Deux

68 20 0
                                    

[Adzka's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Adzka's POV]



"Bisa liat di slide berikutnya."

Sekarang sudah hari esoknya dan Hyman sedang berada di salah satu kelas pagi-nya.

Hyman terduduk di tengah kelas dengan Adzka dan Kenan yang duduk di meja belakangnya, tenang saja mereka gak mengganggu mahasiswa di belakang Hyman kok.






"Kamu bisa diem, gak?" 

Kesal Adzka ke Kenan yang sedari tadi mulai kelas terus saja mengganggu konsentrasi Adzka dalam membantu Hyman.

Yang dimarahi hanya tersenyum kecil dan terus bernyanyi lagu yang gak jelas.

Adzka hanya bergerutu dan balik memperhatikan kelas.





Selain memperhatikan dosen di depan kelas, Adzka juga memperhatikan mahasiswa-mahasiswi di kelas Hyman. Sedari dulu Hyman sekolah, Adzka memang suka memperhatikan orang-orang lain.

Adzka kadang suka berandai-andai, apabila ia menjadi manusia, akan seperti apakah dia?


Apakah ia akan menjadi pendiam? ceria?

Apakah ia akan menjadi seperti Hyman? Dya? Atau bahkan Baska?

Adzka akan menyukai fotografi, itu yang ia yakin.

Mungkin ia akan menelusuri karir di bidang itu? Atau mungkin bidang seni?




Seperti sekarang dimana Adzka memandangi mahasiswi yang duduk di sebelah kiri Hyman yang sedang mengirim pesan ke seseorang.

Kekasihnya mungkin.

Apakah Adzka akan memiliki kekasih juga?


Lalu bola mata Adzka bergerak ke mahasiswa yang duduk di sebelah kanan Hyman.

Cowok itu sedang mencatat dan memperhatikan kelas dengan serius, Adzka hafal cowok ini yang merupakan paling pintar di angkatan Hyman.

Apakah Adzka akan rajin dan pintar juga?


Adzka kembali melihat ke depan, ke arah dosen Hyman.

Terlihat di meja kerjanya ada sebuah frame yang berisi 5 manusia beda umur, keluarga dosen itu.

Apakah Adzka akan memiliki keluarga juga?

Adzka memang selalu sedikit iri ke Hyman yang memiliki kedua orang tua yang sangat sayang dan peduli kepadanya.









"Hah, aneh." 

Adzka mendengar Kenan terkekeh di sebelahnya, lalu menoleh ke arahnya.

"Apaan yang aneh." tanya Adzka.

Kenan menggeleng kepalanya dan menatap ke depan.

"Aneh aja, dimana-mana mah enak jadi kayak gini. Eh ada aja yang mau jadi manusia." ucap Kenan.


100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang