"Yang benar saja, aku sudah mencarinya di rekaman kamera pengawas pusat kota dan berhasil menemukanya," ucap seorang lelaki muda dengan suara kecil agar tak menganggu penumpang lain lantaran dirinya yang tengah berada di dalam kereta bawah tanah.
Di sebrang sana lelaki bersurai coklat mengusap wajah kasar. "Jinwoo-ssi, matamu tajam sekali ya. Kalau begitu beritahu aku jam dan menitnya agar tak terlalu lama mencari," usulnya disertai sebuah senyuman.
Jinwoo mengetukkan jarinya di pegangan kereta yang ia pegang. "Sekitar jam dua siang lebih tiga puluh lima menit? Coba cari di sekitar itu, aku tak begitu mengingatnya tapi aku mencatat di kertas kecil di atas meja."
"Sayangnya kertas itu tak ada di sini. Mungkin ada yang mengambil dan membuangnya lantaran menganggap itu tak begitu penting," sahut Woo Jincheol yang merupakan detektif senior sekaligus rekan dari Jinwoo.
Tepat ketika kereta berhenti pada saat yang sama pula panggilannya dengan sang senior terputus lantaran selesainya pembicaraan. Sung Jinwoo keluar sembari membenahi headset nirkabel hitam miliknya di telinga kemudian menaruhnya di saku hoodie hitam yang ia kenakan.
Dirinya menyempatkan diri untuk berbalik guna melihat sesosok yang ia harapkan tengah berasa di dalam kereta duduk sembari memegang ponsel, namun kenyataannya letak yang biasa diisi sosok tersebut kini tampak kosong tak ada penghuni. Lantas tangan meraih penutup kepala yang tersambung dengan hoodie dan segera mengenakannya, tangan disimpan di saku hoodie dan ia lekas meniti langkah dengan tujuan apartemen yang dihuni diri.
"Anu, permisi," ucap seorang lelaki dengan seragam kantoran, kemeja lengkap dengan jas menghampiri. Jinwoo tersentak kala netranya mendapati atensi dari sosok yang telah lama ia amati dalam diam.
Sosok yang lebih mungil dari Jinwoo tersebut menggaruk belakang lehernya canggung. "Boleh kita mampir ke kafe sejenak untuk membicarakan suatu hal?" tawarnya setelah kedua netra hitam bersitatap dengan netra milik Jinwoo.
Jinwoo hanya bisa tersenyum kecil untuk mengatasi kegugupannya kemudian ia mengangguk menyetujui tawaran yang ia dapat. Lelaki berjas hitam dengan ponsel di genggaman itu tersenyum tulus, ada secercah harapan yang timbul di hati mengenai apa yang selanjutnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Fanfictionft. Sung Jinwoo, Kim Dokja Tw! : bxb, 15+ Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang senang membaca novel bergenre fantasi selepas pulang dari kantor yang membuatnya muak lantaran terus-menerus bekerja. Sampai suatu saat ia bertemu sesosok misterius...