Une

103 22 0
                                    

[Adzka's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Adzka's POV]

"Hyman!"

"Damar Hyman!"

Suara ketukan dan teriakan dari luar pintu terdengar oleh Adzka.


"Ugh."
Gumaman kecil juga terdengar dari arah tempat tidur.



Adzka yang sedang duduk di kursi meja belajar melihat ke arah pemuda yang sedang berjalan pelan sambil bergerutu ke arah pintu.

"Akhirnya bangun juga, lu."

Cowok tinggi berambut coklat dan bertubuh gagah serta berpakaian hitam dari ujung kepala hingga kaki masuk ke dalam ruangan yang Adzka berada sekarang.

Adzka tersenyum melihat cowok tadi berjalan di depannya dan duduk di tempat tidur tempat pemuda tadi tidur.



Pemuda yang Adzka bicarakan tadi adalah Hyman yang sudah menginjak usia 19 tahun, dirinya sudah menjadi anak kuliah tingkat dua di suatu institusi.

Tempat Adzka berada sekarang adalah kos-kosan atau tempat tinggal Hyman selama 1 tahun ini.

Dan cowok rambut cokelat yang sedang main hp di tempat tidur Hyman ini merupakan sahabat Hyman dari SMA, Caraka Pramudya, atau biasa dipanggil Dya.



Hyman tumbuh menjadi pemuda tinggi dan rupawan. Sikapnya yang baik, sopan, serta otaknya yang encer membuat banyak kaum hawa yang menyukainya sejak dia remaja.

Tentunya Hyman yang canggung dengan orang baru dan orang banyak, justru merasa tidak nyaman dengan semua perhatian ini.

Adzka yang melihat semua itu hanya bisa tersenyum dan membantu Hyman sebisanya.






Jauh berbeda sekali dengan satu cowok rambut hitam yang sekarang sedang duduk di meja makan Hyman dan melihat ke arahnya.


Iya, Kenan masih disini.

Ingat harapan Adzka yang berharap Kenan tidak mengganggu pekerjaannya? Iya itu ternyata salah.

Selama 15 tahun ini pekerjaan Kenan hanya satu, yaitu mengacaukan pekerjaan Adzka.

Untungnya Hyman merupakan anak yang baik dan nurut, dan juga suruhan Kenan tidak terlalu jahat sehingga Adzka masih bisa menahan emosinya.

Sungguh Adzka sangat sebal dengan titisan setan satu ini.








"Dy, liat jas lab gua gak?"

Adzka melihat Hyman yang baru keluar kamar mandi bertanya ke Dya sambil mengobrak-abrik lemarinya.

"Mana gw tau, makanya kamar tuh rapihin." ucap Dya ke Hyman yang menujukkan wajah kesal.

Walaupun menegurnya, Adzka bisa melihat Dya berdiri dan membantu Hyman mencari jas lab-nya itu.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang