Episode 1 - That's Gozali

58 12 2
                                    

-Happy Reading-

"Gozaaaal.. Kembaliin diary Hayatiiii.."

Teriak perempuan bernama Husnul Hayati yang sedang berlari mengejar temannya yang jahil, yaitu Gozali Yusuf.

"Sini kejar kalo mau diary nya balik."

Ejek Gozali berlari menghadap kebelakang sambil menjulurkan lidahnya pada Hayati. Namun karena Gozali berlari dengan melihat kebelakang, ia tidak sadar bahwa didepannya ada tiang bendera.

"Gozali liat depann!"

Teriak Hayati. Namun Gozali tidak mengindahkan perkataan Hayati.

"Alaahh... Hayati mau nipu Gozali kan?"

Gabrug!

Gozali terjatuh dengan posisi renang gaya katak. Hayati menertawakannya dan mengambil diary yang dipegangnya.

"Makanya kalo Hayati ngomong dengerin! Dan jangan sesekali Gozali baca-baca diary Hayati, awas aja kalo sekali lagi Gozali kaya gini."

"Udah kan marah-marahnya? Bantuin bangun dong, sakit banget nih."

Ucap Gozali kesakitan dan menjulurkan tangannya kepada Hayati.

"Gamau wleee.. makanya jadi orang jangan suka kepo sama privasi orang lain, jadi kena batunya kan? Haha. Hayati pamit undur diri wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarokatuh."

Hayati pergi ke kelas dengan perasaan bahagia.

***

Bel masuk berbunyi

semua siswa sudah duduk dikursi masing-masing. Saat Hayati sampai dikelas, ia tidak melihat lelaki jahil yang tadi menabrak tihang bendera. Hayati terheran karena Gozali adalah siswa yang bisa dibilang tepat waktu. Hayati bertanya kepada Agi teman sebangku Gozali.

"Gi, Gozali kemana?" Tanya Hayati.

"Tadi gua liat dia dibopong ke UKS, kepalanya cedera mentok ke tiang bendera." Jawab Agi yang sedang fokus dengan gadgetnya.

"Astagfirullah, maafin Hayati Ya Allahh.." Hayati terkejut mendengan jawaban Agi dan bergegas pergi menuju UKS dengan rasa bersalah.

Hayati telah sampai didepan ruang UKS

"Waduhh masuk jangan yaa? Nanti kalo masuk diledekin Gozali lagi. 'katanya gak peduli kok kesini?' (nada nyenye). Tapi kalo Hayati gak masuk, nanti si Gozali ngomong yang enggak-enggak lagi tentang Hayati. Dahla masuk aja."

Setelah berfikir panjang Hayati memutuskan untuk masuk. Saat Hayati membuka pintu, ia melihat Gozali sedang diobati oleh anak PMR yang sekelas dengannya, namanya Tara.

"Pelan-pelan Tar, sakit nih." Refleks, Gozali memegang tangan Tara karena ia merasa kesakitan.

Bukannya melepaskan tangan Gozali, Tara malah terbawa suasana dan perasaan kepada Gozali. Melihat hal itu Hayati hanya diam membisu sambil memegang gagang pintu.

"Ekhem.. aduh banyak debu banget si ni ruangan." Speak Hayati sambil mengibas-gibaskan tangannya.

Sontak kedatangan Hayati membuat Tara dan Gozali terkejut.

"Tara, tadi ibu bahasa Inggris manggil kamu katanya ada urusan." Ucap Hayati.

Tara pergi keluar tanpa tersenyum sedikitpun kepada Hayati.

"Ish, PMR ko jutek." Ucap Hayati kesal.

"Kenapa? Cemburu yaa? Hahaha.." Gozali menggoda Hayati.

"Berisik deh, Hayati kesini karena Hayati ngerasa bersalah. Masih untung Hayati kasianin, nih yaa kalo Hayati jahat gak mungkin Hayati jengukin Gozali kesini." Ucap Hayati kesal.

" Udah lah jujur aja, Hayati gak tega liat Gozali kesakitan kan?" Canda Gozali.

"Ish, apaan sih Gozali gaje banget. Dahlah malesin, Hayati mau ke kelas aja." Hayati pergi dengan keadaan kesal.

Namun belum Hayati sampai pada pintu keluar,

"Aduhhh.." teriak Gozali.

Medengar teriakan Gozali, Hayati langsung berbalik menghampiri Gozali.

"Kenapa Zal? Ada yang sakit?" Tanya Hayati Khawatir.

Gozali tertawa terbahak-bahak. "Nah Lo bener kan? Hayati peduli sama Gozali."

"Ihh Gozali.. gak lucu tau gakk!" Hayati memukul-mukul Gozali.

"Hahaha.. stop Hayatii, Gozali kesakitan beneran nanti nangees." Goda Gozali lagi.

"Dih kepedean banget sii, dasar Gozali! Udah kepedean, jendol lagi ahahaa." Ejek Hayati.

"Hah? Yang bener? Gozali jendol?" Gozali kaget mendengan ucapan Hayati yang mengatakan bahwa dirinya jendol. Ia menyuru Hayati untuk mengambilkan cermin.

"Hayatiii ambilin cermin cepett."

"Gamau wleee.. saya Hayati pamit undur diri, byeee." Hayati pergi keluar ruang PMR sambil melambaikan tangannya ala Miss Universe.

"Sialan Hayatiiii tanggung jawaaaab!" Teriak Gozali.

***

Keesokan harinya disekolah

Hayati sedang sarapan bersama sahabatnya Rani dan Mayang.

"Eh kalian tau gak ..." Ucap Mayang yang kemudian dipotong oleh Hayati.

"Hayoo Kalo udah diawali kata 'kalian tau gak?' pasti ujung-ujungnya ghibah. Hahahaa."

"Tau nih Mayang, Masih pagi udah sarapan Ghibah." Sambung Rani.

"Ihh ini tuh gue mau bahas soal si Gozalii." Mayang melakukan pemanasan Ghibah.

Mayang ini terkenal sebagai lambe turahnya sekolah. Tak heran kalau dia mengetahui berita ter update disekolah ini.

"Kenapa Gozali?" Tanya Hayati penasaran.

"Nah loo kepo kann..?? Hahaha" ucap Mayang sambil mendorong Hayati.

"Ish.. apaan sih orang cuma nanya doang." Hayati membela diri.

"Tadi tuh, ada yang share di grup lambe turah kalo si Tara nganterin si Gozali pulang kemarin." Ucap Mayang dengan penuh semangat.

Mendengar ucapan Mayang membuat Hayati terdiam, ia tidak mengomentari cerita Mayang sedikitpun.

"Lah tumben gak Nyamber, biasanya Hayati langsung nyambung gaksii kalo ngomongin si Tara jutek itu? Apa jangan-jangan ada apa-apa antara Hayati sama Gozali?" Rani memperpanas suasana.

"Kalian ngomong apasiii? Dahla mau ke kelas aja." Hayati badmood dan langsung pergi ke kelas meninggalkan temannya.

***

"Ishh! Kok kesel ya denger cerita Mayang? Gak Hayatiii kenapa harus dipikirin sihh.. Gozali bukan siapa-siapanya Hayatii." Batin Hayati bergejolak.

Saat dikelas, Hayati melihat kotak makan berwarna ungu diatas mejanya.

"Masha Allahh purplee, kiyowo bangettt.." Ucap Hayati terkejut.

"Hayati suka?" Tanya seseorang yang berdiri dibelakang Hayati.

"Gozali? I - ini dari Gozali?" Tanya Hayati Gugup.

"Iya, Hayati suka? Ini sebagai tanda permintaan maaf Gozali yang kemarin. Maaf ya Gozali udah lancang ambil diary Hayati." Jelas Gozali.

"Emm.. Hayati suka bangett.. makasih yaa. Maaf juga kalo Hayati kemarin bilang kalo Gozali jendol hehe." Ucap Hayati malu.

"Haha iya gak apa-apa, emang beneran jendol, aduh. Oya, kalo pulang sekolah Hayati ada waktu, gimana kalo kita ke Toko eskrim pinggir sekolah? Ada hal yang mau Gozali omongin ke Hayati." Ajak Gozali dengan penuh harap agar Hayati bisa menyanggupinya.

" Emm.. gimana yaa? Kayaknya sih gak ada jadwal apa-apa." Jawab Hayati.

"Okeyy pulang sekolah ya." Gozali meyakinkan Hayati kembali.

"Okeyy." Jawab Hayati.

Bersambung..

Jangan lupa vote if you like this story🤗🔥

Nantikan kelanjutan episodenyaa..

Gozali & Hayati ~Menjauh, untuk memiliki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang