Pertemuan

5 5 0
                                    

" kakak , Abi sama umi udah nungguin di bawah " panggil adikku Aulia dari pintu kamar.
" Iya sebentar,kakak lagi beres beres nih " jawabku .
Setelah selesai aku menata barang barangku , aku pun turun untuk menemui keluarga ku yang sudah sedari tadi menunggu . Hatiku sedang berdebat pada semua kenyataan ini , entahlah harus bagaimana aku ,hanya bisa mengikuti semua alur ya telah ditetapkan untukku.
" Udah siap aula ?" Tanya umi .
" Iya umi , aula sudah siap " .
" Kakak gak mau pamitan ke pesantren dulu Kayaknya mereka pada kangen sama Ning aula yang cantik , baik hati dan tidak sombong" ejek aulia yang yang sedari tadi mempunyai niat jail pada kakaknya karena sebentar lagi dia akan bebas tanpa seorang pengganggu lagi.

Setelah Berjam jam diperjalanan akhirnya sampai tujuan ,,,,,
" Aula kita sudah sampai " ucap umi yang sudah siap untuk keluar dari mobil.
" Iya umi sebentar , aula persiapin dulu diri aula , umi duluan aja " ucap aula .
Abi umi dan Aulia sudah berjalan menuju ndalem , sedangkan aku masih berdebat dengan hati ini yang masih belum siap untuk menerima kenyataan , seperti ada sesuatu yang aneh , ada getaran yang sangat hebat dalam hatiku.

" Neng aula ,,,," kaget kang Iqbal yang sedari tadi melihatku melamun ." Neng aula gak masuk " tanyanya .
" Iya kang ,ini barusan mau keluar " .
Kulihat sekitar sangatlah berkeliaran santri putri yang sedang lalu lalang di halaman pesantren .
" Kang Iqbal doain aula ya , semoga betah " ucap aula.
" Iya neng pasti kang Iqbal doain lagi pula neng aula udah sering kan pindah pindah pesantren ".jawab kang Iqbal yang sedari tadi duduk di kursi sopir, usia dia lebih tua dariku selisih 5 tahun setelahku , dia sudah ku anggap sebagai kakakku
" Iya kang Iqbal , makasih ya. Aula ke ndalem dulu ".
Akhirnya aku pun keluar dari mobil lalu menuju ndalem baru saja aku mau melangkah kakikku untuk masuk ke ndalem aku pun menabrak sesuatu.

" Aaaawwww,,,," jeritku kaget .
" Astaghfirullah, maaf mbak saya gak sengaja". Ucapnya sambil melajukan langkahnya untuk pergi .
" Eh mas ,kang ,pak , ah intinya kamu yang udah nabrak aku , kalau jalan liat liat dong , untung aja aku gak sampai masuk rumah sakit " teriakku dengan nada tinggi dan wajah merah padam .

Akhirnya bertemu dengan keluarga ku dan juga pemilik pesantren ini.

" Assalamualaikum " ucapku.
" Waalaikumsalam, lama Banget sih aula kesininya".sudah ku tebak umi pasti akan mengomeliku .
Akhirnya aku berjabat tangan dengan bu nyai baruku .
" Ini putri pertama mbak fara , cantik ya " ucap umi Fatma kagum .
" Iya dia aula, dia yang akan saya titipkan disini " ucap umiku.

Dan setelah kesana kemari mengobrol akhirnya keluargaku pamit undur diri pulang , dan aku diantar oleh pengurus putri untuk menuju kamar barukku.


                           🍁🍁🍁
   
" Aula Hamida,,,,,," panggil seseorang dibelakangku . akhirnya langkahku terhenti dan dikuti pula oleh ustadzah Syifa yang mau mengantarku ke kamar , akupun berbalik,,,

girl who shines in a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang