan desahan haechan, haechan sangat menikmati penis besar mark lubangnya, ia mengetatkan lubangnya menandakan ia akan keluar tapi mark malah menutup lubang kencingnya
"Mass sakithh ahh mau keluar" Haechan menggigit bibir bawahnya sungguh rasanya sakit tapi nikmat sekaligus. Air mata haechan keluar ia sudah tidak tahan mark terus saja menggenjotnya dan penis suaminya terasa membesar didalam lubangnya
Haechan melihat dibawah sana, penyatuan mereka sangat berisik dan basah. Haechan menutup mulutnya sendiri melihat bagaimana penis mark keluar masuk lubangnya dan memukul titik kenikmatannya bertubi tubi
Haechan ingin keluar sekarang tapi lubang kencingnya masih ditutup oleh mark
"Arghh mas ouhh sakithh banget ahh" Badan haechan terhentak kuat di kasur sampai berderit. Mark menghentakkan penisnya menerobos lubang haechan lalu memuntahkan semua spermanya didalam lubang istrinya dan haechan keluar sampai mengenai perut mark
"Hahh ahh mas"
"Hikss mas jahat!! Huhuu sakit banget punggung akuu" haechan menangis lagi sambil memukul dada mark, tidak bohong kalau haechan menikmatinya tapi kondisinya sekarang haechan sedang hamil dan punggungnya langsung sakit setelah mereka melakukannya
"Iya sayang maafin yaa, udah tidur dulu aja biar mendingan sakit punggungnya" ucap mark sambil mengelus elus punggung dan perut haechan, susah sekali punya dua bayi
