20 || Mafia Oxyuranus

2K 122 0
                                    

happy reading!

Dor

Tio menembak lengan Leon sehingga membuat pistol itu terjatuh

Agasya berlari menghampiri Vlora yang kini terduduk dilantai. Lalu memeluk tubuhnya

"Sayang, gapapa kan? ada yang sakit? bilang ke Gasya."

Vlora menggeleng. "Vlora gapapa."

"Permainan ini belum berakhir." Ucap Leon memperlihatkan 250 anak buahnya yang tersisa, beserta Hwan

"Agasya, let's start." Tio smirk

Agasya menyeringai di tempatnya, tangannya membantu Vlora untuk berdiri di sebelahnya. Tatapan ketua Oxyuranus begitu angkuh, seakan memperlihatkan kekuasaannya yang begitu tinggi pada semua orang

Agasya terkekeh sinis. "Orang seperti kalian adalah makanan yang tepat untuk Xee."

"XEE!!." Teriak Agasya dan beralih menatap Vlora

"Vlora tau harus ngapain, hm?."

"Tunjukan bakat bertarung mu disini. Katakan pada mereka kalo Vlora ga selemah yang mereka pikirin." Agasya mengelus pipinya

Ghhrrr

Suara itu mulai terdengar dari arah belakang. Suara geraman harimau yang semakin lama semakin jelas terdengar

Xee. Hewan buas milik Agasya berada di sini. Agasya membawanya diam diam tanpa sepengetahuan siapapun

"Come here Xee."

Xee berjalan menuju Agasya. Ia menunduk, hingga kini tangan Agasya bisa mengelus kepalanya

"Tunjukan kekuatan kalian dalam berusaha ingin membunuhku. Lawan Xee sebelum kalian menyentuhku, aku tidak mengizinkan kalian menyentuh wanitaku."

"Jika kalian melanggar... kalian akan melihat kekejaman ku yang sesungguhnya. Jangan pernah menyentuh istriku, siapapun itu."

Leon tertawa. "Kau terlihat lemah, dan wanita ini yang membuatmu lemah." Ucap Leon menunjuk Vlora

"Turunkan tanganmu. Itu memang benar, aku lemah hanya dihadapan wanitaku saja. Tidak dihadapan kalian. Aku dihadapan kalian adalah Agasya Vernongy yang sebenarnya, Ketua Mafia Oxyuranus."

"Xee. Tunjukan betapa ganasnya dirimu pada mereka." Dia menunjuk para anak buah Leon. "They are my enemy."

Agasya berpikir, ini bukan saat yang tepat untuk melibatkan Vlora dalam peperangan besar ini. Terlalu berbahaya

"Bawa Vlora pergi."

"Ga mau! Vlora mau disini."

"Terlalu bahaya, sayang. Dengerin Gasya ya."

Dor

Terlambat... Leon sudah mengisyaratkan bahwa perang harus dimulai, sekarang juga

"Menyerah saja. Kau terlihat sangat lemah."

"Sialan. Jangan pernah menghinaku. Percuma... tubuhmu akan pecah tak bernyawa di bawah kakiku. Jangan pernah memamerkan kesombongan mu di depan ketua Oxyuranus."

Peperangan dimulai. Suara tembakan menggema di seluruh penjuru ruangan. Agasya masih di tempatnya, masih enggan untuk ikut menyerang

"Stay be side me. Jangan pernah ngejauh dari jangkauan Gasya, ngerti?." Vlora mengangguk

Tangan kuat Agasya mulai membawa pistol Oxyuranus, sedangkan Vlora membawa pedang yang Jeno berikan padanya

"You ready, honey?."

"Sure."

Agasya maju dengan pistol yang ia genggam erat, diikuti Tio. Sedangkan Vlora mendekati kerumunan anak buah Leon dan Hwan, diikuti oleh teman-temannya

Vlora menggunakan pedang itu dengan lihai, menebas kepala dan menusuknya ke tubuh tanpa perasaan sedikitpun. Pedang yang awalnya bersih mengkilap kini telah berubah menjadi warna merah, akibat lumuran darah. Vlora kembali mengayunkan pedangnya, menumbangkan musuhnya satu persatu.

Banyak kepala yang berserakan di lantai. Mayat telah berserakan dimana-mana. Mayat dari anak buah Leon dan Hwan, serta sebagian anak buah Agasya. Sekarang hanya tersisa Leon dan Hwan. Kini mereka telah terikat pada kursi. Wajah mereka memerah karena menahan amarah

"Sialan. Apa yang akan kau lakukan padaku?!."

"Membunuhmu."

Tiba-tiba saja Tio melayangkan kakinya dan menghantamkan pukulan pada wajah Leon. Hingga Leon mengerang kesakitan, darah mengucur dari lubang hidungnya

Tubuhnya jatuh ke belakang karena tendangan kaki Tio tidak main-main

"Itu tidak seberapa dengan nyawa anak dan istriku yang telah kau bunuh!!." Bentak Tio

Lantas ia mengembalikan posisi awal Leon dan berjalan ke arah Agasya

"Paman percaya padamu nak. Tolong balaskan dendamku untuknya." Ucap Tio menepuk pundak Agasya

Kini tangan besar Agasya mengepal, ia memberikan pukulan ke pipi kanan dan kiri milik Leon. Hingga kini wajahnya sedikit hancur karena dipenuhi oleh darah. Agasya bak orang kesetanan, ia tak mengehentikan pukulannya, mengabaikan jeritan kesakitan milik Leon

"Itu bayaran untukmu, karena kau sudah menyakiti milik ku!!."

Bugh

Agasya menodongkan pistol Oxyuranus. Lalu dia mundur menjauhi tubuh Leon dan bersiap menembak

"Sambutlah neraka yang sebentar lagi akan menjadi tempat tinggal mu, sialan."

Dengan tatapan penuh amarah, dendam serta sakit. Agasya menembakkan peluru Oxyuranus. Leon menjerit memilukan, tidak ada yang memperdulikan nya. Sedangkan Hwan ia merinding di tempat duduknya, melihat tubuh Leon yang sudah hancur

"Sekarang giliran mu Hwan." Agasya menatap tajam

"T-tidak tuan. Tolong maafkan aku. Aku akan mengabdi padamu, asalkan jangan membunuhku."

Dor

"Arrghhh."

Agasya tetap menembakkan peluru Oxyuranus, perlahan-lahan tubuhnya mulai hancur


~


see you again
thank you♡


MAFIA OXYURANUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang