05maret2022;saturday.
.
_______________________________________
"Sekali lagi saya tanya pada saudari Lalisa, apa benar anda tidak mengenal saudara Jaehyun secara dekat?"
Ini ketiga kalinya yang mulia hakim menanyakan kalimat yang sama pada Lisa. Ya, Lisa di hadirkan sebagai saksi atas kekacauan yang terjadi di malam tertembaknya putera semata wayang Jeon Il Guk.
Jeon Jungkook.
Sebisanya Lisa menahan air matanya. "Tidak yang mulia. Saya hanya mengenalnya sebagai sosok teman sekelas yang sering merundung saya selama di sekolah."
Terlalu sesak rasanya dada gadis belia itu. Ia benar-benar tak menginginkan ini. Menginginkan kebohongan yang terus menerus menguar dari belah bibirnya.
"Saudara Jaehyun, seperti apa yang sudah di katakan saksi sebelumnya. Kalau anda tiba-tiba datang mengacau kencan mereka malam itu. Sekali pun Anda berdalih itu perbuatan tidak benar, tapi penyerangan yang anda lakukan juga bukan sesuatu kegiatan yang benar. Anda harus tetap menerima penyelesaian hukuman sesuai dengan apa yang sudah anda perbuat. Untuk itu......"
Jaehyun melirik Lisa sepintas. Putusan vonis dari Hakim nyatanya tak lebih menarik dari wajah sendu yang di tampilkan wanita itu. Wanita yang tengah tertunduk menangisi dirinya. Menangisi keputusan hukum yang mengharuskannya di hukum sesuai peraturan hukum anak-anak di bawah umur. Jaehyun akan di penjara, penjara anak lebih tepatnya. Tuntutan Jaksa memintanya di adili selama 10 tahun, karena kepemilikan senjata api, menyakiti, merencanakan, dan merusak harta benda yang bukan miliknya. Tapi karena dalih Jaehyun yang ingin membongkar kasus club ilegal di bawah umur---Hakim memutuskan untuk mengurangi masa tahanan jadi 5 tahun, dengan segala jenis metode pendidikan yang masih akan ia terima selama di penjara. Itu hak istimewa, setidaknya Jaehyun tak akan kehilangan nilai sekolahnya meskipun harus menjalani masa tahanan.
Lagi-lagi bibirnya tersenyum.
Lima tahun itu sebentar, Lisa. Aku pernah menunggumu lebih lama...
Enam belas tahun, enam belas tahun hanya untuk bisa bertemu denganmu.
Aku akan mencarimu kemana pun. Setelah ini, setelah segalanya terselesaikan.
Sejak hari itu, sejak saat putusan vonis di sebutkan, Lisa benar-benar tak pernah bisa menemui Jaehyun. Berulang kali ia nekat datang ke lapas penjara anak untuk sekedar mengunjungi Jaehyun, tapi remaja itu tak sekali pun mau menunjukkan wajahnya. Padahal ini sudah hampir memasuki batas waktunya belajar di Korea. Seminggu lagi, seminggu lagi gadis itu akan benar-benar pergi meninggalkan negara itu dan pulang ke negaranya.
"Lisa! Sudahlah, mungkin Jaehyun malu." Jennie mengusap punggung Lisa lembut. Menenangkan sahabatnya yang sering menangis bersamanya di atap sekolah. "Jaehyun mungkin cuma tidak mau kau melihatnya dalam keadaan yang seburuk itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown gurl;torture ✔
Fanfiction[M] Hanya tentangku yang memujamu seperti udara. Tak peduli kau menerimaku atau tidak, tapi aku tetap hidup di sekitarmu dan memberikan seluruh hal yang ku punya pada manusia berhati beku yang nyatanya tetap membuatku bertekuk lutut. -Lalisa