"Anak siapa yang kau kandung?"
"Astaga, Kak Minho serendah itu aku dimata mu?"
"Ya. Apalagi kau dan Chan pernah saling mencintai dan mungkin juga sudah berbagi.. ranjang?"
3 In #Jisungie [29/03/2022]
1 In #Han [30/03/2022]
1 In #Leehan [07/04/2022]
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hoaammm.."
Minho membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk menyilaukan pandangannya sambil merenggangkan tubuh yang terasa pegal.
Jujur saja, Minho tidak bisa tidur semalaman. Bukan karena tempat tidur atau kamar yang tak nyaman, namun menurutnya terlelap bukan di tempat yang biasanya membuat Minho asing.
Hingga Minho sulit untuk sekedar memejamkan mata dan menuju ke alam mimpi.
Dan sekarang wajah Minho terlihat layu, kantung mata yang sedikit tebal dan rambutnya yang berantakan.
Sepertinya Minho butuh sedikit hiburan. Hari ini ia akan menikmati waktu sendirinya untuk berjalan-jalan keluar gedung apartemen. Siapa tahu sesuatu menarik ada di luar dan dapat menyegarkan tubuh Minho.
Saat Minho baru saja duduk di pinggiran kasur, pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok berperawakan tinggi dengan setelan jaz formal, rambut gondrong berwarna blonde, terlihat tampan dan gagah.
"Kau sudah bangun?"
Pandangan Minho masih samar-samar, Minho hanya mengangguk ketika mendengar suara yang jelas ia hafal. Itu Hyunjin.
"Kau tidak kerja? Sudah siang, kenapa tidak ke kantor?"
"Aku kerja hari ini, hanya saja.." Hyunjin mengeluarkan sebuah benda pipih berbentuk persegi dari dalam saku celananya.
"Papa mu menitipkan ini untukmu."
Hyunjin menunjukkannya tepat di depan wajah Minho dan langsung membuat Minho terkejut lalu merebut benda itu.
"I-Ini ponselku? Bagaimana bisa Papa menitipkan ini?"
"Aku tidak tau, Minho. Dia tidak mengatakan apapun lagi selain memberi amanah untuk memberikan ponselmu."
"Begitu, ya?"
"Hm. Minho, aku harus kembali ke kantor, kerjaanku masih banyak. Aku pergi dulu, ya?"
Minho tersenyum singkat sambil mengangguk.
"Ah, Hyun aku lupa. Aku boleh pinjam mobilmu? Aku ingin menghirup udara dan menghibur diriku."
"Tentu, Minho. Ini, pakailah. Aku bisa pakai mobil Yeji." Hyunjin menyerahkan kunci mobilnya pada Minho dan Minho tersenyum senang.
"Hyun, terima kasih."
"Sama-sama. Aku pergi dulu, ya?"
Saat Hyunjin sudah pergi lagi dari hadapannya, Minho terkikik senang karena hari ini ia akan menghabiskan waktu seharian meskipun sendirian tapi Minho yakin pasti menyenangkan.
