Chapter 4

2K 247 14
                                    

Happy Reading!(。・ω・。)ノ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!(。・ω・。)ノ♡

Pagi ini, Renjun harus menahan emosi saat di sekolah karena melihat bagaimana romantisnya Jaemin dengan pacar barunya. Mata semua siswa-siswi tertuju padanya, seolah mengejek keadaannya lewat tatapan mereka. Renjun menghela nafas untuk mengatur amarahnya. Dia harus tenang dan pura-pura tidak peduli dengan semua yang mantannya lakukan di sekolah.

Dari arah parkiran sepeda, Renjun melihat Jeno yang baru saja datang. Walaupun, Jeno anak pemilik sekolah, pemuda itu tidak suka memamerkan kekayaan orang tuanya. Beda sekali dengan mantan pacar Renjun.

Melihat Jeno yang sedang berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celananya, Renjun langsung berlari dan memeluk lengan pemuda itu erat, bergelayut manja.

"Selamat pagi, sayang!" Renjun mengeraskan suaranya dengan tujuan semua orang dapat mendengarnya.

Ternyata Jaemin tidak menggubrisnya, bahkan dia sedang mengusap-usap pipi pacarnya lalu mencium pipi itu gemas. Renjun meremas lengan Jeno, tidak munafik, Renjun cemburu melihat kemesraan itu.

Ah, sekarang Jeno tahu, alasan Renjun menyapanya. Jeno mendekatkan wajahnya ke sisi wajah Renjun kemudian berbisik pelan di telinga gadisnya, "apa kamu sedang cemburu? Lalu mendekatiku untuk membalaskan dendammu pada Jaemin?"

Renjun yang mendengar bisikkan itu pun terkejut, sepertinya dirinya terlalu mudah ditebak di depan pemuda itu.

Renjun mengangguk menanggapi, "a-aku menerima tawaranmu kemarin, a-aku mau menjadi calon istrimu," lirih Renjun sambil mendongak menatap Jeno, "jadi tolong bantu aku untuk kembali cantik seperti dulu dan membuat Jaemin menyesal telah memutuskanku."

"Baik aku akan membantumu, tapi berusahalah untuk melupakan Jaemin dan belajar mencintaiku," setelah mengatakan itu Jeno menarik dagu gadisnya dan mencium bibir lembut itu di depan semua siswa.

Bahkan Jaemin melihatnya, namun dia hanya terdiam sebentar kemudian mengajak pacarnya pergi ke kelas.

Sorakan dari seluruh siswa tidak dihiraukan Jeno, pemuda ini sedang menikmati manisnya bibir calon istrinya. Well, kalau jodoh mah tidak akan ke mana, biarpun Jeno dulu kalah start setidaknya dia menang kali ini.

Jeno melepaskan ciumannya, lalu mengusap lembut bibir pacarnya yang basah, "baiklah pacarku, nanti malam aku akan ke rumahmu untuk memberitahumu apa yang harus kamu lakukan untuk kembali menjadi cantik. Dan kamu tidak boleh membantah semua perintahku, paham?"

Jeno menangkup kedua pipi gembil gadis dihadapannya. Renjun dengan wajah meronanya hanya menganggukkan kepalanya. Rasanya seperti mimpi, baru kemarin dia putus dengan Jaemin, eh sekarang dia punya pacar baru. Wah, rekor baru nih, iya rekor baru mendapatkan pacar setelah putus dengan waktu sesingkat-singkatnya.

Setelahnya, Jeno mengantar Renjun ke kelasnya, agar pacarnya ini tidak lagi dibully seluruh siswa yang melihat kejadian barusan. Ya mana berani para siswa membully Renjun terang-terangan saat ada anak pemilik sekolah di sampingnya. Jangan lupa rumor kalau Jeno itu kejam, ya wajar saja kalau mereka merasa takut.

Kabar Renjun yang berpacaran dengan Jeno setelah putus dengan Jaemin telah menyebar luas ke seluruh penjuru sekolah. Banyak yang syok mendengar kabar itu, tapi mana berani mereka mengusik mereka berdua, dan berakhir menggunjing di belakang mereka.

Masih tidak menyangka Jeno si pangeran es yang memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani mau berpacaran dengan Renjun si jelek upik abu? Semua orang jadi meragukan kewarasan seorang Lee Jeno. Jaemin saja membuang Renjun, kenapa Jeno malah memungutnya?

Mereka kecewa, mainan mereka menjadi pacar penguasa sekolah, mana berani mereka mengusik Renjun lagi kalau seperti ini.

Raena dan Haechan juga tidak percaya temannya bisa jadian sama pangeran es, sebuah keajaiban dunia. Setahu mereka, Renjun itu sangat takut kepada Jeno, bagaimana bisa dia malah pacaran dengan orang yang ditakutinya? Untuk itu, mereka berdua menculik Renjun dan membawanya ke atas sekolah waktu jam istirahat untuk mengintrogasi gadis itu.

"Yak! Kenapa kalian membawaku ke sini?" Renjun protes, dia sedang kelaparan, tapi kedua temannya malah menyeretnya seolah dirinya ini hewan peliharaan yang akan dimandikan oleh majikannya.

Raena dan Haechan ngos-ngosan, "sebentar, biarkan kami mengambil nafas banyak-banyak lebih dulu," ujar Raena.

"Sarapanku langsung habis hanya untuk menyeretmu ke sini," Haechan bercanda.

"Siapa suruh kalian menyeretku kemari?" Renjun bersedekap, menatap keduanya remeh. Konteksnya cuma bercanda ya kawan, Renjun tidak beneran meremehkan para sahabatnya kok. 😅

"Itu tidak penting, Renjuuun, kami hanya ingin tahu. Kok bisa kamu jadian sama Jeno? Bukannya kamu sangat takut sama dia?" Raena setelah nafasnya sudah teratur.

"Kemarin dia memberikan tawaran bahwa dia akan membantuku untuk kembali cantik, awalnya aku menolak karena syaratnya aku harus menjadi calon istrinya," desah frustasi Renjun terdengar jelas setelah menceritakan bebannya kepada kedua sahabatnya.

"HAH, APA?!! CALON ISTRI JENO??!" Teriak kedua sahabatnya memekakkan telinga Renjun.

Haechan tidak habis pikir, bisa-bisanya Jeno punya maksud tidak terduga setelah menawarkan bantuan. Raena masih terbengong-bengong dengan mulut sedikit menganga. Ini tidak masuk akal kawan, kecuali Jeno sudah suka dengan Renjun dari awal.

"Aku terpaksa menerima tawarannya agar aku mudah membalaskan dendamku ke Jaemin dan membuktikan kepadanya kalau aku bisa kembali cantik seperti dulu," helaan nafas Renjun terdengar.

"Kenapa kamu tidak usaha sendiri saja? Kenapa harus menerima tawarannya, Renjun-ah?" Haechan penasaran.

"Sangat susah diet itu, kamu tahu kan aku tidak bisa mengurus diriku setelah ditinggal kerja mama keluar negeri? Aku terlalu malas karena tidak ada yang memarahi dan mengatur diriku," kilah Renjun, "sapa tahu dengan bantuan Jeno dia bisa mengingatkan tentang diet, jadi aku langsung menurutinya karena takut dia marah."

"Kalau soal itu, kami bisa membantumu, Renjun-ah," tanggap Raena.

"Tidak mempan, kalian tidak ada tampang menakutkan sama sekali," bahkan Renjun selalu bisa menyangkal jika dinasehati kedua temannya itu.

"Ya sudah, terserah kamu saja Renjun. Kamu yang menjalankan, bukan aku, ataupun Raena." Haechan mengangkat kedua bahunya 🤷, sementara Raena hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yuk, ke kantin saja! Kamu pasti lapar kan, Renjun?" Ajak Raena.

Akhirnya mereka berdua menuju kantin untuk menemani Renjun makan di sana. Karena Haechan dan Raena membawa bekal, jadi cuma Renjun yang memesan makanan di kantin.

Hai hai, kembali lagi dengan TB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai, kembali lagi dengan TB... Ini terinspirasi dari drama sih tapi nda beneran mirip dramanya ya 🤣

True Beauty | NoRen GS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang