~ 15 ~

1.5K 103 15
                                    

Selamat membaca

Rio membawa Bella ke salah satu butik milik neneknya Samuel. Dan Bella tercengang melihat koleksi fashionnya.

"Kamu bebas melihat lihat, kalo kamu menemukan yang sesuai, pilih aja, pakai gaun untuk acara amal malam ini dan juga pilih baju lainnya untuk kamu pakai kerja atau sehari hari." ucap Rio.

"Ok." Bella segera melihat lihat semua koleksi busana. Matanya tertuju pada sebuah gaun yang berada di dalam lemari kaca.

"Gaun ini sudah ada yang memesan." ucap pramuniaga yang menemani Bella.

"Wah seleranya bagus sekali." ucap Bella mengagumi keindahan gaun itu.

"Silakan sebelah sini nona, koleksi kami yang terbaru."

"Aku pilih ini saja." ucap Bella.

"Silakan nona, anda bisa mencobanya di kamar ganti ini."

"Terima kasih."

Bella memilih sebuah gaun berwarna biru muda dengan belahan dada sedikit rendah. Sepasang tali tipis menggantung di kedua bahu. Beberapa bentuk bunga berwarna silver tampak memberikan motif pada gaun tersebut. Bella mengeluarkan satu set perhiasan emas hasil desainnya sendiri dan memakainya.

Beberapa orang kemudian masuk ke dalam ruang ganti dan mulai merias wajah Bella. Setelah semua siap, Bella kemudian keluar dari kamar ganti dan menunjukkannya pada Rio.

Rio menoleh perlahan pada sosok Bella yang tampak berdiri dengan luwes bak seorang model. Rio tau dirinya pasti akan terpana, dan memang benar. Rio berdiri dan menatap Bella dari atas hingga kebawah. Rio tersenyum dan mengangguk puas.

"You are drop dead gorgeous!" puji Rio.

"Kak Rio juga keren!" ucap Bella sambil tersenyum.

Rio yang juga sudah memakai setelan tuxedo biru tua tampak serasi dengan Bella.

Dengan mengendarai lamborgini, Rio dan Bella menuju ke acara lelang amal yang diadakan oleh keluarga Wiratha, di sebuah ballroom hotel bintang lima ditengah LA.

Bella yang merasa gugup karena baru pertama kali berada di acara lelang amal berjalan dengan hati hati. Rio pun mengetahui kegugupan Bella. Ia kemudian menggenggam tangan Bella dan menyelipkan ke lengan tangannya.

Bella menoleh dan tersenyum sambil menoleh pada Rio. Rio merangkul pinggang Bella, hingga membuat Bella sedikit tersentak. Bella bisa merasakan rengkuhan kak Rio yang posesif.

"Jangan pernah jauh dari aku." bisik Rio sambil meremas gemas pinggang Bella. Mendapat sentuhan ringan namun sensual di pinggangnya yang sensitif, nyaris membuat Bella mendesah. Wajah Bella kini merona.

"Iya kak." sahut Bella dengan lirih.

Bella menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Beberapa orang terkenal seperti selebriti, selebgram, pejabat dan pengusaha ternama, semua berada di ruangan ini. Bella semakin gugup, namun saat merasakan usapan lembut dipinggangnya, ketegangan ditubuhnya langsung menghilang.

"Hai Rio long time no see. Hem.. Sekarang anda tidak sendirian datang ke acara formal ya. Siapakah wanita cantik dan anggun ini?" ucap Liza rekanan bisnis Rio.

Bella terpana dengan keanggunan sosok wanita dihadapannya. Siapa yang tidak mengenal Liza Lorenzo, seorang selebgram sekaligus pemilik bisnis fashion terbesar di Eropa dan Amerika. Dan gaun yang di pakai oleh Liza adalah gaun yang Bella lihat dibutik tadi. Gaun dengan one off shoulder berwarna putih gading. Dan belahan samping hingga ke paha benar benar sesuai di tubuh Liza yang berlekuk indah dan warna kulit yang berkilau alami.

Bukan Sang Pewaris (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang