Ahh hanghh Jeno-nghh
AHH AHH AHHH
Nghh jen shh ahh jen mentok
Uhh uhh ouhh
Suara desahan haechan terdengar diseluruh kamar kekasihnya, Jeno. Haechan sedang menghentakkan badannya sendiri diatas jeno untuk mencari kenikmatannya lebih lagi dan memuaskan kekasihnya itu, dan Jeno? ia hanya menikmati bagaimana penisnya genjot oleh lubang sempit milik haechan
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat kegiatan intim sepasang kekasih ini, itu Mark. Kakak Jeno, suara desahan haechan sampai terdengar kekamar Mark saking kencangnya walaupun kamar itu sudah kedap suara. Walaupun Jeno dan haechan sudah sering ketauan main bahkan ciuman di depan Mark tetapi kali ini Mark sudah kepalang sange karena suara indah haechan
Mark mendekati kedua pemuda itu, Jeno dan haechan sedikit terkejut melihat kedatangan Mark namun kenikmatan yang mereka rasakan dibawah sana membuatnya lupa dunia. Mark hanya menggelengkan kepalanya dan membuka celananya lalu mengurut penis besarnya yang sudah tegang sedari tadi
Mendorong haechan agar lebih memeluk Jeno membuat haechan melotot dan melihat Mark yang sedang memposisikan penisnya untuk memasuki lubang haechan yang sudah tersumpal oleh penis milik Jeno
"Gila kak Mark jangan dimasukin"
"Uhh kak gak bakal muatt"
Mark menulikan telinganya dan melihat Jeno hanya tersenyum miring, agak tidak rela pacarnya disetubuhi oleh kakaknya sendiri tetapi toh dia pikir nantinya akan merasakan nikmatnya juga. Mark menciumi punggung haechan dan menahan pinggul haechan agar lebih menempel dengan Jeno lalu melesatkan penisnya ke dalam lubang surgawi haechan
"AHH KAKAK NGAHH"
"STOP KAK MARKK"
"JEN SAKITT SHH"
"hikss... Jen ahh sakit shh"
"Hngghh kak please keluarin ugh"
Bagai terbelah dua, lubang haechan sangat sakit karena penis Jeno saja sudah bisa membuatnya kelojotan lalu ditambah dengan penis yang sama besar bahkan mungkin lebih besar dari penis milik kekasihnya
Jeno menenangkan haechan dengan mengajaknya berciuman lalu tangannya memilin dan memelintir puting kemerahan haechan yang tegang itu sedangkan Mark memainkan penis kecil haechan yang menganggur. Dirasa si manis sudah lebih tenang, Mark mulai menggerakkan pinggulnya perlahan membuat lenguhan kecil dari haechan dan jeno karena penis Mark dan Jeno bergesekan dan dipijat kuat oleh lubang haechan
"Nghh ahh jen"
"Desahin nama gua juga Chan"
"Emhh gak mauhh ouhh"
"Jen.. Jeno mentok uh penuh"
Mark menahan pinggul haechan dan menaik turunkan tubuh mungil itu dan membuat haechan mendesak ribut karena titik prostatnya langsung tersentuh dan lubangnya sangat penuh dan panas. Mark terus menaik turunkan pinggul haechan dengan tangan haechan melingkar memeluk leher Jeno
"Hahh ahhh jenohh"
"Huh uhh hanghh ahh"
"Ouhh Jen.. iyahh disituhh eumhh enak"
"Ahh mentok bangethh hnm"
Haechan menangis karena serasa dipaksa menuju surga kenikmatan untuknya, Mark mengeluarkan penisnya sedikit lalu menghentakkan penisnya lagi sekuat mungkin sampai bisa dilihat bentuk penisnya dari luar perut haechan
"AKHHH KAK.. JEN UNGHH" Haechan mencapai pelepasannya, sperma terus menerus keluar, dia squirt saking keenakannya dan langsung lemas terduduk dan memeluk sang kekasihnya
Jeno dan Mark mengeluarkan penisnya dari lubang haechan lalu menidurkan haechan diatas tubuh Jeno dan memasukkan penis keduanya lagi
Tanpa memberikan haechan jeda Mark dan Jeno sama sama menggerakkan penisnya di dalam lubang haechan yang sudah sangat becek, suara penyatuan alat kelamin terdengar nyaring di seluruh kamar
Melihat haechan sudah tidak kuat bergerak lagi lantas Mark dan Jeno mempercepat gerakan dibawah sana membuat haechan terhentak hentak dan menangis karena masih merasa sensitif tetapi lubangnya sudah digempur lagi oleh dua penis besar
"Ngahh ahh hmnhh" Desah haechan dengan suara seraknya karena berteriak terus menerus. Dia sudah lemas tetapi tetap saya tubuhnya menerima rangsangan yang diberikan kedua lelaki yang sedang menggemput lubangnya itu dengan baik. Sudah tak terhitung berapa kali haechan keluar tapi yang pasti lubangnya terasa kebas dan panas karena gesekan di dalam
"Lubang lo enak banget chan, pantes aja Jeno ga pernah absen ewein lo"
"Jangan diketatin dong sayang"
"Mmhh jeno mauhh cium"
Tanpa menunggu lama Jeno langsung menuruti kemauan kekasih manisnya itu, mencium rakus bibir haechan dan tangannya tak tinggal diam ikut meremas remas dada haechan yang agak berisi
"Dada kamu kok makin gede aja yang"
"Unghh kan sering dimainin jeno uhh"
"Jen.. isep angh sini nyusu"
Dengan tidak sabaran Jeno menyedot kuat puting kesayangannya itu, melihat sepasang kekasih itu Mark pun menggenjot lubang milik haechan dengan kuat sehingga haechan memekik keras, memberikan gerakan memutar untuk menggesekkan penis kedua di dalam sana
Haechan sudah pingsan diatas tubuh kekar Jeno karena tidak kuat namun mereka masih mengejar nikmatnya bersama
Mark mengeluar masukan penisnya dalam dalam lalu menyemburkan spermanya bersama dengan Jeno. Lalu mengeluarkan penisnya dari dalam haechan dan tersisa penis Jeno disana
Lubang haechan terbuka lebar dan sangat berkedut, lelehan sperma keduanya berlomba lomba untuk keluar dari sana
"Thanks Jen, Chan"