Setelah makan bersama dengan keluarga besarnya. Jeno memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya yang sangat luas itu. Jeno mengambil hpnya yang berada di atas meja belajarnya lalu menelpon sang sahabat yaitu Hyunjin untuk curhat mengenai dirinya dan Mark yang sudah mengobrol cukup lama hari ini.
"Hallo Jen, napa bro?"
"Lo lagi dimana?"
"Lagi dirumah, ini habis makan malam"
"Sama gue juga"
"Napa nih nelpon gue? Pasti mau curhat soal Mark lagi, kan?"
"Tau aja lo"
"Yaudah buruan cerita"
"Gue tadi habis nganterin Mark pulang"
"Anjir! Seriusan lo?"
"Iya, dia yang minta di anterin sama gue tadi"
"Wess, mantap bro! Gimana? Manjur kan ide gue?"
"Iya, thanks ya bro"
"Sama-sama, ntar gue cari ide lain lagi biar lo makin deket sama dia"
"Sip! Yaudah kalau gitu, udah dulu ya. Mau belajar gue"
"Oke, oke"
Jeno mematikan sambungan telepon itu, lalu membalik tubuhnya yang awalnya tengkurap jadi menghadap kearah langit-langit kamarnya.
Memang sebelum ia pergi menemui Jaemin tadi di ruang osis, Jeno sempat curhat ke Hyunjin tentang masalah yang menimpa kesayangannya itu, dan Hyunjin yang memberikan saran itu kepadanya. Dan ternyata berhasil, walau ia harus mengorbankan dirinya atas kemarahan sang ibu padanya tadi. Namun sang ibu juga tidak bisa melakukan apapun jika itu adalah keinginan anak semata wayangnya.
Tok! Tok!
Jeno mengangkat kepalanya lalu menoleh kearah pintu kamarnya saat mendengar ada yang mengetuknya.
"Ya!?"
Jawab Jeno sedikit berteriak."Maaf, tuan Jeno. Tuan besar ingin bertemu dengan anda"
Ucap paman Huang yang merupakan sekretaris pribadi ayah Jeno dan juga merupakan ayah kandung dari sahabatnya yaitu Hyunjin."Aku akan segera kesana!"
Ucap Jeno. Lalu setelahnya ia langsung beranjak dari tidurnya untuk bertemu dengan sang ayah di dalam ruangannya.Kenapa ayahnya ingin bertemu dengannya? Apa ada urusan penting?
KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Slave (NoMark)
Novela JuvenilMark membenci Jeno namun Jeno sangat mencintainya. Story from great-grandson Mafia Package.