Chapter 1

3.6K 280 13
                                    

Happy Reading!(。・ω・。)ノ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!(。・ω・。)ノ♡

Renjun itu termasuk jajaran gadis tercantik di sekolahnya, tidak heran kalau pangeran sekolah kedua menaksirnya dan menjadikannya pacar.

Tapi, setelah liburan semester berakhir, Renjun menggemparkan seluruh sekolahan. Penampilan Renjun berubah 180° yang membuat semua siswa syok melihatnya. Renjun sekarang menjadi gendutan dan mukanya penuh dengan jerawat.

Bahkan Jaemin, pacarnya, syok melihat Renjun. Mengapa bisa, pacarnya yang cantik bak bidadari sekarang berubah menjadi upik abu? Apa yang terjadi dengan Renjun selama Jaemin pergi liburan ke Jepang bersama keluarganya? Kenapa berbeda sekali dengan terakhir Jaemin lihat.

Jaemin mendekati Renjun yang menjadi pusat perhatian siswa-siswi NCIT Senior High School, menatap Renjun dengan angkuh, "Renjun, sekarang kamu jelek, lebih baik kita putus!"

Jaemin pergi begitu saja setelah mengatakan hal keji kepada Renjun.

Renjun terdiam, kedua tangannya mengepal. Dirinya tidak terima dihina seperti itu, baiklah. Lihat saja nanti, akan Renjun buktikan kepada Jaemin kalau dirinya bisa kembali cantik lagi dan membuat Jaemin menyesal telah memutuskannya.

Renjun langsung pergi ke kelasnya dengan menggenggam erat tas punggungnya. Apa-apaan itu, akan aku balas kamu, Jaemin! Dasar buaya keparat! Batin Renjun memaki-maki mantannya.

Renjun meletakkan tasnya kasar di atas meja. Haechan dan Raena yang melihat itu langsung membalikkan badannya, menghadap Renjun yang terlihat sedang menenangkan diri.

"Kamu kenapa, Renjun-ah?" Raena khawatir ada yang mengusik sahabatnya.

"Baru saja, Jaemin meminta putus karena aku yang sekarang jelek." Renjun mengatur nafas untuk meredakan amarahnya.

"Brengsek banget itu laki-laki!" Haechan ikut marah, "ternyata dia memacari kamu hanya karena kamu cantik, Renjun-ah? Wah, kalau tahu endingnya seperti ini, dari awal aku akan menentang hubungan kalian."

"Sabar Renjun-ah, sabar Haechan-ah. Yang paling penting kita sudah tahu kan kalau Jaemin bukan laki-laki yang baik. Sekarang lupakan Jaemin, kita fokus belajar, kita sudah kelas 3, sudah sepantasnya kita melupakan soal cinta cintaan." Raena mencoba menenangkan kedua temannya.

"Aku akan membuat Jaemin menyesal memutuskanku!" Renjun masih kesal.

"Caranya?" Haechan penasaran, sedangkan Raena hanya menyimak.

"Mengembalikan cantikku yang dulu!" Tangan Renjun mengepal kuat, dirinya sudah bertekad akan kembali cantik seperti dulu.

"Berarti kamu harus mulai menjaga pola makanmu, Renjun-ah," nasehat Raena.

"Huh? Apa? Oh, iya, kamu benar Raena-ya, aku harus menjaga pola makanku. Tapi itu sulit, aku cuma bisa masak telur mata sapi. Itu akan sangat membosankan makan telur mata sapi tiap hari." Renjun langsung murung.

"Gampang Renjun, nanti aku bantu kamu belajar masak, masak mie instan tapi," Haechan nyengir menatap Renjun. Duo R menatap datar Haechan.

"Apa? Kan itu kombo yang sangat serasi, mie instan dengan telur mata sapi, iya kan?" Haechan menatap keduanya tidak mengerti.

"Dahlah Haechannie, saranmu tidak berguna kali ini." Raena menyerah menanggapi perkataan Haechan, "sebaiknya kamu coba belajar masak dengan bantuan youtube saja, Renjun-ah." Raena memberi saran ke Renjun.

"Aku lebih setuju saran Raena daripada saran Haechan yang sesat."

Perbincangan ketiga gadis itu berakhir karena bel tanda pelajaran pertama akan dimulai sudah berbunyi dan tidak lama guru mereka memasuki kelas.

___________________________________

Sudah beberapa kali Renjun menghela nafasnya. Beberapa Minggu terlewati, bahkan mantannya sudah punya pacar baru. Tapi Renjun bukannya kurus tapi malah tambah gendut. Kenapa dirinya sulit sekali untuk mulai melakukan diet?

Lihatlah sekarang, di depan cermin Renjun menunduk untuk melihat angka penimbang badan yang menunjukkan berat badannya hampir 80 kg sementara tinggi Renjun hanya 158 cm, Renjun merasa dirinya sudah mirip babi.

Fokus ke cermin, Renjun mendapati jerawat di wajahnya semakin banyak. Kalau seperti ini terus, bagaimana dia bisa kembali cantik lagi? Renjun frustasi. Masalahnya, ibu Renjun sudah tidak tinggal lagi di rumah bersamanya seperti dulu. Perceraian kedua orang tuanya membuat mau tidak mau Renjun mengikuti ibunya, sementara ayahnya menikah lagi dan menetap di Singapura.

Ibunya bekerja sebagai manager model internasional membuatnya sering pergi ke luar negeri, meninggalkan Renjun. Karena itulah, Renjun hidup sendiri di Korea tidak ada yang mengurus dirinya di rumah. Menyebalkan sekali, nasib Renjun ditinggal terus-terusan.

Andaikan saja Renjun tidak stress menghadapi semua masalah ini dan lebih mandiri, kemungkinan dia tidak akan berubah menjadi upik abu yang jelek seperti ini. Dulu, kehidupan Renjun selalu tercukupi dan diperlakukan seperti putri. Semua kebutuhannya sudah tersedia, Renjun tinggal menggunakannya. Kebiasaan inilah, membuat Renjun manja dan terlalu bergantung dengan orang lain. Saat semua orang satu persatu pergi, Renjun bingung dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Sudah tahu kan, kalau Renjun tidak bisa memasak? Dulu semua makanan yang akan dia makan sudah tersedia. Tapi sekarang berbeda, siapa yang akan memasakkannya? Tidak ada. Itu yang membuat tubuhnya banyak berubah, dia hanya memesan makanan cepat saji tanpa mau berolahraga. Mungkin karena itu juga banyak jerawat mampir di wajahnya dan betah hingga tidak mau pergi, sebab sudah terlanjur nyaman menetap di wajah Renjun.

Renjun rindu dengan kehidupannya dulu, tapi sekarang sudah menghilang. Semua orang perlahan meninggalkannya, banyak orang yang membullynya. Bukan fisik yang diserang, lebih ke perkataan yang menyakitkan hati. Renjun selalu menguat-kuatkan hatinya. Dia sangat bersyukur kedua sahabatnya tidak pergi meninggalkannya. Sekarang dia tahu, orang-orang yang mendekatinya dulu hanyalah orang-orang yang memasang topeng baik di depannya. Agar mereka ikutan terkenal atau bisa saja memanfaatkan kekayaan ayahnya. Karena Renjun itu anaknya tidak bisa melihat orang lain kesusahan. Dirinya suka memberikan uang jajannya cuma-cuma pada orang yang 'katanya' sedang membutuhkan uang.

Huff, mungkin dari kejadian ini memang sudah waktunya Renjun sadar kalau dulu dirinya sering dimanfaatkan orang karena kebaikkan hatinya. Dia tersadar, sudah saatnta dia belajar lebih mandiri.

 Dia tersadar, sudah saatnta dia belajar lebih mandiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooooo!!
Heheheeeheeee
Gimanaa? Suka nda kalian??

True Beauty | NoRen GS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang