"Makan yuk, laper gue habis teriak-teriak" Celetuk Jay setelah mereka hampir sampai pada parkiran.
"Yuk isi perut, dimana nih?"
Sunghoon usai melirik arloji nya. "Gue pulangin Sunoo dulu, nanti ortunya pada bingung nyariin lagi"
"Udah jam pulang ya" Pertanyaan Jake ini langsung diangguki kepala oleh Sunghoon.
"Lah terus Sunoo nya mana?" Benar, sejak keluar dari bioskop Jay tak melihat keberadaan pria itu.
"Lagi ke toilet, kalian duluan aja. Gue mungkin setelah nganter pulang Sunoo juga bakal pulang"
"Oke deh, oh iya. Besok tanggal merah mabar rumah gue ya" Ajak Jay, kebetulan rumahnya besok sepi. Ayahnya pergi keluar kota untuk dinas sementara papinya akan pergi arisan.
Sunghoon menggeleng. "Gue gak bisa, gue ada rencana mau ajak Sunoo jalan"
Jake nyengir. "Iya deh yang bucin"
Berakhir dengan Sunghoon bercanda mencekik Jake, tertawa bersama.
Dilain tempat, Sunoo menunduk lemas pada wastafel. Banyak darah keluar dari mulutnya, pening menyerang pusat kepalanya. Sesekali terbatuk, memutar keran untuk mengeluarkan air dengan deras.
Tak membiarkan orang lain melihatnya, Sunoo tersengal. Melihat pantulan dirinya pada kaca, Sunoo sangat pucat.
Pucatnya ini tak boleh disadari Sunghoon, untuk itu Sunoo selalu membawa lipstik merah kemanapun ia pergi. Ujung merah yang muncul saat di putar itu akan ia poles pada jarinya, men'tap' tipis menuju bibir juga pipinya.
Hal ini kerap di lakukan Sunoo, untuk menyembunyikan pucatnya.
Sunghoon tersenyum pada kedatangan Sunoo. "Yuk pulang"
"Oh iya, tas aku yang di sekolah gimana?" Sunoo baru ingat tentang tasnya.
"Itu gampang, nanti sore gue bawain"
Sunoo mengangguk, Sunghoon telah mengurus semuanya. Tangan Sunghoon terulur memakaikan helm pada Sunoo, dan saat itu juga ia melihat setitik merah di bawah bibir pria itu.
Sunghoon menyekanya.
"Apa?" Sunoo sontak bingung dengan perlakuan Sunghoon.
"Ah enggak kok, tadi ada bekas air" Bohongnya. "Dah yuk, lo mau makan dulu atau langsung pulang?"
"Kamu laper?"
Bibir merah Sunghoon mengerucut. "Hooh"
"Kamu mau apa, biar aku yang masakin"
"Hah?"
"Sebutin apa yang mau kamu makan, kita makan dirumah. Biar aku yang masak, kebetulan Bubu Daddy lagi di restoran. Jadi gak usah sungkan kamu"
Sunghoon tersenyum. "Spaghetti Carbonara"
~'•-•'~
Sunoo menaruh beberapa album dihadapan Sunghoon, membuka salah satunya. Menunjukkan foto Sunoo dan Sunghoon pada masa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐧𝐜𝐨𝐧𝐝𝐢𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 ; Sunsun √
Teen Fiction𝐒𝐨𝐦𝐞𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐫𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐦𝐞𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐞𝐧. Seperti keadaan kita, aku memang hanya bisa menikmati tawamu dari jauh. Aku yang hanya bisa dibelakangmu tanpa bisa berjalan di sisi mu, aku yang hanya bisa terus berharap kau melihat...