Rasa Ragu 🐷

182 50 3
                                    

Per-ngepetan 🐷💸
___________


Bandar++
Assalamu'alaikum y
ahli kubur
Gue mau pamer

Buronan TanteTante
Orang pamer, ntar
jenazahnya gak bisa mingkem

Bandar++
Sirik tanda tak mampu
@Buronan TanteTante

Buronan TanteTante
Y

Bandar++
Gue tadi ketemu Disa-yang
Demi apa ni ya, dia ngebalas tatapan gue!

Anda
Yang dibalas itu tatapan lo, bukan perasaan lo

Bandar++
☺// tersenyum penuh tekanan

Buronan TanteTante
Suka doang, berani ngungkapin kagak
@Bandar++

Anda
Eh gais, gue nemu sesuatu!

Bandar++
Apaan? Nemu cewek baru?

Anda
Bukan. Ini lebih kece lagi
Gue tadi disuruh nemenin Emak ke Pasar malam. Beli mangkok yang 10 ribu 3

 Beli mangkok yang 10 ribu 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue nemu BH LED!

_________

Azam menatap layar ponselnya. Tertawa setelah mengirimkan foto itu ke grup WhatsApp yang hanya diisi olehnya, Edwin juga Faldi.

Membicarakan hal absurd seperti itu adalah rutinitasnya ketika gabut. Pacarnya? Ada, mereka semua ada. Hanya saja, Azam sedang tak ingin berurusan dengan mereka.

Bukan, bukan bosan. Cowok penyuka kucing itu hanya sedang beristirahat sejenak dari kehidupan per-playboyannya.

"Aa! Aa!"

Azam mengalihkan atensinya. Menatap gadis kecil yang berlari masuk ke dalam kamarnya itu. Lalu, ia menyimpan ponselnya di kasur. Dan dengan senang hati, merentangkan kedua tangannya lebar.

"Sini, Embul!"

Luna masuk ke dalam dekapan Sang Kakak. Dan melingkarkan kedua tangan mungilnya itu, memeluk tubuh Azam.

"Kangen ya, sama orang terganteng ini, hm?"

Azam tersenyum lebar. Mencubit pipi gembul adiknya itu dan menciumnya gemas. Membuat gadis cilik itu tertawa geli.

"Aa, udah! Bau jigong, hahaha!"

Tawa Luna menular. Membuat Azam yang tadinya hanya tersenyum, kini ikut terbahak. Lalu, ia mengangkat kedua tangan mungil adiknya itu. Menciumnya berkali-kali.

Mantan masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang