Eight

340 83 7
                                    

- Painful Memories -

- Happy Reading -

.

.

.


“Maaf, teman nona Kyungsoo sudah datang menjemput.” Seorang pelayan mengintrupsi.

“Terimakasih…” ucap Kyungsoo.
Gadis itu segera berdiri dari tempat duduknya, menatap Sehun sekilas lalu merapihkan pakaiannya.

“Ibumu sangat baik, sampaikan terima kasihku padanya. Kau sangat beruntung memilikinya.” Ucap Kyungsoo sambil berlalu dari hadapan Sehun.

Sehun menolehkan kepalanya dan menatap Kyungsoo yang berjalan menuju pintu kamarnya. Ia menatap lekat punggung milik Kyungsoo dan bayangan tentang bekas luka itu muncul di dalam benaknya.

Sehun sangat ingin berlari dan memeluknya, tapi ia takut jika dirinya hanya akan menghancurkan tubuh gadis itu. Kyungsoo terlihat begitu rapuh. Ia takut kembali menyakiti gadis itu, semua bekas luka itu seolah menjadi bukti dari kerapuhan gadis itu.

'Apakah itu sakit?' Ucap Sehun dalam hati, dadanya terasa nyeri saat membayangkan bagaimana Kyungsoo mendapatkan bekas luka di sekujur tubuhnya. Ya Tuhan malangnya gadis itu.

“Jangan pergi,” Ucap Sehun mencegah Kyungsoo untuk pergi.

Kyungsoo menghentikan langkahnya sejenak lalu kembali meneruskan langkahnya. Kyungsoo berusaha untuk tidak mempedulikan pria itu, ia terus berjalan menuju pintu.

Namun sebelum langkahnya mencapai pintu, tubuhnya seolah tertarik ke belakang dengan sepasang lengan yang melingkari tubuhnya. Kepala Sehun berada di antara lekukan lehernya. Pria itu memeluknya dari belakang, dengan nafas yang terdengar begitu berat.

“Jangan pergi Soo,” Ucap Sehun penuh dengan penderitaan. Kyungsoo memejamkan matanya mengabaikan rasa sakit di hatinya karena perbuatan pria itu, Sehun tampak begitu hancur.

“Jangan pergi, kumohon...” ucap Sehun parau, tiba-tiba Kyungsoo merasakan sesuatu mengalir membasahi lehernya. Seorang Oh Sehun sedang menangis pilu.

Keduanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Kyungsoo maupun Sehun membenci takdir yang membuat mereka harus berada dalam penderitaan seperti ini. Kyungsoo hanya harus menerima Sehun kembali, tapi semuanya terasa begitu sulit.

“Maafkan aku.” Ucap Sehun parau, ia bahkan tak mengenali kalimat apa yang baru saja ia ucapakan.

Apakah Sehun masih pantas meminta maaf pada gadis itu? Di mana janjinya yang tak akan pernah meninggalkan gadis itu dulu? Sehun terus menyalahkan dirinya yang tidak bisa menjaga Kyungsoo hingga menjalani kehidupan seperti ini.

Kyungsoo membalikan tubuhnya dan menatap Sehun dalam, Sehun kembali merasakan tatapan lembut yang sering gadis itu berikan padanya ketika mereka kecil. Kyungsoo menelan ludahnya dengan susah payah. Tangannya bergerak ragu ingin menyetuh wajah Sehun, namun dengan cepat ia mengurungkan niat itu.

Kyungsoo menatap lengannya yang tak tertutupi baju, ia selalu berpenampilan tertutup agar orang-orang tidak melihat bekas lukanya. Tapi malam ini, ia membiarkan pria yang selalu bersama dengannya sejak kecil melihat semua itu. Dulu membagi apa pun yang mereka miliki adalah sebuah kewajaran, namun kini semuanya terasa asing. Kyungsoo tak ingin berbagi dengan siapa pun termasuk dengan Sehun.

“Sudahlah, Tuhan sudah mengatur segalanya. Kita mungkin ditakdirkan hidup seperti ini.” Ucap Kyungsoo hendak pergi meninggalkan Sehun, namun Sehun kembali menarik tubuh Kyungsoo lalu memeluknya dengan erat.

Painful Memories [HunSoo - Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang