04. Solving

49 5 0
                                    

Problem Solving : the process of finding solutions to difficult or complex issues.

Raechan

"Ah anjing banget. Bego. Anjing. Tolol. Raechan tolol banget emang."

Meskipun senang mengumpat, sebetulnya mengumpati diri sendiri tidak pernah berada dalam skala prioritas gue.

Sejujurnya, gue lebih senang mengumpati jalanan yang macet, antrian kantin yang terlalu ramai, atau mengumpati Jevan dan Juan yang tidak berhenti bertengkar.

Tapi pagi ini, ketika gue terbangun setelah panggilan ke-12 dari Kayana, gue tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpati diri gue sendiri.

"Ngumpat kayak gitu gak akan bikin kamu cepet sampe ke kampus, Rae. Kan aku udah bilang, kalau udah aku bangunin tuh jangan tidur lagi." Suara Kayana terdengar geram dari sambungan telepon, "Terus sekarang kamu mau gimana? Kelas kamu mulai 30 menit lagi. Kamu kan tau kalau telat di matkul Pak Jumadi bakal dikasih tugas banyak banget sebagai hukumannya."

"Iya, Sayang. Aku tutup dulu telfonnya, ya? Aku siap-siap dulu. Doain jalanan lancar biar aku gak telat. Love you."

Tanpa menunggu jawaban dari Kayana, gue sudah lebih dulu mematikan sambungan telepon. Kemudian berlari ke kamar mandi untuk sekedar menggosok gigi dan mencuci muka, lalu kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Tidak lupa gue mengoleskan sedikit gel rambut untuk membuatnya sedikit rapi. Juga menyemprotkan parfum ke seluruh tubuh dengan harapan aroma parfum akan mengusir pergi semua aroma kurang sedap. Lalu dalam sekali tarikan napas, gue berlari ke garasi mobil dan bergegas menginjak rem untuk berangkat ke kampus.

Boys Only

Juanjing
Rae, lo dimana njir?
Kelas mau dimulai nih.

Raechan
Di lampu merah deket starbucks.
Macet banget njir.

Jevanjing
Ya lo berangkat dari rumah
jam berapa sih, nyet?
Kok bisa2nya masih disitu?

Raechan
Telat bangun gue.
Udah dibangunin bini gue,
tapi gue tidur lagi

Kak Kiyoon
Tolol dipelihara
Tuyul tuh pelihara biar tajir

Raechan
Gue kagak butuh dimaki.
Tolongin kek
Halangin dulu dong wan
pak jumadinya

Juanjing
Gimana caranya, njing?

Jaenanjing
Hm anjingnya udah keluar

Jevanjing
Gue bantu doa aja ya, rae

Juanjing
Doa jepan gak mempan, rae.
Pak Jumadi udah masuk

Raechan
Mati deh gue

Dengan perasaan kesal setengah mati, gue menghentak-hentakkan bagian belakang kepala gue ke sandaran jok mobil. Masih sambil terus memandangi jalanan yang belum juga memberi gue celah untuk kembali menginjak gas. Jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri gue sudah menunjukkan pukul 09.30, yang artinya kelas Pak Jumadi akan segera dimulai sesuai yang Juan katakan di ruang obrolan group.

30 menit paling krusial dalam hidup gue itu hancur berantakan. Dengan tidak hadirnya gue dalam mata kuliah Ekonomi Mikro itu, artinya gue akan mendapat setumpuk tugas yang bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk selesai.

LAGOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang