Perfect Love || 06

839 77 2
                                    

Hai, haii!

Jangan lupa untuk vote dan komen, ya! Jangan lupa tandai typo juga.

Jangan lupa untuk vote dan komen, ya! Jangan lupa tandai typo juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reanna melangkahkan kaki keluar dari sebuah minimarket. Gadis itu tidak berniat naik taksi atau ojek dan memilih berjalan kaki. Cuaca sore ini sangat bagus dan kebetulan mood Reanna juga sedang baik. Mungkin karena hari ini dirinya bisa pulang dengan cepat.

Namun, di kota-kota besar selalu saja ada satu-dua orang yang menyebalkan. Seperti sekarang, lampu lalu lintas berwarna merah, juga lampu tanda penyeberang jalan menyala. Reanna bersama beberapa orang yang berniat menyeberang jalan segera melangkah.

Akan tetapi, sebuah motor melaju kencang. Pengendara itu menerobos lampu merah.

Reanna yang mendengar seruan panik itu menoleh dan seketika tubuhnya membeku ketika melihat motor itu mendekat ke arahnya.

Baru saja Reanna memejamkan mata dan pasrah jika sekarang adalah akhir hidupnya, tubuh gadis itu tertarik ke belakang dan jatuh di atas tubuh seseorang yang kini meringis.

"ZEBRA CROSS, BANGSAT!" teriak pria itu kepada si pengendara motor tadi yang kini sudah dikerumuni oleh beberapa petugas polisi dan masyarakat.

Setelah berteriak penuh emosi, orang tersebut bertanya, "Lo nggak papa?"

Reanna membuka mata dan dapat ia temukan mata abu-abu indah milik seseorang yang ia kenal.

"Pak ...."

Pria itu, Zayyan, menghela napas ketika mendengar gadis itu memanggilnya. Kemudian ditatapnya kembali gadis cantik yang masih terlihat syok.

"Bisa berdiri?" tanya Zayyan.

Reanna mengangguk sebagai jawaban. Segera saja Zayyan membantu Reanna berdiri.

"Nggak papa?" tanya pria itu lagi setelah mereka berdiri. "Ada yang sakit?" Reanna menggeleng. "Oke, lo duduk di sana dulu, ya. Gue mau ambil motor. Nih, kita udah buat jalanan macet."

Reanna hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah mendudukkan gadis itu di bangku yang ada di samping trotoar, Zayyan berlari menuju motor merah kesayangannya yang tergeletak asal di samping jalan.

Sebelumnya, Zayyan bersama Monalisa –motor sport merah miliknya– hanya berjalan-jalan tanpa tujuan. Zayyan benar-benar hanya mencari angin.

Ketika lampu lalu lintas berwarna merah, sebagai pengendara yang baik, Zayyan menghentikan Monalisanya. Namun, ketika melihat sebuah motor menerobos lampu merah dan akan menabrak orang-orang yang menyeberang jalan. Zayyan segera turun dari motornya dan berlari cepat, menarik tangan seorang gadis yang hampir saja tertabrak.

●●●

Zayyan mengajak Reanna untuk masuk ke dalam sebuah rumah makan yang ada di dekat jalan, tempat terjadinya insiden tadi.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang