"Kenapa dipeluk seperti ini bisa nyaman sekali?"
Jungkook menggerakkan tangannya perlahan, memegang lembut tangan Seokjin yang mendekap perutnya.
Ia bisa merasakan dada Seokjn bergerak naik turun perlahan di punggungnya dan bunyi nafasnya yang teratur.Ia menarik napas dalam dalam, "Dia tidak perlu memelukku seperti ini, aku bisa berpikir dia benar benar sayang padaku..
Apa yang aku pikirkan? Besok kami akan kembali ke Korea dan Dia mungkin akan menolakku sebagai matenya besok.
Aku takut.. Katanya omega yang di tolak oleh Alpha matenya akan merasa luar biasa sakit.
Trus aku harus bagaimana? Mungkin aku harus kabur sebelum dia bilang dia menolakku?"
Apakah Alpha dan Omega yang telah mating bisa hidup terpisah?Jungkook menggigiti bibir bawahnya, "Aku berharap ini semua mimpi dan aku bangun masih sebagai beta." Dia mencubit lengannya untuk memastikan.
"Bukan mimpi.." gumamnya sambil mengusap lengannya yang terasa sakit.Jungkook berusaha menahan dirinya untuk tidak tidur sebisa mungkin, karena ia ingin menikmati hari terakhirnya bersama Seokjin.
"Terima kasih sudah begitu baik padaku selama beberapa tahun ini hyung.. aku akan sangat merindukanmu.."
*******
"Kamu mau kemana?" Tanya Seokin sambil menahan tangan Jungkook, menyadari laki laki itu menuju kursi disebrang kursi yang ia tuju.
"Oh, kita duduk terpisah hyung, aku tidak bisa mendapatkan kursi yang bersebelahan. Kursiku disitu."
Kata Jungkook menunjuk kursi yang bersebrangan dengan Seokjin. Mereka masing masing mendapat kursi dekat Jendela, sehingga akan ada 2 orang yang duduk di antara mereka."Kenapa kamu harus memilih penerbangan ini? Aku akan minta tolong pramugarinya agar bisa menukar kursi kita."
"Tolong jangan hyung, aku tidak ingin merepotkan, lagi pula belum tentu penumpang lain bersedia pindah kursi. Aku duduk disana saja." Kata Jungkook sambil berjalan menuju kursinya.
Ia bisa merasakan perasaan Seokjin yang merasa kesal sedari pagi walaupun laki laki itu berusaha tidak menunjukkannya sama sekali. Mungkin karena ia memberi tahu penerbangan mereka merupakan penerbangan pagi pagi sekali?
Jadi seperti ini jika menjadi Mate? Aku jadi bisa merasakan emosinya? Ia tersenyum gugup pada Seokjin yang terus menatapnya.
Seorang laki laki kini menempati kursi disebelahnya, ia bisa mengetahui bahwa laki laki itu seorang Alpha dari gesture dan baunya, laki laki berbadan besar dan berlesung pipi dalam itu sangat ramah dan memperkenalkan dirinya.
Jungkook menjawab seadanya dan tertawa dengan sopan saat laki laki itu bercanda dengannya, bagaimanapun dia seorang introvert yang tidak terlalu nyaman jika harus terlalu ramah dengan orang yang baru ia kenal.
Ia tiba tiba merasakan perasaan marah dan tertusuk di dalam dadanya, dan merasa bingung karenanya, karena ini seperti bukan perasaannya sendiri tapi juga begitu menusuknya? Ia tidak bisa mengerti.
Jungkook menoleh ke arah Seokjin dan melihat bosnya, ok, mungkin sekarang mantan bosnya, sedang menatapnya tajam, dan berpindah melihat laki laki bernama Namjoon disebelahnya dengan tatapan marah, mata coklatnya sekilas seperti berubah merah, atau mungkin itu hanya halusinasinya?
Jungkook mengusap leher tempatnya ditandai yang kini terasa berdenyut, ia mengangkat turtlenecknya lebih ke atas, menyembunyikan bekas Seokjin menandainya, mungkin Seokjin terus menatapnya tajam karena tidak ingin ia memberitahu orang disebelahnya bahwa ia adalah matenya?
Ia pasti tidak ingin orang orang tahu tentang itu bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin-Kook Short Stories
FanfictionIsinya cerita pendek beberapa chapter Jinkook (Top Jin) / Kookjin (Top Kook) / Switch / Mpreg / Non Mpreg