04

3.8K 564 28
                                        

𐔌 . 𝗧𝗦𝗨𝗞𝗜𝗖𝗬𝗔 . ֹ

Vote dulu baru baca hayoo, 700 vote secara total baru ada lemon nya ;)

PLAYLIST : Close — Nick Jonas

♡☆♡

"Dari mana oi?" Tanya Rindou, membuat (name) dan Kakuchou yang tengah berpelukan itu langsung menjadi semakin malu.

"Kok jadi gini sih?!" Batin Kakuchou. Walaupun ia kelihatan sedikit malu, sebenarnya di dalam hatinya ia sudah berteriak-teriak.

"Dari ketemu sama geng sebelah buat bahas tentang dagang bawah tanah bulan April nanti." Jelas Kakuchou, langsung berjalan, menjauhi (name).

"Ohh, (name) habis ini gak ada kerjaan?" Tanya Rindou, membuat (name) mengangkat bahu tak tahu, "Aku mau ke kamarnya Kokonoi dulu, buat nanya. Kenapa?" Tanya (name),

membuat Rindou membuang wajah, "Tidak apa-apa, cuman mau bertanya saja." Walau berkata begitu, terpampang jelas di wajahnya bahwa ia inngin mengatakan sesuatu.

Rindou menatap (name) yang hanya melewatinya, dan mengikuti langkah-langkah Kakuchou itu jujur sedikit kecewa, karena kejadian tadi malam.

"Duh, gak waras ya kamu, Rin." Batin Rindou kepada dirinya sendiri, sebelum berjalan mengikuti Kakuchou dan (name), namun dia hanya duduk bersantai di ruang tamu.

Sementara, (name) mengetuk kamar Kokonoi, lalu begitu ia mendengar balasan "masuk" dari Koko, (name) membuka pintu dan melangkahkan kakinya kedalam kamar Koko.

"Ko, hari ini ada kerja?" Tanya (name). "Tidak ada, kedepannya kalau ada, nanti aku chat kamu. Udah dikasih kan sama Kakuchou?" Tanya Koko kembali, membuat perempuan itu mengangguk.

"Baiklah." Kata (name), sebelum pamit dan meninggalkan kamar Kokonoi dan menuju kearah ruang tamu, tempat Rindou berada.

"Ran dimana?" Tanya (name), karena perempuan itu bingung. Kalau tidak salah dengar, asisten rumah tangga bonten sempat mengatakan kepada (name) bahwa Haitani brothers itu selalu bersama.

Tapi nyatanya sekarang, mereka sedang tidak bersama. "Aniki lagi tugas, pulangnya malam. Aku lagi libur." Jelas Rindou, membuat (name) mengangguk pelan, "Ohh, begitu."

Rindou menepuk sofa kosong disebelahnya, menandakan kepada (name) agar perempuan itu duduk disebelahnya. Begitu (name) duduk, Rindou langsung mencubit pipi perempuan itu.

"Kamu ya! Ngasih tahu ke yang lain masalah kemarin malam!" Protes Rindou, membuat perempuan itu tertawa gemas. "Maaf." Kata (name).

Melihat hal itu, Rindou langsung melepaskan cubitannya dari pipi (name) dan membuang wajahnya. "Ya sudah, mendingan sekarang kamu temenin aku ke mall." Kata Rindou.

"Ayo." Kata (name), langsung berdiri, membuat Rindou panik. "Buset dah! Itu dress diganti dulu!" Panik Rindou, membuat (name) membuka mulut seolah-olah ia baru ingat. "Oh iya!".

"Dih, astaga awalnya takut sekarang ngelag." Batin Rindou, menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat perempuan itu naik tangga menuju kamarnya.

Sebelum memasuki kamarnya sendiri, ia menatap pintu kamar berwarna hitam depan kamarnya. "Kira-kira, itu kamar siapa ya?" Batin (name).

♡☆♡

"Ke mall mau ngapain?" Tanya (name) dengan santainya. Rindou yang menyetir itu hanya terdiam sebentaran sebelum menjawab, "Entah."

Begini, (name) merasa cukup nyaman bersama Rindou. Walaupun orang pertama yang ia temui sedang tengah membunuh rekan kerjanya itu adalah Rindou, (name) dapat merasakan kalau Rindou itu mempunyai alasan untuk membunuh, alias tidak membunuh semata-mata karena ia pengen.

ONLY YOU, Bonten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang