Trois

74 19 0
                                    

[Adzka's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Adzka's POV]

Tuk.

Tuk.


Adzka melihat Hyman menendang-nendang kecil kerikil yang di trotoar sambil terduduk di halte bis.



"Haah," Adzka menghela nafasnya.

Sejak kemarin curhat dengan Ganesh, Hyman menjadi kepikiran soal Baska.

Adzka senang dengan angan-angan Baska menyukai Hyman, tetapi kalau dengan itu membuat Hyman bengong dan tidak fokus, justru Adzka kepikiran.

Adzka yang terduduk di samping Hyman hanya menatapnya sendu sambil ikut berpikir mengenai Baska.





"Hahh."

Adzka mendengar helaan nafas dari sosok lain di halte bis ini lalu ia menoleh ke kiri dan memutar matanya.

Kenan bersandar pada tiang halte dengan kondisi yang sama dengan Hyman, bengong.

Sumpah ini bapak sama anak apa gimana sih.



Selain Hyman dengan agenda-nya, Kenan juga sejak dari cafe 'Black Swans' bersikap aneh. Ia tidak mengajak ribut Adzka, tidak mengganggu pekerjaannya, bahkan ia hampir tidak pernah bekerja.

Adzka senang sih, Kenan tidak mengganggunya tapi rasanya sangat tidak nyaman berada di antara dua orang yang hanya bengong sejak kemarin.





"Kenan!"

Yang dipanggil hanya menoleh sedikit ke arahnya sambil menampakkan wajah datar tapi bukan seperti biasanya.

Tatapannya kali ini terlihat sedikit sendu?

Sudahlah bukan urusan Adzka.


"Hari ini fokus, ya." ucap Adzka pada Kenan yang hanya dibalas anggukan.








Oh, bisnya sudah datang.

Adzka berdiri berbarengan dengan Hyman dan mengikutinya masuk ke dalam.

Hyman membayar tarif dan mengambil duduk di tengah yang menghadap ke jendela lalu lanjut bengong lagi.

Ck ck.

Saat Adzka menoleh ke kanan ternyata si Kenan juga duduk di baris seberang Hyman dengan posisi yang sama pula.


Bener bener ya.

Adzka sekali lagi menghela nafasnya, sepertinya ia akan melakukan itu sering hari ini.



Ia kemudian mengambil duduk di sebelah Kenan, seperti biasa, tapi kali ini Kenan justru mendorongnya?

"Apaan sih, Nan?" kesal Adzka dari lantai bus, jatuh karena dorongan Kenan tadi.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang