2. Penjelasan Bunda

4 1 0
                                    

"Loh maksudnya gimana ya, Mas? Ayah kan sudah bilang, jangan jadi tentara, jangan,
jangan, jangan!!!!!. Lagipula katamu dulu mau jadi dokter? Kok malah mau daftar tentara?"

Ayah menanggapi pernyataan Sesa dengan nada tinggi.
"Sudah, sudah. Mas Rio, kamu tau kan alasan kenapa ayahmu menantang keras kamu jadi
tentara? Tolong ngertiin posisi kami sebagai orang tua Mas. Bunda mohon sama kamu,
jangan jadi tentara." Bunda berusaha menyairkan suasana di pagi itu dengan tutur kata
lembutnya.

Setelah itu ayah berangkat ke mebel untuk menggarap pesanan almari ukir dari luar kota dan
tersisalah kami bertiga di meja makan.
Sesa tiba-tiba menuturkan tanya, "sebenernya kenapa si kok kayak ada rahasia yang ditutuptutupin selama 13 tahun aku hidup? Kenapa ayah selalu menentang keinginan Mas Rio untuk
jadi tentara? Kenapa baik bunda, ayah, maupun mas Rio kalo ditanya masalah ini selalu
diem?"

"Begini, Nak, kami diam karena kami merasa kamu belum cukup umur untuk mengetahui
masalah ini," jawab bunda.

Kulihat bunda menghela napas sebelum menjawab, "sebenernya ayahmu dahulunya adalah
seorang tentara nak dan berpangkat Letnan Kolonel. Ayahmu dipecat secara tidak hormat
gara-gara ia kena fitnah masalah suap menyuap dan syukurnya ayahmu tidak sampai
dipenjara. Saat itu kamu masih berumur 1 tahun dan mas Rio berumur 7 tahun.

Beliau tak pernah benci dengan profesi itu, dulunya ia sangat mencintai profesinya dan berdedikasi
penuh untuk bangsa dan negara. Lihatlah nama-nama kalian berdua 'Ksatria Abdi Nagari dan
Cikal Wisesa Mardikawati' itu adalah bentuk cintanya kepada negara Indonesia dan dengan ......

Sepenggal Kisah Sang KsatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang