ex don't sex | 3

18.5K 461 66
                                    

- note: too much explanation added just to clear the air (semoga awkwk).

‼️trigger warning: mid gore, bleeding, rough-harsh sex, most convo written in broken english— please consider the warnings before deciding to continue reading. hardly reminder if the story doesn't goes as how you expected, somehow giving you discomfort and not suitable for your liking, please kindly leave.













sekali lagi, tolong perhatikan warningnya dan kalau sudah tidak nyaman dengan scene yang digambarkan, bisa langsung keluar dari laman, ya.































"No."

Taeyong raih bantal terdekat yang ada di dekatnya, dia bawa untuk menutupi tubuhnya, untuk jadi hal yang dia peluk, menguncup, meringkuk, membentuk pagar tak kasat mata sebagai bentuk perlindungan diri.

"Jaehyun- I'm sorry. I can't handle this any longer."

Taeyong masih gemetar hebat, hatinya robek jadi dua, dan dia enggan melihat Jaehyun, karena terputar kembali video yang jadi awal permasalahan mereka.

"I—" Taeyong tarik nafasnya dalam-dalam, "I can't see you anymore, Je. I—" tangisnya pecah lagi, nafasnya tersendat hebat, dadanya nyeri luar biasa saat dia hanya bisa tangkap Jaehyun duduk diam di depannya, "C- can you say— can you say sorry to me? Please?" suaranya berderit nyaring karena tertahan emosi yang dia coba tekan untuk tidak segera meledak, agar tidak lolos raungan frustasinya.

Jaehyun diam. Termenung.

Dia masih di posisi yang sama, bergeming, berlutut di hadapan Taeyong yang kini memeluk diri sendiri, enggan menatap kearahnya.

Kuku Taeyong menancap pada bantal, dan kala Jaehyun hendak raih jemari Taeyong dalam genggaman, gadis itu mencoba mundur menjauh meski tubuh sudah mentok headboard kasur.

"Alright," ujar Jaehyun, "Taeyong—"

"Just say it."

"I'm sorry."

Hening mencekam.

Jaehyun sadar ada garis yang Taeyong gambar, ada tembok yang coba Taeyong bangun, untuk tetap bertahan dan tidak langsung hangus terbakar amarah.

"Maaf."

Bagi Jaehyun, hanya Taeyong yang bisa membuat dia terpukul tanpa memukul. Hanya Taeyong yang bisa membuat ego tingginya tunduk.

"Are you?" tanya Taeyong lemah, "Do you really mean it or it's because I ask you to—"

"I was wrong, I am sorry."

It breaks him too, to realize Taeyong is really, really broken— and he is the one who caused it.

Sulit untuk Taeyong bangun di pagi hari dan mengetik pesan singkat untuk Jaehyun, minta putus detik itu juga, setelah semalaman menangis sampai mata bengkak dan memutuskan untuk bolos kelas.

Berat untuk Taeyong sembunyi dari Jaehyun, dia sadar dia tidak akan pernah bisa lihat Jaehyun dan tidak menangis karena mentalnya bisa berantakan seketika. Taeyong harus mengepalkam tangan, mengatur nafasnya yang selalu sesak saat dia tangkap suara Jaehyun dari kejauhan.

Dia buat pesona dirinya untuk sembunyi dari betapa rapuh dia hanya karena satu video yang dikirimkan untuknya secara anonymous. Dia bangun sikap cuek, coba acuh sebisa mungkin saat Jaehyun berada beberapa meter disekitarnya.

DAILY NEEDS - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang