~ 14 ~

1.4K 112 8
                                    

Selamat membaca

Perjalanan panjang Jakarta ~ LA membuat Bella lelah. Ia pun tertidur di sepanjang jalan dari Bandara menuju apartemen milik Rio. Kali ini driver yang dikirim oleh Samuel menghantarkan Bella dan Rio sampai ke apartemen Rio.

"Bell, bangun." Rio menepuk lembut pipi Bella.

"Udah sampai ya kak?"

"Iya. Kalo kamu gak mau bangun, aku akan menggendongmu."

"Aku bangun kok kak." ucap Bella sambil mengusap matanya.

Hari masih gelap karena mereka tiba pada dini hari. Cuaca cukup hangat walaupun saat ini musim semi.

"Thank you Dave. I will call you later."

"Yes sir. Your welcome." ucap Dave driver pribadi Samuel.

Bella menyeret kopernya dan melihat apartemen megah di hadapannya.

"Untuk ukuran keluarga Narendra, aset apartemen ini tidak buruk juga." ucap Bella.

"Kita akan menuju lantai paling atas. Tempat aku tinggal. Aku cukup membeli 1 tower untuk mess karyawan dan juga kantor." ucap Rio kemudian berjalan bersama Bella.

Bella melihat papan keterangan di dalam lift yang menunjukkan lokasi dibeberapa lantai. Ia pun tersenyum saat menemukan fasilitas gym dan sport center lainnya.

"Very smart. Karyawan gak akan kemana mana. Pasti mereka seneng banget kerja disini. Kantor dan tempat tinggal dekat, ada berbagai fasilitas pendukung pula. Jangan bilang mereka 24/7 on call?"

"Not really. Tergantung situasi. Jika situaso darurat dan butuh penanganan cepat maka, mau tidak mau ya seperti itu. Tapi perusahaan ini sangat terencana jadi hal hal yang bersifat urgent akan sangat jarang terjadi atau bisa dibilang kasus langka."

"Hebat. Manajemen kalian dalam mengatur perusahaan memang keren."

"Ya butuh bertahun tahun untuk bisa seperti ini." ucap Rio dengan senyum bangga.

"Kak Roy pasti bangga banget punya adek yang sangat bisa diandalkan seperti kak Rio."

"Hem.. I hope so. Yuk, dah sampai."

"Wow. Ini penthouse ya?"

"Tadinya hanya unit apartemen tapi karena sudah jadi milikku, maka aku melakukan banyak perubahan."

"Keren banget kak. Dari atas sini bisa lihat kota LA."

"Kamu bisa menikmati pemandangan. Kamarmu disebelah sana. Dan ini kamarku. Selamat istirahat Bella. Kalo butuh sesuatu tinggal kasih tau aku. Terutama kalo kamu ga berani tidur sendiri, aku akan dengan senang hati menemanimu." ucap Rio sambil tersenyum menggoda Bella.

"Makasih Kak. Aku ingin sekali merebahkan tubuhku. Jangan kuatir kak. Aku berani tidur sendiri kok." ucap Bella sambil tersenyum dan melangkah menuju kamarnya.

.....

Rio baru saja selesai mandi dan memakai bajunya ketika terdengar ketukan pintu.

"Ada apa Bel?" tanya Rio.

"Kayaknya kamar mandinya rusak kak dan lampu kamar juga ga mau nyala." ucap Bella.

"Oya? Coba aku lihat."

Bella mengikuti Rio yang berjalan di depannya. Rio mulai melihat satu persatu masalah yang disebutkan oleh Bella.

"Gak bisa kan?"

"Iya aneh. Kamar ini memang belum pernah dipakai, tapi aku yakin semuanya berfungsi normal. Dan sering dibersihkan juga. Sebentar aku akan cek kamar tamu yang lain. Sementara aku cek, kalo kamu mau, kamu bisa istirahat dikamarku. Biar aku yang tidur disini." ucap Rio.

Bukan Sang Pewaris (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang