Seokjin memandang keluar melalui jendela pesawat.
"Apakah kamu ada disini?" Gumamnya pelan.
"Memikirkannya?" Tanya suara di sebelahnya. "Bisa jadi kamu akan bertemu dengannya lagi."
Seokjin menggelengkan kepalanya.
"Belum tentu dia balik ke Busan. Lagi pula dia meninggalkanku, artinya dia tidak ingin bersamaku bukan?"
"Ada orang yang pergi justru saking cintanya, bukan karena tidak ingin bersama, tapi merasa tidak akan bisa bersama, apa pun alasannya."
"Kamu pikir dia masih mencintaiku?"
"Apa yang tidak mungkin? Kamu juga masih mencintainya bukan?"
*
*
*
"Mau kemana?" Tanya Yoongi saat Seokjin menggamit lengannya.
Mereka berdua sudah selesai menjadi pembicara di Kongres Dokter Spesialis yang diadakan di Busan.
"Temani aku cari makan di luar? Aku merasa suntuk."
Yoongi mengangguk, Seokjin adalah sahabatnya sejak masuk kuliah kedokteran di Universitas yang sama, hanya saja mereka akhirnya mengambil spesialisasi yang berbeda.
*
*
*
Mereka berhenti di sebuah restoran kecil yang terlihat menarik, tembok restoran itu dipenuhi mural indah bergambar pemandangan pantai lengkap dengan burung camar, sesuai dengan nama restorannya "Seagull".
Restoran tersebut tampak cukup lengang karena jam makan siang telah lewat.
"Hallo... kursi untuk 2 orang?" Tanya seseorang yang menghampiri mereka, tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang dalam.
"Ini menunya, dan ini adalah makanan favorit disini" katanya sambil menunjuk beberapa tulisan pada menu.
Mereka akhirnya memesan Ssiat hotteok (panekuk isi kacang), Milmyeon (mi dingin) khas Busan, Pajeon Dongdae (panekuk daun bawang), dan Gomjangeo (belut laut).
"Kenapa? Tidak suka?" Tanya Yoongi heran melihat Seokjin menatap Milmyeonnya dengan sedih setelah memakannya sedikit.
Seokjin menggeleng, "Mungkin ini hanya perasaanku karena terlalu merindukannya, tapi rasanya persis seperti buatan Jungkook. Dia dulu suka memasak ini untukku."
Yoongi berpikir sesaat lalu melambaikan tangannya pada orang yang tadi melayani mereka, tampaknya orang tersebut juga merangkap kasir disana.
"Ya? Bisa saya bantu?" Tanya laki laki itu.
"Temanku bilang makanannya enak sekali, bisakah kami bertemu dengan kokinya?"
"Bertemu kokinya?" Tanya laki laki itu sedikit bingung.
"Iya, kami ingin mengucapkan apresiasi atas makanannya yang enak."
"Umm, tapi koki kami sangat pemalu, ia mungkin akan terlalu malu untuk menemui kalian."
"Maaf, kalau boleh tau siapa namamu?" Tanya Yoongi lagi.
"Nama saya Namjoon" jawabnya sambil tersenyum.
"Namjoon Ssi, Bolehkah temanku ini melihat kokinya bekerja di dapur sebentar saja? Dia sangat suka melihat orang memasak."
Seokjin mengerutkan keningnya sambil menatap sahabatnya tersebut.
"Supaya kamu tidak merasa penasaran." Yoongi menggerakkan bibirnya sedikit, berbisik padanya.
"Saya rasa tidak masalah, mari ikuti saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin-Kook Short Stories
Fiksi PenggemarIsinya cerita pendek beberapa chapter Jinkook (Top Jin) / Kookjin (Top Kook) / Switch / Mpreg / Non Mpreg