Episode 3 - I'm Gone

24 9 0
                                    

-Happy Reading-

Ke esokan harinya,

Gozali datang kedalam kelas, ia melihat kursi Hayati masih kosong. Tidak biasanya Hayati terlambat datang kesekolah. Hingga pada saat jam pelajaran dimulai pun Hayati masih belum datang juga. Pada waktu istirahat, Rani menghampiri Gozali dan memberikan bingkisan untuknya, Gozali pun membuka bingkisan tersebut.

Didalam bingkisan itu terdapat sebuah kotak makan berwarna biru. Saat Gozali mengeluarkan kotak makan tersebut dari totebag, ada sebuah surat yang terjatuh ke lantai. Gozali mengambil surat tersebut dan membukanya.

Isi surat :

"Haii Gozali, maaf kalo Hayati gak ngasih tau Gozali secara langsung. Hayati gak bakal sekolah disini lagi, Hayati ikut mama abah pindah keluar kota. Mungkin kabar ini bikin Gozali bahagia karena Gozali gak bakal ketemu sama Hayati lagi. Makasih atas semuanya, maaf kalo Hayati udah nyakitin perasaan Gozali. Hayati fikir, Gozali bakal nunggu Hayati. Gozali bakalan ngerti posisi Hayati sekarang, tapi kenyataannya malah sebaliknya. Gozali malah jadian sama Tara. Tapi mau gimana lagi? Hayati gak bisa nebak isi hati orang lain, hehe."

See you,
Husnul Hayati.

Gozali sangat terpukul atas kepergian Hayati. Ia tidak menduga kalau Hayati akan pindah keluar kota. Ia menyesal karena tidak mendengar alasan dari Hayati.

Ia menerima cinta Tara karena ia merasa kasihan kepada Tara yang sedari dulu mengejar Gozali, ditambah penolakan Hayati yang membuat Gozali tidak bisa berfikir jernih. Kini hanya penyesalan yang dirasakan oleh Gozali.

***

Hayati pindah ke Jawa Tengah, dia berharap tidak mengalami hal yang tidak ia inginkan selama ia tinggal di Banten.

Hayati bersekolah disekolah favorit karena ia adalah siswi yang sangat berprestasi. Ia mencoba menyesuaikan dengan lingkungan barunya walau tidak mudah.

Ia bertemu dengan seorang laki-laki di lorong ketika hari pertama ia sekolah disekolah barunya.

"Permisi, ruang kelas 12 MIPA 1 dimana ya?" Tanya Hayati kepada seorang laki-laki yang sedang Duduk sambil membaca buku.

Lelaki itu bernama Alam Nawasena Parikesit. Seperti namanya, jika melihat wajahnya akan merasakan ketenangan dan kesejukan seolah berada di alam bebas.

"Mari saya antar, kebetulan saya kelas MIPA 1." Jawab Alam.

Alam adalah siswa paling keren disekolah itu, selain tampan, ia juga cerdas dan baik hati walau sedikit jutek.

Setiap Alam lewat, hampir semua perempuan histeris mengagumi parasnya yang sejuk dipandang. Saat berjalan menuju kelas, Alam bertanya pada Hayati.

"Kamu murid baru? Emang masih bisa diterima disekolah ini ya?" Tanya Alam.

"Emm.. iya, ayahku adalah sahabat dekat kepala sekolah disini dan aku masuk lewat jalur beasiswa." Jawab Hayati.

"Ouh pantesan, berarti kamu saingan saya dikelas nanti ya." Ucap Alam.

"Saingan?" Tanya Hayati heran.

" Iya, saya juara umum berturut-turut disekolah ini. So, be carefully." Jawab Alam seolah menantang Hayati.

Hayati hanya memperhatikan Alam dengan wajah kebingungan.

"Hey ada apa? Saya cuma becanda hahaa, tapi perihal saya juara umum berturut-turut itu benar." Ucap Alam sambil tertawa.

"Eh ha-ha." Hayati tertawa kaku.

"Kenalin saya Alam Nawasena Parikesit, panggilan aja Alam." Alam menyodorkan tangannya kepada Hayati.

"Saya hayati." Hayati merapatkan kedua tangannya.

"Eh, maaf maaf." Ucap Alam malu.

"Saya yang harusnya minta maaf." Ucap Hayati tidak enak.

"Iya gapapa ko, saya juga ngerti. Nah ini kelas 12 MIPA 1." Alam menunjukan kelasnya.

***

Hari demi hari telah berlalu, Hayati berhasil beradaptasi dilingkungan sekolahnya karena ada Alam yang selalu menemaninya.

Saat Hayati sedang makan sendirian dikantin, ada 3 orang perempuan mendekatinya dan salah satu diantaranya duduk disebelah Hayati.

" Hai, kita ganggu gak?" Tanya perempuan itu.

"Eh, nggak ko." Jawab Hayati.

"Kenalin, gue Salma 12, MIPA 2." Perempuan itu menyodorkan tangannya.

"Aku Hayati." Hayati menjabat tangan perempuan itu. Namun semakin lama genggaman itu semakin erat hingga membuat Hayati kesakitan.

"Aw, kamu kenapa Salma?" Hayati mencoba melepaskan tangannya.

"Kenapa? Sakit? Asal Lo tau, Alam itu mantan gue, dan gak boleh ada yang Deket-deket sama dia kecuali gue." Jawab Salma dengan terus mengeraskan genggamannya.

Alam datang menghampiri Hayati, melihat kejadian tersebut Alam segera melepaskan tangan Salma dari Hayati.

"Salma lo mau apa sih.?" Tanya Alam emosi.

"Aku cuma gamau kamu Deket-deket sama dia by." Jawab Salma membela diri.

"Apa urusannya sama Lo? Lo bukan siapa-siapa gue. Jadi Lo jangan sekali-kali coba buat sakitin Hayati. Pergi dari hadapan gue sekarang!" Usir Alam kepada Salma.

"Tapi Alam..." Alam memotong ucapan Salma.

"Gue bilang pergi!" Bentak Alam.

Salma dan circle nya pergi dengan rasa marah.

"Hayati kamu gapapa kan?" Tanya Alam khawatir.

"Iya Alam, hayati gapapa." Ucap Hayati merasa kesakitan.

"Maaf ya Hayati, aku gak bisa Jaga kamu dari mereka." Ucap Alam merasa bersalah.

"Astagfirullah Alam jangan bilang gitu, Alam gak salah ko. Mungkin saking cintanya dia ke kamu dan cemburu liat kita berdua." Ucap Hayati.

"Aku janji sama kamu Hayati, mulai saat ini dan selamanya aku bakal selalu lindungin kamu." Ucap Alam dengan tulus meyakinkan Hayati.
"Emm.. makasih ya." Ucap Hayati.

Bersambung...

Jangan lupa Vote if you like this story🤗🔥

Thank's 💗

Gozali & Hayati ~Menjauh, untuk memiliki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang