Betrayal 5

2.6K 173 105
                                    

Flashback

Hoseok menarik napas dalam dalam, meletakkan kembali ponselnya di meja saat mendengar pintu ruang kerjanya diketuk beberapa kali.

"Jungkook Ssi?"
Panggilnya sedikit terkejut saat melihat Jungkook membuka pintu dan masuk kedalam ruangannya, ia tadinya berniat mencari laki laki itu hari ini, tapi ternyata ia tidak perlu melakukannya lagi.

Jungkook membungkukkan badan dan meletakkan selembar amplop di mejanya.

"Apa ini?"

"Surat resign, saya mengundurkan diri dari sini."
Jungkook menatap manajer HRD tersebut yang kini balas menatapnya penuh tanda tanya.

"Kalau boleh aku tahu kenapa?"
Hoseok mengambil dan membacanya beberapa saat.

"Uuh, saya.. mm.. Saya hanya ingin mencari suasana kerja baru."
Jawabnya sedikit kikuk.

"Benarkah?"
Hoseok tersenyum.

"Tidak ada hubungannya dengan Seokjin Ssi?"
Tanyanya lagi sambil memperhatikan raut wajah Jungkook yang perlahan memucat.

"Aku.. yang memberitahu Seokjin tentang hubunganmu dengan wakil CEO kita."

Jungkook tidak dapat berkata kata, wajahnya terlihat shock dengan mata berkaca kaca.

"Bisa tolong duduk dulu? Aku tahu kita tidak dekat, tapi Seokjin adalah temanku, kami dulu tetangga di Gwangju sebelum dia pindah ke negara lain bersama ibunya."

*

*

"Seokjin sudah terbang kembali ke Luar Negeri sekarang, dia tadi menelponku dari bandara saat hendak boarding."

"D-dia pergi?"
Tanya Jungkook terbata.

Hoseok mengangguk.
"Ia sudah merencanakan untuk kembali ke sana sejak melihatmu menemui Namjoon malam itu."
Hoseok tersenyum sedih.

"Aku ingat saat itu ia mengatakan padaku bahwa selama ini ia hanya mengharapkan keajaiban yang mustahil, berharap bahwa dia tidak perlu kembali ke Jepang.
Dia akan meninggalkan perusahaan ini memang, tapi dia akan tetap tinggal di Seoul bersamamu jika kamu memilihnya."
Hoseok menatap Jungkook yang terlihat berusaha keras untuk tidak menangis.

"Dan dia menitipkan pesan untukmu, dia mempersilahkanmu menggunakan apartemennya hingga masa sewanya berakhir awal tahun depan, atau kalau kau ingin mengambil barang barangmu yang masih berada disana, dia tidak merubah passwordnya."

"Tapi.."
Jungkook menggelengkan kepalanya,

"Dia tidak seharusnya.."
Laki laki bergigi kelinci itu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, berusaha untuk menahan air mata yang mulai menetes di pipinya.

"Kenapa? Kenapa ia tetap ingin berbuat baik padaku??"
Suaranya bergetar penuh kesedihan.

"Karena Seokjin memang seperti itu, selfless."
Hoseok menghela napasnya,
"Jujur, terkadang aku jengkel padanya, kenapa dia terlalu baik? Kenapa dia seringkali mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri??
Tapi aku pikir, maybe he's happy like that, mungkin dia memang bahagia melihat orang yang dia pedulikan bahagia, walaupun harus mengorbankan dirinya."

Jin-Kook Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang