ex don't sex | 2

17.1K 530 70
                                    

‼️trigger warning: mid gore, spitting, rough-harsh sex— please consider the warnings before deciding to continue reading. hardly reminder if the story doesn't goes as how you expected, somehow giving you discomfort and not suitable for your liking, please kindly leave.
















Taeyong juga tahu kalau detik selanjutnya, tubuhnya akan dilempar ke atas kasur oleh Jaehyun, sampai bunyi dentuman atas benturan punggungnya dengan tempat tidur lelaki itu menggema mengisi ruangan.

Dua tangan Taeyong ditahan di atas kepala, sebelum Jaehyun kembali menyambar bibir Taeyong yang bengkak, melanjutkan ciuman mereka yang mereka harap tidak akan pernah berakhir— atau, setidaknya, begitulah harapan Jaehyun.

Taeyong?

Kaki Taeyong menendang pinggang Jaehyun, mencoba menumbangkan lelaki yang dia tahu betul jauh lebih kuat darinya.

"Jae— mpfhh— J—"

Taeyong gelengkan kepalanya, menolak ciuman dari Jaehyun.

"Diem." Tangan Jaehyun kembali merambat membungkus dagu Taeyong, mencengkram rahang bawah Taeyong agar kepala gadis itu diam.

"Lo yang diem!" bentak Taeyong, mengenyampingkan nyeri dari rahangnya yang terus-terusan digenggam kencang oleh Jaehyun, "Is this what you really wanna do? Fuck me when your party is still going on? Don't you think she was being so patient to wait for you to come after her but instead you kissed me in front of her—"

"As how you want it."

Pegangan Jaehyun pada lengan Taeyong melonggar.

"Tau kok, lo sengaja," kata Jaehyun, jemarinya menyingkirkan surai Taeyong yang berantakan sampai menutup wajah cantik gadis di bawah kurungannya itu, "Cuma, gue gangerti kenapa harus Yuta, dari semua orang yang ada."

"Gue juga ga ngerti kenapa lo malah gendong gue kesini? Didn't you say I can choose anyone to fuck tonight just like what you did that night?"

"Taeyong—"

"Shut the fuck up if you only want to whine "I never did that." Fuck you, Jaehyun."

Figur Taeyong di mata Jaehyun sekarang; sosok gadis yang tengah bergetar entah karena orgasme yang tertunda atau emosi yang mengguncang tanpa jeda. Hal yang pasti dia tahu, Taeyong menatapnya penuh marah, pupilnya menyorot tajam seakan siap membunuhnya kapan saja.

Kontras dengan Jaehyun yang masih bisa membalas dengan tenang—tergambar dari ekspresinya yang datar dan begitu menyebalkan bagi Taeyong, namun dipatahkan oleh bagaimana tangan Jaehyun mencengkram lengan Taeyong sampai gadis itu meringis kecil.

"You never want to listen."

"Then fucking tell me!" Bentak Taeyong, suaranya nyaring meneriakkan frustasi.

Taeyong kepalkan tangannya, dia pukul Jaehyun—bagian mana saja yang bisa dia raih, dada, bahu—sampai nyaring bunyi dentuman terus berderu sahut-sahutan, "Jelasin. Kasi tau kalau emang lo ga ngelakuin. Buktiin, gausah cuma bacot," ujarnya dengan nada bergetar.

DAILY NEEDS - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang