[M] Hanya tentangku yang memujamu seperti udara. Tak peduli kau menerimaku atau tidak, tapi aku tetap hidup di sekitarmu dan memberikan seluruh hal yang ku punya pada manusia berhati beku yang nyatanya tetap membuatku bertekuk lutut.
-Lalisa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Laa~ Laa~ Laa~"
Suara gemericik air shower nyatanya tak juga menutupi manisnya suara Jaehyun yang tengah bersenandung di dalam balok sempit itu. Hatinya terlalu senang, mengingat hari ini adalah hari pertamanya mengajak Lisa berkencan.
Sudah hampir belasan menit, pria itu pun kini sudah berganti mengeringkan rambutnya. Senyumnya tak meluruh sama sekali, padahal belum juga bertemu, tapi rasa bahagianya seolah sedang melihat wujud Lisa di sekitarnya.
Seharian di sekolah ia harus berpura-pura mengabaikannya. Alasannya masih sama seperti dulu. Hanya saja kali ini sedikit bertambah.
Ya, dirinya juga tak ingin membuat Mingyu merasa sakit hati dengan sikapnya yang berubah manis pada Lisa. Apa lagi jika itu berbalas.
Berbalas?
"Hahaha, jangan konyol Jae! Ingatlah wajah kesal itu saat kau terus menciuminya!" Jaehyun terkekeh sesaat, mengingat wajah mungil Lisa yang bersungut-sungut saat ia terus menciuminya.
Selain alasan tadi, alasan lain kenapa ia harus mengabaikan gadis itu adalah...
Tentu soal balas budi.
Balas budi pada teman kecilnya itu.
Kalau di pikir-pikir Jaehyun sudah berhutang banyak pada remaja itu. Sepanjang pertemanan mereka, Mingyu sudah merelakan banyak hal demi dirinya. Karena itu juga ia menghormati segala keputusannya bahkan soal ia yang tak ingin lagi berteman dengan Yura dan dirinya.
Tapi mari berkata jujur!
Tentang gadis itu. Lalisa. Seseorang yang membuatnya jadi gila seperti idiot yang baru jatuh cinta.
Apa dia benar-benar bisa mengikhlaskannya?
Entahlah....
"Rasanya aku ingin egois saja!"
Tubuh itu kini sudah terbalut sempurna, dengan inner putih polos dan luaran berwarna pastel. Itu cukup membuat kesan lembut dari penampilannya.
Sekali lagi Jaehyun kembali melihat cermin. Memastikan tidak ada yang kurang dari penampilannya.
Belum apa-apa saja sudah salah tingkah!
Jaehyun terkekeh, berjalan keluar dengan sedikit tarian kecil di kakinya.
"Eomma?" Panggilnya tepat di depan pintu kamar ibunya.
Tak ada sahutan. Hanya ada keheningan yang terdengar dari dalam sana.
