Grateful : feeling or showing an appreciation of kindness; thankful.
Raechan
Tepuk tangan menggaung di Gedung Serba Guna Unversitas Agung Aritmajaya ketika Pak Baihaki- ketua Jurusan Pariwisata- membuka acara Travel Mart secara resmi. Para Seller langsung dipersilahkan untuk kembali ke booth dimana mereka akan memasarkan produk mereka, dan para Buyer- yang telah memegang nomor booth seller- akan langsung mengunjungi booth-booth sesuai nomor yang mereka dapatkan.
Dalam acara ini, sistem yang digunakan adalah sistem Table Top dimana para buyer dipastikan akan mengunjungi seluruh booth seller dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan.
Selama acara tersebut berlangsung, seluruh anggota divisi hardware diharuskan untuk bersiap di setiap pojok gedung dan dipastikan mengenakan headset yang tersambung pada HT mereka masing-masing. Tidak ada yang boleh lengah. Acara hari ini adalah puncak dari apa yang sudah dipersiapkan selama tiga bulan terakhir.
Di area monitor dan MC, gue dapat melihat Kayana berdiri siaga. Matanya tidak lepas memandangi seluruh isi gedung. Tidak ada yang luput dari pandangannya. Seolah dia siap pada masalah apapun yang mungkin saja terjadi selama acara berlangsung.
"Belum makan tuh dia dari semalem." Kak Iren- orang terdekat Kak Kayana namun belum sampai pada tahap persahabatan- berbisik lirih di sebelah gue, membuat gue melirik kepadanya dengan perasaan menyesal, "Iya, Kak? Ya Tuhan gue sampai lupa ngecek keadaan Kak Kayana."
"Gue udah suruh makan, tapi dianya gak mau." kata Kak Iren lagi, napasnya terdengar lelah, "Kayaknya dia kepikiran omongan Pak Wishnu deh, Rae."
"Hhhhh." Gue ikut menarik napas, "Gue ngerasa gagal jadi suaminya."
"Gak lah, Rae. Ini kan di luar kuasa lo. Lagian dari semalem kita emang sibuk banget di divisi masing-masing, duduk aja gak sempet, wajar lo belum sempet merhatiin Kayana. Ya udah fokus dulu ke acara, gue ke back stage dulu cek anak sekre."
Gue menatap kepergian Kak Iren sebelum kembali melemparkan pandangan ke arah Kayana. Sekarang dia nampak sedang memberi arahan kepada MC. Lalu diam-diam, masih sambil terus memperhatikannya, gue berdoa dalam hati supaya acara hari ini tidak mengalami masalah besar yang akan membuat wanita yang begitu gue cintai itu kesulitan. Gue berdoa supaya acara ini dapat menjadi acara penutup masa jabatnya yang akan dia kenang dengan cara yang baik.
Dan syukurnya, Tuhan yang maha baik mengabulkan seluruh permintaan gue. Tidak ada permasalahan berarti yang terjadi sampai Ketua Jurusan Pariwisata kembali naik ke atas panggung untuk mengucapkan terimakasih dan menutup acara hari ini secara resmi. Sekarang, suara gaduh tidak lagi berasal dari para tamu undangan. Tapi justru suara dari seluruh mahasiswa dan mahsiswi Jurusan Pariwisata dan seluruh anggota LPP lah yang terdengar meriah. Beberapa dari mereka bahkan terlihat saling memeluk dan meneteskan air mata. Gue tidak akan menganggap mereka berlebihan, karena sungguh, acara hari ini menuai kesuksesan lebih dari yang kami perkirakan.
Setelah memastikan seluruh tamu undangan pulang dan setelah evaluasi dari jajaran dosen, sekarang saatnya bagi Kayana untuk memberi sambutan penutupnya. Dia naik ke atas panggung lalu menggenggam mic yang diberikan oleh Kak Iren.
"Selamat malam semuanya." ucapnya membuka sambutan, juga untuk menarik perhatian dari panitia yang tersisa di GSG, "Baik, terimakasih untuk waktunya, ya? Hehehe. Saya gak akan lama-lama, karena pasti sudah gak tahan lagi kan untuk after party?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAGOM
ChickLitKedewasaan tidak pernah bergantung pada usia. Kayana Aburima Gati telah membuktikannya ketika menerima pinangan dari salah satu juniornya, Raechan Leenandar. Mereka berdua mengarungi bahtera rumah tangga sekaligus kehidupan dunia perkuliahan yang cu...