3. "GANTENG, MAKASIH!"

39 35 40
                                    

Tekan bintang di pojok kiri bawah sebelum membaca.

Happy reading^^

*****

Cuaca cerah hari ini, membuat Ranaya memutuskan untuk pergi ke sekolah menggunakan sepeda lipat kesayangannya.

Ranaya mengayuh kuat pedal sepeda pendek itu dengan riang.

"Hosh hosh, capek juga ya ternyata," Keluh Ranaya sedikit menyesal karena memakai sepeda itu.

Ranaya meminggirkan sepedanya sebentar, lalu duduk di samping trotoar sambil mengipasi wajah dengan tangannya.

Gadis itu terlalu menikmati istirahat nya sampai tidak menyadari beberapa orang yang berlalu lalang di depannya memperhatikan gadis itu dengan pandangan iba.

Ini masih pagi, tetapi penampilan gadis itu sudah sangat kacau. Dasi hanya di sampirkan di leher, seragam dan rambut sangat kusut, dan wajah yang kusam.

Ranaya memfokuskan pandangannya ke arah seorang laki-laki yang terlihat familiar di matanya. Laki-laki itu baru saja keluar dari salah satu warung kecil di seberang trotoar tempat gadis itu bersantai.

Gadis itu terus memperhatikan laki-laki itu sampai sebuah ide cemerlang melintas di kepalanya.

Ranaya mulai bangkit lalu berlari ke seberang saat laki-laki itu mulai ingin menaiki motornya.

"Woy cowok jaket item tunggu bentar!" Ujar Ranaya setengah berteriak memanggil laki-laki itu.

Rico yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang, melihat makhluk bertubuh mungil sedang berlari cepat seperti kuda ke arahnya sambil melambai.

Ranaya sampai di samping motor besar Rico dengan terengah engah.

Setelah menetralkan nafasnya Ranaya menatap Rico sambil tersenyum penuh makna.

"Hai gue Ranaya, yang kemarin di hukum bareng lo." Ucap Ranaya semangat tanpa melunturkan senyumnya.

Rico hanya menatap datar gadis di depannya itu dengan sebelah alis terangkat.

Ranaya menelan ludah gugup melihat tatapan Rico. Tetapi tetap memberanikan diri untuk melancarkan idenya.

"Ehm jadi gini, gue tuh tadi berangkat ke sekolah jam 6 nah tapi sekarang kan udah jam 6.40, jadi 20 menit lagi bel. Nah jad-" Ucapan Ranaya terpotong oleh Rico.

"To the point."

Ranaya mengigit bibir bawahnya gugup. "Lo mau bantuin gue gak?" Tanya gadis itu dengan mata berbinar penuh harapan.

"Gak." Jawab Rico, lalu bersiap memakai helm full face nya.

Ranaya yang melihat itu melotot terkejut lalu dengan cepat menahan tangan Rico.

"Sekali ini aja plis, gue tadi belum sarapan nih. Nanti kalo di hukum terus gue lemes terus pingsan gimana," Ujar Ranaya memelas menatap Rico yang malah melihat tangan kekarnya sedang pegang oleh tangan mungil gadis itu. Seperti tangan cicak.

Ranaya yang menyadari arah pandangan Rico langsung melepaskan tangannya sambil menyengir lebar.

Rico menghela nafas sejenak. "Apa?" Tanya Rico setelahnya.

Ranaya langsung antusias mendengarnya.

"Jadi gini, lo sekarang cari tali yang kuat dulu terus kalo udah lo sangkutin di motor lo sama di sepeda gue. Terus kalo udah lo derek gue naik sepeda deh sampe sekolah." Ujar Ranaya menggebu gebu.

HELL-o RicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang