𐔌 . ⋮ 𝗧𝗦𝗨𝗞𝗜𝗖𝗬𝗔 .ᐟ ֹ ₊ ꒱
Warning : 18+
Jangan lupa vote dan comment.PLAYLIST : Grind Me Down — Lilianna Wilde
♡☆♡
Rindou memindahkan tangannya dari mulut (name), dan sebelum (name) dapat mengatakan sesuatu, Rindou dengan cepat menyosor ke bibir (name), membuat perempuan itu mengeluarkan desahan kecil.
Rindou mengangkat kedua tangan (name) hanya dengan satu tangan miliknya, kemudian menjepit kedua tangan (name) diatas tubuh (name). Hal ini gampang dilakukannya, karena perbedaan tinggi mereka.
Tangan Rindou yang satu tentu saja tidak hanya menganggur, tangannya yang satu itu lebih nakal lagi; karena ia memainkan kedua payudara (name).
Nafas (name) mulai memberat, karena rasa kenikmatan yang tidak mendunia yang diberikan oleh Rindou.
Rindou yang peka akan hal tersebut tidak peduli. Sekali ini saja, ia ingin mementingkan dirinya. Sekali ini saja, ia ingin bertindak sesuka hatinya.
Sebelum (name) kehabisan nafas, ia melepaskan ciummanya kemudian mematikan air shower, membuat desahan (name) terdengar begitu jelas dan keras ketika mulut Rindou kembali mencumbui payudara (name).
Untung saja, tembok-tembok ini semuanya kedap suara. Kalau tidak sudah lah, anggota bonten lainnya pasti sudah dipenuhi oleh nafsu juga.
"R-Rindou!" Desah (name), kala Rindou mengigit puting (name) dengan lembut. Rasanya begitu geli namun nikmat di waktu yang sama.
Tentu saja, kedua buah dada (name) mendapatkan perlakuan yang sama. Akibat mulut Rindou yang terlalu liar, keduanya juga mendapatkan tanda cupang yang dapat terlihat dengan sangat jelas.
Tanpa istirahat, Rindou kembali lagi mencium bibir (name) dengan lebih kasar saat ini. Bibirnya perlahan turun ke dagu (name), dan dengan perlahan-lahan ke leher (name).
"Memberi cupang di leher? Cih, klise sekali." Gumam Rindou. Ia menjulurkan lidahnya kemudian menjilat leher (name) dengan sensual, memberi rasa nikmat yang lain lagi kepada (name).
Entah kenapa, kaki (name) sampai merinding, membuat kakinya tertekuk sedikit, namun ada kaki Rindou yang dapat menahan (name) dari terjatuh.
"Rindou, stop." Bisik (name), karena ia tidak kuat untuk mengeluarkan kata-kata sebab rasa yang diberi Rindou ini benar-benar membuatnya tidak berdaya. Padahal ini belum seberapa.
Rindou adalah seseorang yang keras kepala, bahkan sampai saat ini. Alih-alih menuruti perkataan (name), ia melanjutkan aksinya.
Sampai ia puas.
Ia menatapi (name) sejenak sebelum mendorong kepala wanita itu kebawah, membuat (name) secara otomatis bertumpuh pada lututnya, berhadapan dengan milik Rindou.
(name) menggigit bibir bawahnya, karena milik Rindou ternyata begitu besar. Itu akan menjadi sebuah kebohongan apabila (name) mengatakan bahwa ia tidak menginginkan Rindou,
hanya saja, hanya dengan melihat milik Rindou, (name) sudah keringat dingin karena takut milik Rindou tidak akan masuk.
"(name), sekarang giliranmu untuk memuaskanku." Kata Rindou, menatap kebawah, kearah (name). Sementara (name) yang awalnya menatap kearah Rindou kini meluruskan pandangannya kearah penis Rindou didepannya.
Tentu saja, (name) mengerti maksud Rindou.
Dengan perlahan, (name) memegang kejantanan Rindou, memaju mundurkan genggamannya dengan pelan, dan mendapatkan desahan kecil dari mulut Rindou.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU, Bonten ✔️
Фанфик𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 [ ONLY YOU, Bonten ] 只有你 ONLY YOU, 𝘏𝘈𝘕𝘠𝘈 𝘒𝘈𝘔𝘜 Kira-kira bagaimana kah hari-hari yang dijalani (name) setelah dirinya diculik oleh geng kriminal nomor 1 se-Jepang, Bonten? 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 (18+) non-baku, messy grammar, lemo...