Party Hasn't Ended Yet | 3

27.4K 532 44
                                    

warning; ice play, inappropriate gif 🔞, skip if you're uncomfortable

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

warning; ice play, inappropriate gif 🔞, skip if you're uncomfortable.
















Mata Taeyong di tutup dengan kain hitam, tangan Taeyong di ikat di kepala kasur, Jaehyun duduk diantara dua kaki Taeyong seraya memasukkan es batu air pertamanya.

Tubuh Taeyong terangkat, vaginanya masih sangat sensitif, dingin dari es batu membuat Taeyong menggigil hebat.

Mulut Taeyong yang kaya Jaehyun ribut, disumpal
celana dalam yang Taeyong semula kenakan, sehingga kini Taeyong hanya mampu mendesah,
menerima semua yang Jaehyun lakukan.

Satu es batu masuk lagi, kemudian balok es batu lainnya Jaehyun letakkan di perut datar Taeyong— ah, rasanya tidak sabar melihat bagian bawah perut Taeyong kembung terisi spermanya.

"Taeyong, suka?" tanya Jaehyun polos. Gelengan tidak sanggup Taeyong Jaehyun anggap sebagai pengakuan, bahwa Taeyong menyukai apa yang tengah dia lakukan.

Lelehan es batu dari vagina Taeyong mulai rembes membasahi seprai, jari Jaehyun masih bermain dengan es batu yang kini tengah dia gerakkan memasahi seluruh tubuh Taeyong; dari perut, dada, sampai kini wajah mereka berada di level yang sama.

Jaehyun tertawa, ah rasanya senang meliat Taeyong jadi  lemah dan putus asa, mengenal biasanya Taeyonh terlalu keras kepala dan selalu meledeknya dengan tidak mengikuti perintahnya. Namun, lihat sekarang, Taeyong tidak berani menyemprotkan orgasmenya lagi agar Jaehyun segera memenuhi vagina cantik itu dengan penisnya.

"Ah, betapa enaknya jika adikku bisa jadi anak penurut seperti ini," ucap Jaehyun, tepat di depan mulut Taeyong, seraya menggoda sang adik dengan menampar payudara tegang gadis cantik itu.

Tangan Jaehyun meremas dada Taeyong kencang, sampai Taeyong mengerang hebat, sebelum dia pindahkan tangannya untuk membuka penutup mata Taeyong dan melihat dua netra basah menyedihkan di baliknya.

"You want me to fuck you, huh?"

Taeyong mengangguk, dengan rengekan tertahan. Dia benar-benar tidak sabar menyapa penis Jaehyun yang telah sekian lama tidak bersarang di dalam sana.

"Whiny whore," kekeh Jaehyun.

Jaehyun melepas celananya sampai penisnya mampu mengacung bebas, dia lempar semua pakaiannya ke sisi ruangan, kemudian dia posisikan dirinya di depan lubang Taeyong yang berkedut tidak sabaran, terasa basah akibat lelehan es batu yang sebelumnya dia masukkan.

Sementara sebelah tangannya mengocok penis,
mempersiapkan batangnya untuk mendapatkan servis terbaik, sebelah tangannya yang lain mengelus pipi halus Taeyong; oh, sayang, apakah Taeyong bisa menerimanya? Batin Jaehyun, yang coba dia sampaikan lewat sinar mata lembutnya.

Jaehyun posisikan penisnya tepat di bibir vagina Taeyong, memastikan kepalanya tepat di lubang kelamin Taeyong, kemudian Jaehyun tanamkan dua tangannya di masing-masing bahu Taeyong.

DAILY NEEDS - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang