Setelah mobil Jeno menjauh dari perkarangan rumahnya. Mark langsung masuk ke dalam rumahnya dan di balik pintu besar itu, Mark langsung memegang dadanya yang berdegup kencang karena Jeno.
"Gue kenapa sih?"
Tanyanya frustasi tapi bibirnya tetap tersenyum."Habis diantar siapa?"
Suara sang ibu berhasil mengagetkan Mark."Mama kapan pulang?"
Tanya Mark gugup dan salah tingkah."Mama dari tadi udah ada dirumah, kamu kenapa nggak telepon mama minta jemput?"
Tanya Abigail. Mark menggaruk rambutnya yang tidak gatal."Tadi Mark pulang bareng temen"
Jawab Mark."Temen? Siapa? Changbin? Renjun? Atau Winter? Mama lihat mobilnya kelihatan mewah, pasti itu bukan milik salah satu dari mereka bertiga, kan?"
Ucap sang ibu yang terlihat penasaran."Euhm.."
Mark mengulum bibirnya gugup."Ada deh, ma. Pokoknya dia teman sekelas Mark"
"Pacar kamu, ya?"
Tanya Abigail yang berhasil membuat Mark hampir tersedak ludahnya sendiri."P-Pacar? Ya enggak dong, ma"
Ucap Mark yang mulai salah tingkah. Ia ingin memaki dirinya saja rasanya. Kenapa dia jadi salah tingkah begini?Sang ibu semakin menatap intens kearah sang anak.
"Terus kenapa kamu kayak gugup gitu? Mama juga ngelihat kamu megangin dada kamu waktu masuk tadi. Kamu lagi jatuh cinta, ya?"
Tanya Abigail dengan tatapan jahilnya."Ih, apaansih ma? Udah ah, Mark mau masuk ke kamar dulu. Capek!"
Ucapnya yang langsung pergi ke lantai dua yaitu ke kamarnya. sang ibu yang melihat hal itu hanya tersenyum lembut. Ia tau jika Mark tengah malu sekarang.KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Slave (NoMark)
Teen FictionMark membenci Jeno namun Jeno sangat mencintainya. Story from great-grandson Mafia Package.