"Baiklah anak anak, hari ini ibu akan membagikan nilai ulangan sejarah yang kemarin" ucap bu Desy
"ya bu" ucap semua siswa dengan kompak.
"Untuk peringkat ke tiga di raih oleh" ucapan bu Desy memang sengaja di berhentikan agar mereka semua penasaran.
"FAREL" ucap bu desy dengan semangat. "beri tepuk tangan buat farel" pinta bu desy
semua orang bertepuk tangan dan memandang farel dengan tatapan kagum
"Dan untuk peringkat ke dua adalah....KETRIN" ucap bu desy sambil bertepuk tangan kecil ikut senang dengan nilai ketrin yang membaik.
Dulu sebelum mengenal Dini, Ketrin memang anak yang pemalas dan ia bahkan sering bolos.
"DAN PERINGATAN PERTAMA ADALAH....DINI" ujar bu Desy dengan semangat 45 nya
Dini tak percaya ia bisa mendapatkan peringkat pertama di kelas nya. Ia senang bukan main karna sepulang sekolah nanti ia akan menunjukkan hasil nya kepada Arion.
"Baiklah anak anak, kalau begitu kalian boleh pulang" ucap bu Desy sambil menata buku dan kertas ujian anak anak kelas 12 IPS 2
"Besok, kertas nya di kumpulan ke ibu di meja ibu setelah di tanda tangani orang tua kalian masing masing" ucapan itu membuat semua orang yang ada di kelas saling menatap tak percaya.
Banyak yang tak trima dan banyak yang mendengus sebal. Namun, berbeda dengan Dini yang justru senang karena mendapat nilai seratus.
Selesai membereskan semua peralatan sekolahnya, Dini dan Ketrin berjalan menelusuri koridor sekolah. Tak terasa ia sudah sampai di depan gerbang.
Ketrin yang terlebih dahulu sudah di jemput oleh ayahnya akhirnya pergi meninggalkan Dini sendiri dengan murid murid lain.
"GUE DULUAN YA DIN, BABAY" Ketrin melambai lambai kan tangan nya ke udara.
Dini terkekeh dengan tingkah lucu sahabat nya itu. "iya hati hati ya" ucap nya menatap kepergian Ketrin.
Dini mengotak atik hp nya dan menghubungi supir pribadi milik ayah nya untuk menjemput nya ke sekolah.
"halo pak saya sudah pulang" ucap Dini thu the point
.....
"oke" ucap dini semringah
ʕ·ᴥ·ʔ
"PAPAH!!!! MAMAH!!!!" Teriak Dini dari ambang pintu rumah megah itu.
Dini sudah semangat 45 untuk menunjukkan hasil ulangan nya hari ini. Ia yakin bahwa Arion pasti akan bangga padanya.
Ia menghampiri Aroin dan Nadine yang duduk di sofa ruang tengah rumah mereka. Hanya mereka berdua dengan ART karna abang abang nya sedang kuliah.
"Dini dapet nilai ulangan seratus mah,pah" ucap dini dengan semangat.
"wah selamat sayang, di pertahankan ya" ucap tulus nadin seraya mengecup singkat pipi kanan kiri Dini.
Dini menatap Arion dengan ekspresi yang tak bisa di artikan. Antara sedih dan senang. Sedih karna Arion tak memperdulikan nya dan senang karna dapag pujian dari mama nya.
Nadine yang melihat tatapan dini menyenggol lengan kekar Arion. Arion menoleh ke arah Dini dan tersenyum manis.
"Selamat, setelah kamu makan kamu belajar lagi" ucap Arion
Dini mengangguk sebagai jawaban. "SIAP PAH" tangan dini terangkat membentuk hormat seperti saat ia hormat ke bendera.
Nadine terkekeh dengan wajah antusias anak nya itu. Ia yakin bahwa Dini pasti sangat senang.
ʕ·ᴥ·ʔ
"ARRRRGGGGHHHHH"
"BODOH LO REY BODOH"
"KENAPA LO SETEGA INI SAMA CEWE YANG SAMA SEKALI YA SALAH APA APA SAMA LO" ucap rey merasa bersalah dengan semua sikap nya.
Ia mengambil benda pipih di atas meja belajar nya. Ia mengetik kan pesan kepada Dini. Namun, tidak ada satu pun chat yang di balas oleh dini.
'apa dia marah ya sama gue'
tanya nya dalam hati. Anatara rasa bersalah dengan rasa gelisah mencampur jadi satu di benak Reyyan.Rey mencoba untuk berfikir betapa brengseknya ia kepada Dini yang notabenenya adalah pacar nya sendiri. Ia bahkan selama ini tak menyadari jika Dini mendapatkan tekanan seperti itu oleh ayah nya.
Ia tak sadar bahwa selama ini dini hanya pura pura bahagia di depan semuanya. Ia menutupi luka nya dengan senyuman.
'gue ga pantes dapat maaf dari dini'
ucap laki laki itu bernada frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA DAN OBATNYA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA [HEHE] -KISAH INI DI AMBIL BENER BENER DARI PEMIKIRAN AKU YA BUKAN COPAS CERITA DARI LAPAK LAIN ATAU GIMANA GIMANA. DINI AULIA MARIS ia adalah sosok gadis cantik blasteran Belanda Indonesia. Ia salah satu gadis yang menjadi...