11

646 113 9
                                    

"Pulang dulu ya brader" ucap Ryujin saat berpamitan dengan Eric, udah sore waktunya pulang setelah beberapa jam main dirumah Eric.

Tuan rumahnya cuma dadah dadah lemes sambil natap Ryujin dan Hyunjin mulai menghilang dari penglihatannya, kayak gaada jiwanya, hadeh dasar anak muda loyo.

Tapi udah sore begini mama papa belum pulang, sama Yuli juga. Eric ditinggal sendirian dirumah.

Dan ini kali pertama Eric dirumah sendirian setelah sekian lama dia pindah kesini, agak tegang tapi tetep berlagak santai. Berusaha buat galiat apa yg seharusnya ga dia liat.

Pas lagi naik tangga buat balik ke kamar, tiba tiba Eric keinget sama sosok tadi yg ada dibelakang Ryujin dan natap dia tajem banget. Dia yg sering Eric liat tapi gapernah komunikasi intens bahkan gatau sosok itu beneran ada disini atau cuma lewat.

Tapi udahlah, buang pikiran kayak gitu saat lagi sendirian dirumah.

Karena kalo mikir hal negatif yg mengarah kesana, maka pasti bakal menarik perhatian 'mereka'.

Eric ni sebenernya sadar kalo sosok itu sering banget ngekor Eric kalo lagi dirumah, tapi dibiarin aja soalnya kalo kata Eric

"Serem banget anjir tatapannya menusuk, gue ogah sama yg begituan"

Tapi bagi sosok itu, disaat kayak gini tuh bagaikan kesempatan emas buat dia. Tanpa ba-bi-bu, sosok itu udah nungguin Eric dikamar, berdiri pas banget didepan pintu waktu Eric mau masuk kamarnya.

Jantungan, adalah reaksi alami Eric saat itu, saking kagetnya, mulutnya gabisa teriak.

Sosok itu, nunjukin sisi yg berbeda, 'dia' seperti sosok yg normal, bahkan engga nyeremin, kurang lebih mirip si cantik yg waktu itu ditemui Eric disekolah.

"Hai" adalah sapa sosok itu pada Eric, lalu ia tersenyum hangat.

Yah, mau senyum hangat atau senyum dingin, bagi Eric senyuman makhluk sejenis mereka tuh semuanya senyum mengerikan.

👑

Tepat 17 tahun umur Jeno, Hari ini kerajaan sedang merayakan ulang tahun putra bungsu keluarga Lee itu. Pesta meriah yg sangat meriah.

Hari itu, sesuai keinginan Jeno, ia ingin merayakan ulang tahunnya bersama semua rakyat negerinya. Dengan memberikan sekantong bahan makanan dan juga pakaian untuk mereka yg membutuhkan, berbagi kebahagian untuk orang disekitarnya.

Hari itu juga, Jeno tersenyum cerah, laki-laki yg dulunya manja dan sangat penakut itu, sekarang berubah menjadi laki-laki pemberani dan murah hati.

Saking bahagianya, Ibunda tak berhenti menghujani pujian juga kecupan pada putra kesayangannya itu.

"Hahaha bunda, hentikan, aku bukan anak kecil lagi" ucap Jeno yg sedang dihujani kecupan diseluruh wajahnya oleh Ibunda tercinta.

"Ah, anak manisku, anakku yg paling manja ini sudah bertambah umur" ucap haru Bunda, melihat laki-laki didepannya yg sekarang sudah menginjak usia 17 tahun

"Bunda sudah membesarkanmu dengan baik, bukan?" tanya Bunda, tanpa sadar Bunda meneteskan air matanya.

"Tentu saja, Ayah dan Bunda merawat dan membesarkanku dengan baik. Jadi sekarang Bunda jangan menangis ya?" ucap Lee Jeno sembari mengusap pipi Bundanya yg basah terkena air mata.

Ayah yg menyaksikan pemandangan seperti ini jadi ikut terharu, tapi sengaja buang muka agar tak dilihat Jeno.

Tak hanya keluarga tercinta, kerabat dekat keluarga Lee juga datang merayakan ulang tahun. Siapa lagi kalau bukan keluarga Park.

PRINCE - Sohn Eric × Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang