PENYEMANGATNYA

412 86 23
                                    

INI NADEONYA AKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

INI NADEONYA AKU...
BUKAN NADEONYA JINGGA🤣🤣🤣

Hello gengs! Setelah berbulan bulan lapak ini terabaikan, akhirnya aku mendapat wangsit buat update.

Jujyurrrr aja nih, klean pasti udah pada lupa sama alurnya😭 .
Semoga masih inget dikit-dikit yeee. Kalo punya waktu luang, baca ulang juga boleh banget 😅.

Intinya mulai hari ini, aku mau rajin up Lovember. Doakan konsisten yesss!
Aamiin.

Jangan lupa spam komen yaaaah! Lupyuuu💚

***

Matahari sedang terik-teriknya siang itu. Peluh membanjiri dahi Jingga. Ternyata tidak mudah menjadi calon Paskibra.
Catat, masih calon. Belum nanti kalau sudah resmi lolos, latihannya pasti lebih sadis.

"Baru segitu aja udah sesak napas!" sindir seniornya yang duduk menyebelahi Jingga di pinggir lapangan.

"Lo kira gampang jadi Paskibra?" Kawannya yang lain ikut mengompori.

"Hitung mundur 10 detik. Gue jamin dia pasti pingsan."
Dua senior Jingga kompak tertawa mengejek.

Bukannya tersinggung, Jingga menoleh sambil menyuguhkan senyuman termanisnya. Lengkap dengan gerakan slow motion yang membuat dua seniornya sontak sakit kepala melihat keleletannya.

"Latihan  lagi yok, Nin."

Kedua gadis bertubuh tinggi semampai dengan potongan rambut model dora itu, langsung ngacir. Daripada migrain dan darah tinggi setiap melihat gerak-gerik Jingga yang sangat lambat. Berbanding terbalik dengan kehidupannya sebagai seorang Paskibraka yang diwajibkan sat set.

"Perhatian untuk calon Paskibra angkatan XX, berkumpul di lapangan. Satu.. Dua.. "

Pimpinan pleton utama berdiri di tengah lapangan. Tangan kirinya lurus menyamping. Sementara tangan kanannya membentuk angka yang menjadi simbol jumlah barisan.

Seluruh pasang mata spontan tertuju pada gadis yang tertinggal jauh di belakang. Disaat anak-anak kelas satu berlari panik cepat-cepat membentuk barisan, Jingga masih berjalan dengan gaya slow motionnya.

Pimpinan pleton geleng-geleng kepala. Sudah jelas ketika seleksi minggu depan, Jingga akan menjadi orang pertama yang ia coret dari daftar calon paskibra.

"Kepada seluruh calon Paskibraka, istirahat di tempat grak!"

Jingga bersama teman-teman seangkatannya mendengarkan penjelasan para senior dengan  saksama. Sekilas gadis itu melirik ke depan, memutar bola matanya untuk mencari keberadaan Nadeo. Tapi lelaki itu tidak ada di mana pun. Tidak ada di lapangan.

LovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang